22. Villa Tepi Tebing

952 26 0
                                    

Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah

Happy Reading!!!

Tak butuh waktu lama, hanya sekitar 15 menit Bumi dan Earth sampai di villa yang dimaksud Bumi.

Memang ditepi tebing menunjukan pemandangan laut Bali yang sungguh bisa di bilang sempurna.

"Gila Bum, lo tau aja surga tersembunyi di sini"Ucap Earth memandangi sekitarnya.

Bumi tertawa seraya menyibakkan tirai yang menutupi jendela kamar yang akan ia tempati.

Bumi mengidikan bahu, "Apa sih, yang gue gak tau Kei?"Tanyanya sembari memeluk Earth dari belakang.

"Dih, lo kenapa dah, meluk-meluk gini?"Tanya Earth mengerutkan keningnya .

Bumi tersenyum dan menciumi lekuk leher Earth, "Kan lo yang bilang sendiri, sampai waktunya tiba untuk kita bercerai, lo sama gue akan menghabiskan waktu layaknya suami istri yang sesungguhnya"Ucap Bumi.

Blush

Pipi Earth benar-benar memerah saat ini, ia tidak menyangka bahwasannya Bumi memiliki sikap romantis layaknya pangeran di negeri-negeri dongeng.

"Ini, kenapa lo jadi manja begini dah?"Tanya Earth mendorong dada Bumi.

Bumi menyunggingkan smirk miliknya, ia menarik pinggung Earth, "Gue mau, lo mau ga?"Tanya Bumi.

Earth menaikan salah satu alisnya, "Mau apaan?"Tanya Earth bingung.

Bumi berdecak dan mendekatkan dirinya ke wajah Earth seraya berbisik dengan suara seraknya.

"Gue mau ngelakuin itu-"Ucapnya sembari menggerayangi tubuh Earth.

Sedangkan Earth? Bahkan tidak dapat sama sekali menjawab pertanyaan Bumi

Ia hanya sesekali melenguh menikmati sentuhan yang diberikan oleh suaminya.

Bumi berjalan kebelakang, hingga tubuh sang istri yang tidak lain ada Earth tersungkur ke kasur.

"Bum, wait-"Earth memegang tangan Bumi yang sedang membuka tali pinggang miliknya.

"Apalagi?"Tanyanya agak kesal.

"Gue gak bawa pengaman"Ucap Earth mengingatkan.

"Gak usah pake pengaman, gue bisa keluar di luar"Balas Bumi menyingkirkan tangan Earth dan melahap bibir ranum merah itu dengan lahap.

"Argh-Bum-"Earth berusaha menghentikan lumatan bibir sang dominan ini.

"APA!?"Tanya Bumi sudah kepalang.

"Wait-"Earth berdiri dan pergi meninggalkan Bumi.

Ia meraih kopernya, "Mau ngapain sih?"Tanya Bumi dengan suara beratnya.

Earth mengedipkan salah satu matanya dan beralih ke toilet, "Tunggu sebentar ya, sebentar aja"Ucapnya lantas berjalan ke arah walk in closet.

Muka kesal sudah pasti terpampang jelas di wajah Bumi, bahkan ia harus menahan desakan dibawahnya hanya untuk menunggu Earth keluar dari kamar mandi.

"Liat aja nanti, abis lo sama gue Kei"Perangai Bumi.

Di satu sisi, Earth mengambil sesuatu yang telah di berikan oleh sang mama saat sebelum mereka akan melakukan pemberkatan pernikahan.

"Gue pake aja kali ya, baju kekurangan bahan ini?"Tanya Earth tertawa sembari melihat lingerie yang di berikan sang mama.

Earth tertawa kecil, "Gila, gak nyangka gue bakalan pake baju kaya gini di depan sahabat gue sendiri"Ucap Earth pada dirinya sendiri di depan kaca.

Mendadak Nikah (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang