Yuhuu... Aaron Cala balik lagi...
Happy Reading guys...Kini Cala dan Aaron sudah ada di dalam kamar hotel yang letaknya tidak jauh dari club tempat Cala bekerja. Cala sudah menindih tubuh Aaron dengan duduk di atas perut Aaron.
"Aku kabulkan keingianmu, tapi jangan membuang pasukanmu di dalam rahimku," ucap Cala yang tangannya kini sudah bergerak untuk menarik pakaiannya. Aaron menahan tangan Cala membuat sang empunya menatapnya.
"Ada, apa? Kau tidak mau?" tanya Cala dengan wajah serius.
"Kamu mabuk, jadi jangan--"
"Kalau aku mabuk kenapa?" tanya Cala sarkatis memotong ucapan Aaron. Memangnya kenapa kalau dia mabuk, ia masih bisa memberikan service terbaik untuk Aaron.
"Supaya kamu ingat dengan apa yang kita lakukan. Aku ingin kamu mengingatnya, karena ini yang pertama untukku," ucap Aaron yang begitu lembut.
Cala memejamkan matanya kemudian ia menghela napasnya dengan berat. Ia turun dari atas perut Aaron dan duduk di pinggir ranjang. "Carilah wanita yang masih perawan, jangan aku," ucap Cala tanpa menatap Aaron.
Aaron bangun dan duduk di samping Cala. Ia memegang ke dua pundak Cala dan menghadapkan wajahnya ke hadapannya. "Aku gak peduli jika aku bukan yang pertama. Aku hanya ingin kamulah yang pertama untukku," ucap Aaron begitu lembut. Satu tangannya memegang dagu Cala untuk mengangkat wajahnya supaya ia bisa melihat wajah wanita yang ia inginkan.
"Aku gak mabuk," ucap Cala menatap intens mata Aaron.
"Aku tahu," jawab Aaron seraya tersenyum.
"Terus, kenapa kamu gak mau?" tanya Cala masih menatap Aaron.
"Hati kamu pasti sedang kacau seperti orang mabuk yang tidak sadar. Meracau ini itu sampai dengan mudahnya kamu mengajakku tidur di ranjang. Aku mau, kita melakukannya karena kamu ingin, bukan kare--"
Cala langsung meraup bibir Aaron untuk menghentikan perkatanya. Ia tidak mau mendengar kata kasihan dari orang. Kata yang di lontarkan Aaron itu menurtnya adalah pengungkapan kata kasihan.
Aaron begitu terkejut hingga tanpa sadar dirinya kini berada di bawah tubuh Cala. Cala melepaskan pagutannya saat tangannya merasakan gundukan di celana Aaron. "Kamu yakin, tidak ingin melakukannya?" tanya Cala seraya tersenyum menggoda.
"Kita, tidur saja," ucap Aaron tergagap.
Cala tersenyum miring tangannya sudah bergerak menyapa milik Aaron dari luar celana jensnya. Ia merematnya memberikan sensasi yang tidak tertahankan untuk Aaron. Aaron pun segera menarik tubuh Cala dan memeluknya erat.
"Ya! Lepasin gua!" teriak Cala kesal.
"Kita tidur, hum," ucap Aaron memejamkan matanya.
"Apa kamu tidak mau menidurkan tiangmu yang sudah berdiri?"
"Tidurlah," pinta Aaron yang berusaha memejamkan matanua dan menahan sesuatu di balik celana jensnya.
"Kamu yakin?" tanya Cala seraya tersenyum licik. Jangan panggil dia Cala jika tidak bisa membuat para pria bertekuk lutut memohon padanya. Tangan Cala bergerak menyentuh kembali tiang Aaron yang berdiri.
"Hentikan, Cala!" tegas Aaron memegang tangan Cala. Tidak tinggal diam, Cala menggerakkan kakinya hingga lutut Cala bisa menggoda tiang Aaron.
"Cala!" ucap Aaron menggeram kesal. Ia membuka matanya dan menindih tubuh Cala. Tentu saja hal ini membuat si lawan merasa puas karena sebentar lagi ia akan mendapatkan apa yang ia inginkan. Menaklukkan Aaron di ranjangnya.
Aaron akan berucap, tetapi Cala mengangkat kepalanya untuk mengecup bibir Aaron. Lagi Aaron akan berkata Cala mengecup bibirnya. Berkali-kali Cala melakukannya hingga Aaron geram.
"Kamu yang meminta! Jadi, jangan salahkan aku!" tegas Aaron.
Cala hanya membalas dengan senyumannya. Aaron pun segera melahap bibir Cala yang tentu saja di balas. Permainan Aaron masih kaku membuat Cala tersenyum di buatnya.
"Rilex, jangan terlalu memaksakan diri supaya aku lebih terangsang," ucap Cala ketika pagutan bibir mereka sudah terlepas.
Aaron menatap wanita di bawahnya dengan mata sayunya, "biar aku yang memulai," ucap Cala seraya tersenyum. Setelah itu ia pun membalikkan tubuhnya untuk menimpa Aaron. Ia duduk di atas perut Aaron kemudian perlahan ia menarik ujung kaos Aaron untuk dilepaskan.
Dengan wajah sensualnya, ia menggoda Aaron. Aaron pun membuka dress yang di kenakan Cala saat Cala memintanya untuk melepaskan dressnya. Kini, Aaron bisa melihat dua gundukan sintal tanpa bra dan bagian intim Cala yang masih tertutup celana dalamnya.
Aaron memalingkan wajahnya dan pipinya bersemu merah karena malu melihat milik Cala. Walau ia pernah melihat di film blue yang ia tonton, tetapi melihatnya secara langsung justru membuatnya malu. Cala tersenyum kemudian ia menangkup wajah Aaron. Ia memalingkan wajah Aaron agar mau menatapnya.
"Kamu tidak mau menyusu? Enak, loh," ucap Cala dengan wajah menggoda.
Aaron tidak tahu harus berkata apa, lagi-lagi Cala tersenyum karena lelaki di hadapannya tidak bisa berkata-kata. Ia mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Aaron. Bibir mereka bertemu dan Cala mulai memagutnya dengan lembut. Kedua tangan Cala sedang membuka celana jens Aaron.
Ciumannya turun ke rahang,leher kemudian dada Aaron. Satu tangannya sudah menyelinap masuk ke balik celana dalam Aaron. Ia bisa merasakan tiang Aaron yang mengeras dan ukurannya cukup besar di tangannya. Lidah Cala bermain di ujung dada Aaron. Membelainya kemudian menghisap dada Aaron.
Untuk pertama kalinya, Aaron merasakan sesuatu yang berbeda. Tubuhnya terasa panas dan darahnya berdesir menginginkan sesuatu. Desahan kecil pun keluar dari bibir Aaron membuat Cala tersenyum senang. Tidak ada yang bisa menolak permainan dirinya ketika sudah di atas ranjang dan ia yang memegang kendalinya.
"Oh.... ahh..." desah Aaron yang tangannya kini sudah meremas rambut Cala.
Ciuman Cala terus turun ke bawah. Ia menarik celana jens bersamaan dengan celana dalam Aaron hingga tiang Aaron kini berdiri tegak sempurna. "Wow!" ucap Cala yang menatap tidak percaya pada milik Aaron yang cukup besar itu.
Aaron yang perawan merasa malu karena tatapa Cala di milikinya berusaha menutupinya dengan memiringkan tubuhnya. "Duh, yang perawan, malu-malu," ucap Cala seraya terkekeh.
Cala meluruskan kaki Aaron dengan senyumannya ia memegang milik Aaron. Ia mendekatkan wajahnya ke milik Aaron kemudian ia mulai menyapa milik Aaron dengan lidahnya.
Ia mulai menjilat milik Aaron seperti ice cream. Setelah itu ia mulai memasukkan milik Aaron yang langsung penuh di mulutnya padahal ia baru memasukkan bagian kepalanya saja. Air liur Cala keluar dari mulutnya membuat milik Aaron licin.
Ia menggerakkan kepalanya naik turun, begitupun dengan tangannya. Suara desahan Aaron itu terdengar di seluruh ruangan. Satu tangan Cala sudah memiringkan celana dalamnya yang masih membungkus miliknya. Kemudian tangannya mulai bergerak untuk merangsang miliknya yang sudah sangat ingin di masuki.
Cala terus memainkan milik Aaron dan rasanya ia sudah tidak bisa menahanya. Kini miliknya sudah berdiri di atas tiang Aaron. Aaron menatap Cala dengan tatapan yang tidak bisa di artikan. Dengan gaya sensualnya, Cala menurunkan tubuhnya dan perlahan tiang Aaron masuk ke dalam miliknya. "Ohh..." desah Cala saat merasakan ujung milik Aaron. Besar dan terasa penuh, padahal baru di ujungnya saja.
Cala semakin menurunkan tubuhnya dan desahannya kembali terdengar. Sambil mengigit bibir bawahnya secara sensual membuat Aaron kehilangan kendali. Ia langsung membalikkan tubuh Cala membuat Cala terkejut dan milik Aaron masuk lebih dalam. Cala menghebuskan napasnya secara cepat karena terkejut kemudi ia tertawa menatap wajah Aaron.
"Kamu tidak sabaran," cibir Cala.
Aaron tidak menjawab ia hanya terkekeh saja mendengarnya. Cala menarik leher Aaron dan memagut bibirnya. Aaron pun membalas pagutan bibirnya dan mulai maju mundur cantik masuk ke dalam gua berlendir Cala.
TBC...
🥳🥳🥳 Aaron udah gak perawan guys... 🤣🤣🤣
Yuks ramaikan koment dan Votenya. 🤭🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch My He❤rt
RomanceWARNING 21+ HARAP MENJAUH YG BELUM CUKUP UMUR, KALAU MASIH MAU BACA JANGAN DI RESAPI. "Sentuh tubuhku sepuasmu, tapi jangan harap kamu bisa memiliki hatiku. Karena hatiku adalah milikku!" Cala Afia. "Aku akan membuat hatimu untukku!" Aaron Ivander ...