🌬️ 14 : Tamu tak diundang

459 62 0
                                    

☁️ SELAMAT MEMBACA ☁️

"AD-Adrien?" ujar Sheyla saat dia membuka pintu dan mendapati Adrien di luar apartemennya.

Adrien tersenyum. "Hai."

"Ha-hai," balas Sheyla kikuk. Dia juga terlihat menutup pintu di belakangnya.

Tentu kedatangan Adrien yang secara tiba-tiba membuat Sheyla terkejut. Apalagi di dalam rumahnya juga ada Gavin, akan jadi masalah besar jika mereka bertemu.

"Kau baik-baik saja, Sheyla?" tanya Adrien saat menyadari keanehan di raut wajah gadis itu.

"Hah? Eum ... ya, aku baik-baik saja," jawab Sheyla sambil tersenyum simpul. "Ada apa kau kemari?"

"Aku hanya ingin berkunjung. Sudah lama juga aku tidak ke sini," balas Adrien. "Aku harap kedatanganku tidak mengganggumu."

"Tentu saja tidak, aku senang kau datang."

"Benarkah?"

Sebenarnya tidak juga, tapi dengan terpaksa Sheyla mengangguk. Jujur saja dia merasa was-was saat ini, tapi sebisa mungkin dia menutupinya.

"Oh, iya, apa kau bertemu lagi dengan lelaki itu? Lelaki yang ada di kafe?"

"Hah? Maksudmu Ga ... tidak, aku tidak bertemu lagi dengannya," jawab Sheyla yang hampir saja menyebut nama Gavin.

"Syukurlah, aku harap kau tidak akan pernah bertemu dengannya lagi. Aku punya firasat buruk tentang dia."

"Benarkah?"

"Ya, aku rasa dia bukan orang baik."

Karena tidak tahu harus membalas apa, Sheyla pun hanya tersenyum dan berharap semoga Gavin tidak mendengar obrolan mereka.

Adrien yang juga tidak tahu harus berkata apa lagi tampak diam seraya menatap Sheyla penuh maksud. Ya, dia sangat berharap Sheyla akan mengajaknya masuk dan mereka bisa mengobrol dengan nyaman di dalam. Sayangnya, Sheyla terus diam dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan menyuruhnya masuk.

"Eum ... apa begini caramu menerima tamu?"

Pada akhirnya Adrien memilih berterus terang dan jika Sheyla masih tidak peka juga, dia yakin otak gadis itu pasti tidak berfungsi dengan baik.

"Hah? Oh, maafkan aku," ujar Sheyla yang mendadak menjadi panik.

Dia juga semakin menutup rapat pintu di belakangnya dan berusaha mencari alasan yang masuk akal agar Adrien tidak masuk ke rumahnya.

"Bu-bukannya aku tidak sopan, ta-tapi hari ini ... hari ini aku sangat lelah dan ingin beristirahat," ujar Sheyla.

Dia tidak sepenuhnya berbohong, tadi dia memang sangat kelelahan. Hanya saja setelah dia tertidur, Sheyla merasa lebih baik.

"Memangnya apa yang kau lakukan?" Adrien bertanya membuat Sheyla sedikit membelalakkan matanya.

"I-itu, a-aku ... me-membersihkan rumah. Ya, aku baru selesai membersihkan rumah dan aku sangat lelah."

Oke, kali ini Sheyla benar-benar berbohong dan itu membuatnya merasa bersalah. Namun, dia tidak punya pilihan lain.

Sadar jika ada sesuatu yang sedang Sheyla sembunyikan, Adrien lantas menatap gadis itu penuh selidik. Ingin sekali dia bertanya apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia sedikit ragu.

THE MAN IN THE SKY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang