Bagian Empat Belas

25.4K 753 33
                                    

Happy Reading !!!

***

Have fun, Ka. Jangan lupa pulangnya bawa oleh-oleh spesial buat gue,” Rhea terkekeh setelah mengucapkan itu, sembari menatap wajah sahabatnya yang mencebik di dalam layar ponselnya.

Trika baru saja menghubungi setelah tiba di hotel di Santorini. Dan jika boleh jujur Rhea sedikit iri kepada sahabatnya itu. Dulu dirinya tak pernah melewatkan liburan seperti ini bersama keluarganya. Namun sejak enam tahun lalu kegiatan itu tidak lagi mereka lakukan karena kedua orang tuanya yang berubah tidak harmonis, sampai akhirnya perceraian lima tahun lalu menjadi kehancuran yang sesungguhnya untuk Rhea dan Ryan sebagai anak.

Awalnya Rhea tak tahu permasalahan apa yang ada diantara ayah dan ibunya karena kedua orang tuanya tak pernah bertengkar di hadapan anak-anaknya, sampai akhirnya ayah yang selama ini Rhea banggakan mengumumkan sebuah pernikahannya dengan perempuan yang lebih muda dari ibunya. Sejak saat itu Rhea membenci ayahnya meski tidak pernah menolak pemberian pria paruh baya itu.

Tiga tahun mereka hidup di kota yang sama dengan ayahnya, tiga tahun itu pula sebuah teror terus diterima keluarganya, terlebih ibunya. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk pindah ke ibu kota, dan memulai hidup baru mereka hanya bermodal uang hasil penjualan rumah yang dulu mereka tinggali sekeluarga juga restoran yang selama ini di kelola ibunya. Ayah Rhea memang menghadiahkan rumah itu untuk mantan istri dan anak-anaknya meski sempat di tentang istri barunya.

Sejak saat itulah kehidupannya berubah. Rhea benar-benar harus kembali beradaptasi dengan lingkungan baru, dengan kehidupan baru, dan juga keadaan yang jauh berbeda dengan dulu. Semua tidak mudah untuknya, untuk Ryan, juga untuk ibunya, tapi mereka terus berusaha untuk memperbaiki kehidupan, hingga akhirnya mereka sampai di titik ini.

Kehidupan baru mereka memang tidak mewah seperti dulu, tapi Rhea dan Ryan cukup bersyukur bisa hidup cukup bersama ibunya.

Dulu, liburan menjadi waktu yang Ryan dan Rhea tunggu-tunggu, tapi setelah hari itu Ryan mau pun Rhea tak lagi memikirkannya. Bagi keduanya tak masalah tetap diam di rumah asal mereka bisa terus bersama. Dan sekarang, di saat yang lain menikmati liburan bersama teman atau keluarga, Rhea justru sibuk membantu ibunya di restoran. Namun itu bukan masalah. Rhea senang melakukannya.

Gue baru sampe lo udah minta oleh-oleh aja, Rhe,” delik Trika membuat Rhea tertawa. Lalu setelahnya Trika menceritakan perihal perjalanannya yang cukup panjang.

Rhea dengan setia mendengar cerita sahabatnya itu hingga sebuah suara yang Rhea kenali hadir di tengah obrolan mereka, dan dalam sekejap dadanya berdebar hebat ketika suara itu semakin dekat, lalu wajahnya muncul memenuhi layar ponsel milik Rhea. Dan sebuah kedipan nakal yang Xyan berikan sukses membuat Rhea menahan napas untuk beberapa detik. Beruntung Trika cepat menyingkirkan ayahnya, hingga Rhea tak benar-benar kehilangan detak jantungnya.

Gak usah ganggu bisa ‘kan, Dad?!” geraman kesal Trika terdengar, menyadarkan Rhea dari keterpakuannya. Setelahnya Rhea hanya bisa terkekeh mendengar perdebatan antara anak dan ayah itu. Lalu Trika kembali mengambil alih layar. “Udah dulu, ya, Rhe, gue mau siap-siap makan siang dulu sama bokap,” ucapnya seraya melambaikan tangan dan tak lama sambungan terputus.

Rhea hendak meletakkan ponselnya kembali ke atas nakas, namun urung saat sebuah notifikasi masuk dan nama Xyan tertera di sana, mengirimkan sebuah foto pemandangan Santorini dengan sederet kalimat menyertai foto tersebut yang sukses membuat wajah Rhea tersipu.

Hot Daddy

Santorini memang indah, tapi kamu jauh lebih indah. I miss you, baby.

Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang