[Flashback] Latar waktu diambil saat sehari sebelum chapter "01 - After That Night"
Kiki Ta masuk ke ruangan pribadinya dengan tergesa-gesa, terlihat ada sedikit kepanikan di wajahnya. Dia langsung menghadap Ejo Jo, "Bos, Tuan Besar sedang dalam perjalanan kemari."
"Apa?! Berapa lama-"
Pintu dibuka oleh Yoyo Oo, dengan tenang Bora Ra melangkah masuk dengan senyum tipis. Ini aneh, orang itu jarang berada di kantor. Jadwalnya juga terstruktur rapih sedemikian rupa. Tidak biasanya dia melakukan kunjungan mendadak seperti ini.
Ejo Jo langsung berdiri tegap dengan senyum sebaik mungkin. "Selamat siang, Tuan."
"Selamat siang, Ejo Jo." Bora Ra lalu duduk di kursi di hadapan anak buahnya itu.
"Saya langsung saja ya, saya juga tidak punya banyak waktu. Saya ingin kau bebaskan Demigod, entah bagaimana kau melakukannya aku ingin kau mengurusnya. Malam ini juga."
Seharusnya Ejo Jo sudah tahu sejak awal, kedatangan Bora Ra ke kantornya bukan untuk hal basa-basi. "Saya mengerti. Tapi, urusan melepaskan segel Demigod pasti akan memicu keributan. Dan tentu saja mencuri perhatian publik."
"Tentu saja, saya tentu bisa pahami hal itu. Bagi saya, tidak masalah. Sepanjang tidak ada yang tahu kalau pelakunya kita."
Ejo Jo tanpa sadar terdiam cukup lama, sebelum akhirnya sadar tatapan tajam Bora Ra menuntut jawaban darinya. "S-saya akan melakukannya, Tuan."
"Jawaban yang bagus. Saya tahu mempercayakanmu adalah pilihan yang tepat." Bora Ra bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu.
"Ingat. Prioritas kita adalah publik tidak boleh tahu kita dalangnya." Bora Ra dan Yoyo Oo keluar dari kantornya.
Tepat setelah itu, senyum formalnya memudar dan dia mengacak-acak rambutnya sendiri sambil mengerang frustasi. "Semua orang tahu kalau melepas segel Demigod bayarannya adalah mati! Orang bodoh mana yang mau disuruh mati?!"
Orang bodoh? Kiki Ta terdiam. Dia ingat mungkin ada dua orang bodoh yang bisa dia peralat. Dia menepuk pundak bosnya. "Kurasa aku tahu dua orang bodoh yang bisa kita suruh."
☀🍁☀🍁
Dua kawan sebaya baru saja menginjak usia dua puluh itu termenung di tepi jalan raya. Akibat siang hari yang begitu terik, mereka mengibaskan topi mereka sebagai kipas. Keduanya pengangguran dan baru saja diusir dari rumah mereka akibat tidak bisa bayar uang sewa bulanan.
"Mau coba melamar Shadow Agent lagi, Bos?"
"Tidak hari ini. Aku sudah puas mendengar omelan Ibu Kos itu, aku tidak mau dengar penolakan Shadow Agent lagi hari ini."
Keduanya menghela nafas. Tidak ada yang bisa dilakukan selagi keringat terus membasahi tubuh mereka. Menatap kosong kendaraan yang berlalu di hadapannya.
Seorang gadis yang beberapa tahun lebih tua dari mereka berhenti di depan mereka. "Kalian masih minat bergabung dengan Shadow Agent?"
Keduanya lalu mengingat gadis itu sebagai salah satu anggota Shadow Agent yang kerap mereka lihat dalam beberapa kesempatan saat berkunjung ke kantor. "Masih! Masih!"
Gadis itu tersenyum, sepertinya semuanya akan berjalan lancar. "Ay0 ikut aku."
☀🍁☀🍁
Jika sudah dilepaskan segelnya, segera hubungi aku.
Pesan dari Bora Ra, Ejo Jo kembali mengacak surainya kesal. Jujur saja, dia sebenarnya kesal dengan sikap atasannya yang semena-mena itu, tapi apa boleh buat?
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm the Demigod! (Boboiboy Fanfic AU) {END}
FanfictionDiantara Pekerjaan dan Saudara, mana yang akan kau pilih? Pekerjaan dengan segala gengsi dan jabatannya. Menuntunmu menjadi setinggi bintang di angkasa. Dengan gemerlap sanjungan yang membutakan mata. Atau saudara dengan kepercayaannya yang begitu r...