Happy Reading !!!!
***
“Mau ke mana, Ka?” sebelah alis Xyan terangkat melihat putrinya turun dengan tergesa-gesa.
“Ke rumah Rhea,”
“Dia udah pulang?”
Trika menggeleng dengan lesu. “Aku mau coba tanya Tante Diana lagi. siapa tahu beliau dapat kabar terbaru tentang Rhea,”
“Kalau ternyata gak ada?”
Tak lantas menjawab, Trika tatap ayahnya cukup lama, berusaha menyelami seberapa besar keinginan ayahnya bahagia dan seberapa dalam pria itu merindukan Rhea. “Aku akan coba cari alamat tempat tinggal ayahnya.” Trika bertekad, sebab kini ia tahu bahwa bukan hanya dirinya yang butuh Rhea, Xyan pun butuh wanita itu.
Rhea. Ah mungkinkah mereka akan menjadi keluarga? Bukan saudara, melainkan ibu tiri yang menyempurnakan hidupnya. Bukan hanya itu saja, tapi juga hadir sebagai teman yang selalu ada untuknya, juga menemani masa tua ayahnya.
“Kalau begitu ayo, Daddy ikut bersamamu.” Namun Trika buru-buru menarik tangannya yang sudah di raih Xyan, membuat laki-laki itu mengerutkan keningnya, menatap sang putri penuh kebingungan.
“Bukannya Daddy harus kerja?” sebab kini Xyan sudah rapi dengan kemeja dan jasnya.
“Asisten Daddy akan mengurusnya.” Seraya meraih kembali tangan anaknya Xyan menarik Trika keluar dari rumah. Namun lagi dan lagi Trika menarik kembali tangannya, sekarang sedikit menyentaknya dengan sorot tajam tertuju pada Xyan.
“Waktu aku minta temenin, Daddy selalu bilang gak bisa ninggalin pekerjaan, sekarang enteng banget mutusin buat gak kerja!” deliknya sebal, membuat Xyan tercengang, tapi kemudian tertawa seraya mengusak rambut putrinya dengan gemas. Dan setelahnya mereka melakukan perjalanan dengan cukup menyenangkan, lebih tepatnya bagi Xyan, sebab Trika masih saja menampilkan wajah cemberutnya. Semakin membuat Xyan senang menggoda anaknya yang tengah kesal. Cemburu akibat tak Xyan utamakan.
Setelah menempuh perjalanan nyaris satu jam, Trika dan Xyan akhirnya tiba di kediaman Rhea, bertepatan dengan Diana yang keluar bersama Ryan. Namun kecemasan di wajah paruh baya dua anak itu, membuat Trika mengernyit, dan segera menghampiri ibu dari sahabatnya. Menanyakan hal apa yang terjadi.
“Rhea masuk rumah sakit, Ka. Pagi-pagi sekali ayahnya telepon Tante, katanya semalam Rhea tiba-tiba pingsan, dan sampai sekarang belum juga sadarkan diri.”
Dan mendengar cerita tersebut, Trika ikut panik. Ia langsung berlari menuju mobil ayahnya, mengabarkan apa yang dikatakan oleh Diana. Dan beberapa detik kemudian, mereka semua sudah berada di dalam mobil Xyan, berencana pergi bersama untuk melihat keadaan Rhea. Namun bukan kendaraan itu yang akan mereka gunakan ke tempat tujuan. Xyan tidak sebodoh itu untuk menempuh perjalanan panjang dengan kendaraan roda empat yang biasa menjadi andalannya.
Xyan akan menggunakan pesawat pribadinya agar tidak terlalu membuang waktu. Karena nyatanya bukan hanya Diana yang khawatir akan kondisi anaknya, Xyan pun cemas pada Rhea yang sudah cukup lama tidak ditemuinya. Terakhir kali bertemu adalah ketika Rhea di rawat di rumah sakit akibat pelecehan yang dilakukan Tristan, dan sekarang, haruskah mereka kembali bertemu di rumah sakit lagi?
***
Ada cukup banyak orang di depan ruang rawat Rhea, yang tidak sama sekali Xyan kenali. Mereka sedang menunggu dokter keluar, karena katanya, Rhea sempat sadar dengan keadaan histeris parah. Membuat kekhawatiran Trika dan Diana terlihat begitu jelas, hingga kedua wanita beda usia itu mengabaikan orang-orang di sekelilingnya yang juga tengah menunggu kabar mengenai kondisi Rhea.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy
Любовные романыPada dasarnya cinta adalah milik semua insan, tak peduli tua atau muda. Yang jelas mereka berhak memiliki rasa suka. Sama halnya dengan Rhea. Namun fakta bahwa pria yang dicintainya merupakan ayah dari sahabatnya membuat perasaan Rhea tak mudah berl...