6. Sakista Atlanna

493 39 0
                                    

Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah

Happy Reading!!!

Sakista Atlana perempuan yang mencintai Zein Aksara Pratama dari awal ia menginjakan kaki di sekolah.

Bahkan, melihatnya saat pertama kali ospek membuatnya jatuh hati, entah kenapa Zein menjadi pusat dunianya.

Banyak lelaki yang mendekatinya, namun ia hanya memiliki satu tujuan yaknu mencairkan gunung es yang semakin hari semakin dingin.

Harapan itu muncul lebih banyak saat Shabrina sahabatnya dekat dengan Bumi dan menjalin kasih.

Ada harapan bagi Sakista untuk bisa bersanding juga dengan Zein, karena kedekatan gengnya dengan geng Bumi saat itu.

Tetapi, kenyataan salah, Zein sama sekali tidak meliriknya sebagai orang yang mencintainya, hanya sebatas teman dan sahabat.

Mengeluh? Sudah pasti.

Tetapi Sakista tidak tinggal diam, bahkan ia memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa ia pikirkan untuk menggapai Zein.

Tak lama, kepergian Shabrina dari geng mereka menjadikan jarak antara Bumi dan kawan-kawannya.

Namun, itu tak berangsur lama ketika Earth masuk kedalam geng mereka, jarak antara geng Bumi dan dirinya semakin dekat melebihi saat Shabrina masih ada.

Sakista berjalan menuju kelas melalui koridor kelas, ia melihat gerombolan Bumi sedang berada di depan kelasnya.

"Ngapain lo, Bum?"Tanya Sakista menaikan salah satu alisnya bingung.

"Biasa, mengantarkan Keisha ke kelas dengan selamat sentosa"Ucap Bumi menaik turunkan alisnya.

Sakista memutarkan bola matanya malas, "Gue jadi curiga, lo sama Earth beneran sahabatan apa gimana sih?"Tanya Sakista mengintrogasi.

Bumi mengibaskan tangannya ke kening Sakista, "Ya sahabatan lah bege, gue bahkan pas kecil mandi bareng sama tuh bocah"Ucap Bumi melirik Earth yang sedang mengerjakan PR.

Riko tertawa dan memukul pundak Bumi, "Pas kecil mah, belum jadi semua"Ucapnya.

"Udah deh, udah memastikan semuanya aman kan? Balik yuk"Ajak Zein pada Bumi dan Riko.

Sakista terdiam, "Zein, nanti sore ada acara gak?"Tanya Sakista mengigit bibir bawahnya.

"Gue sibuk"Balasnya lantas pergi meninggalkan Sakista, Bumi dan Riko.

"Heh, anak setan, kok gue ditinggal sih"Sungut Riko menatap kepergian Zein.

"Yang sabar"Tepuk Bumi pada pundak Sakista dan pergi bersama dnegan Riko mengikuti langkah Zein.

Sakista menghela nafasnya kasar dan memasuki kelas, "Kenapa lo muka di tekuk udah kaya kucing mau poop aja"Ledek Moana tertawa.

"Hahaha, kenapa sih?"Balas Earth dengan tawanya.

Sakista meletakan wajahnya di telapak tangan, "Ehmmm, gue tau nih, dicuekin sama Zein?"Tebak Earth pada sahabatnya.

"Udah gue duga sih, kan udah gue bilang kenapa sih lo gak cari yang lain? Sama Bumi kek gitu?"Tawar Moana sembari menaik turunkan alisnya.

Sakista memukul kepala Moana dengan buku yang ia ambil dari tas, "Gila apa lo, masa gue sama Bumi. Bumi kan miliknya dia nih"Tunjuk Sakista pada Earth.

Earth mengerutkan alisnya, "Kok gue?"Tanya Earth.

Moana dan Sakista mengangguk dengan kompak, "Ya iyalah, emang siapa lagi? Lo inget pas Bumi berantem sama Mario? Siapa yang bisa misahin? Lo kan, bahkan guru aja gak mampu misahin mereka"Ucap Moana yang di benarkan oleh sakista.

Mendadak Nikah (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang