☁️ SELAMAT MEMBACA ☁️
SESUAI dengan janji yang telah dibuat, malam ini Sheyla dan Adrien pergi ke Auzora Cafe. Sebuah kafe yang menjadi tempat favorit bagi keduanya untuk bertemu.
Setelah mendapat tempat duduk, memesan makanan, dan menunggu selama beberapa saat, akhirnya seorang pelayan datang dan mengantarkan pesanan mereka.
Melihat penampilan makanan yang menggunggah selera, Sheyla yang sudah lapar tidak bisa menahan diri saat makanan itu tersaji di depannya.
"Selamat makaannn," ujar Sheyla dengan wajah berseri-seri. Dia juga langsung menyantap spagetinya.
Adrien tersenyum. "Selamat makan juga untukmu."
Sheyla yang fokus makan hanya mengangguk pelan. Melihat betapa lahapnya Sheyla saat makan, Adrien lagi-lagi tersenyum.
"Kalau kau mau, kau bisa pesan lagi makanan yang lainnya. Malam ini aku yang traktir," ujar Adrien membuat Sheyla langsung menatapnya terkejut.
"Kau serius? Apa kau baru mendapat gaji? Tapi tunggu, ini belum awal bulan, kan?"
Adrien tertawa kecil. "Memang bukan, aku hanya ingin mentraktirmu sebagai permintaan maaf saja."
"Maaf? Untuk apa?"
"Untuk yang tadi siang. Kau kesal karena aku -"
"Oh, itu!" ujar Sheyla memotong ucapan Adrien. "Tidak usah kau pikirkan, aku tidak bisa benar-benar marah padamu."
"Benarkah?"
Dengan semangat Sheyla mengangguk.
"Jadi aku tidak perlu mentraktirmu?"
"Eum ... kalau kau memaksa, sebenarnya aku tidak masalah," balas Sheyla membuat Adrien tak kuasa menahan tawanya.
Inilah yang membuat Adrien menyukai gadis itu. Sheyla memang bukan gadis cantik yang diidam-idamkan para pria, bukan juga gadis kaya raya, dia hanya Sheyla yang tampil apa adanya dan itulah yang membuat Adrien merasa nyaman berada di dekatnya.
Bahkan sikap Sheyla sama sekali tidak berubah sejak keduanya masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Dia masih sama seperti yang Adrien kenal saat pertama kali bertemu dengannya.
"Berhentilah tersenyum dan menatapku. Cepat makan makananmu," titah Sheyla.
"Baiklah, baiklah, aku akan makan," balas Adrien yang masih saja tersenyum.
Mau tidak mau Sheyla yang sedang makan pun jadi ikut tersenyum. Apalagi saat dia memergoki Adrien yang secara diam-diam meliriknya.
Di saat asyik-asyiknya menikmati makanan sambil sesekali bersenda gurau, Sheyla dan Adrien dibuat bingung saat para gadis yang berada tak jauh dari mereka begitu gaduh. Saking gaduhnya, mereka berhasil menarik perhatian para pengunjung lain.
"Ada apa?" tanya Sheyla pada Adrien yang tengah mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Entahlah, tapi mereka berisik sekali," balas lelaki itu.
Sheyla yang penasaran pun akhirnya ikut mencari tahu juga. Awalnya dia tampak kebingungan, tapi saat dia sadar tatapan para gadis itu mengarah ke pintu masuk dia pun ikut menatap ke arah yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAN IN THE SKY [END]
FantasyMulanya kehidupan Sheyla Azzura berjalan selayaknya orang normal. Dia juga berusaha menjalani hari-harinya dengan baik. Namun, kehidupan normalnya seketika berubah saat semesta mempertemukannya dengan seorang lelaki aneh yang mengatakan dirinya adal...