Dengan setumpuk dokumen di pelukannya, juga secangkir kopi di genggamannya, Hali berjalan cepat menuju ruangan pribadinya. Prime Agen memiliki ruang pribadinya masing-masing seluas 3 x 4 meter dan dibatasi kaca buram. Sebelum memulai pekerjaannya, Hali membereskan sejenak meja kantornya yang sungguh berantakan.
"Hali, maaf mengganggu. Kokoci meminta kita rapat dalam dua puluh menit." Itu Yaya, salah satu Agen yang selalu bersama dengannya bahkan sejak masa pelatihan Agen.
"Rapat? Kenapa mendadak sekali?" Hali bahkan masih belum selesai membereskan tumpukan dokumen di mejanya. Pikirannya sedang kacau sekali dan membuat suasana hatinya ikut memburuk, sejujurnya dia enggan untuk rapat sekarang. Dia butuh waktu sendiri.
"Aku juga kurang tahu. Tapi yang lain sudah berkumpul disana, kau bisa tanyakan itu kepada mereka." Yaya menutup pintu dan menyisakan Hali seorang. Hali menghela nafas kasar sebelum akhirnya dia kembali membereskan mejanya.
Hali cukup bergegas sehingga ruang rapat masih cukup senggang saat dia datang. Hanya ada Kokoci dan beberapa Agen lain saja.
"Cepat juga kau datang kali ini, Hali." Komentar Kokoci melirik Hali yang sudah duduk tenang dengan secangkir kopi hangat di tempatnya seperti biasa.
"Katakanlah aku bersedia menunda pekerjaanku untuk rapat ini." Hali mengangkat bahu, membiarkan aroma kopi memenuhi indra penciumannya.
"Kita akan rapat tentang apa?" Hali mulai mengaktifkan laptop miliknya santai, sementara Agen lain sibuk hanya Kokoci yang bisa diajak bicara.
Kokoci menarik nafas dalam-dalam. Dirinya mengerti Hali akan menjadi orang terdepan yang menentang ide ini. "Tim Khusus yang terdiri dari top ten Prime Agent akan kembali diaktifkan.. untuk mempercepat penangkapan Demigod."
"Apa?" Tatapan tidak setuju tergambar jelas di mata ruby milik Hali, menuntut penjelasan lebih pada Kokoci. Menggeleng pelan.
"Ini bukan kasus main-main, Hali. Sudah dua bulan lebih kita mengesampingkan kasus ini dengan kasus-kasus lain. Keselamatan seluruh makhluk hidup di dunia ini dipertaruhkan, bahkan-"
"Aku mengerti. Tapi, ada satu hal yang kupermasalahkan, Kokoci. Siapa.. siapa leader dari tim ini?" dia merasa ada yang salah dengan pembentukan tim ini.
"Kami para petinggi sepakat Agen Kaizo pantas menjadi leader kali ini."
Kaizo. Itu dia permasalahannya. Pembentukan tim yang begitu mendadak ini pastilah akibat campur tangan Kaizo di dalamnya. Dia sengaja mempengaruhi petinggi untuk menjadikan dirinya sebagai leader dari sepuluh Agen terkuat di Agensi untuk menangkap Demigod, yang entah atas dasar apa Kaizo begitu berambisi menangkapnya.
"Tidak. Aku tidak setuju Kaizo menjadi leader-nya. Kenapa tidak orang lain saja? Kenapa bukan.. aku saja? Ya, akumulasi poinku hanya terpaut selisih tipis saja dengan Agen Kaizo. Kenapa bukan aku saja? Pokoknya siapa pun selain dia!" Hali mengacak rambutnya, nada tinggi Hali mencuri perhatian Agen lain yang berada di ruangan tersebut.
Kokoci memicingkan mata. Ada sesuatu yang salah, sebelumnya Hali tidak pernah peduli siapa yang menjadi leader. Lantas apa yang membuatnya begitu menentang kali ini? "Apa yang kau katakan benar, Hali. Hanya saja, banyak yang kami pertimbangkan selain akumulasi poin. Salah satunya pengalaman Kaizo yang memang lebih banyak darimu, dan bagaimana pun juga ini baru kali pertama kau bergabung dengan tim khusus, Hali."
"Aku paham kalau aku masih terlalu junior untuk posisi leader, tapi-"
"Oh? Apa aku baru saja mendengar ada yang menentang posisiku sebagai leader?" Kaizo membetulkan jasnya dengan angkuh, terlihat begitu menyebalkan di mata Hali. Hali hanya bisa menumpahkan sumpah serapah di dalam benaknya atas kehadiran orang yang saat ini begitu dibencinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm the Demigod! (Boboiboy Fanfic AU) {END}
FanfictionDiantara Pekerjaan dan Saudara, mana yang akan kau pilih? Pekerjaan dengan segala gengsi dan jabatannya. Menuntunmu menjadi setinggi bintang di angkasa. Dengan gemerlap sanjungan yang membutakan mata. Atau saudara dengan kepercayaannya yang begitu r...