23. Terungkap

649 39 0
                                    

Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah

Happy Reading!!!

"Ze, lo menyangka gak kita bakalan ada di posisi yang kaya gini?"Tanya Earth sembari menyantap makananya.

Zein mengidikan bahu, "Gue gak akan nyangka lah gue bisa jadi suami sahabat gue sendiri-"

"Dalam beberapa tahun sebelum kita bercerai"Sambung Earth memotong ucapan Bumim

Mereka tertawa berdua, "Kalau lo bisa milih, lo mau menikah dengan perempuan yang kaya gimana sih Bum?"Tanya Earth dengan santai.

Bumi termenung, pikirannya berkelana pada sosok perempuan anggun nan lembut yang pernah ia temui.

Memiliki paras yang cantik serta tubuh yang proporsional saat itu, Bumi sedikit menyunggingkan senyuman miliknya.

Seandainya waktu bisa di putar ia akan memanfaatkan waktu yang tersisa bersama dengan perempuan yang ia cintai.

"Bum?"

"Bum?"Panggil Earth sembari menelaah wajah sahabat yang telah menjadi suaminya saat ini.

Bumi mengerjapkan mata dan menatap wajah Earth, "Eh, iya Kenapa?"Tanyanya.

Earth memutarkan bola matanya malas, "Perasaan dari tadi malam, lo kebanyakan ngalamun deh, kenapa?"Tanya Earth dengan penuh perhatian.

Bumi tersenyum kecil, dan menggelengkan kepalanya, "Gak, gapapa kok, cuma gue lagi banyak pikiran aja"Balasnya.

Earth mengangguk, "Tenang aja, harta bokap lo bakalan jatuh ke tangan lo gimanapun keadaannya kok, lagipula lo kan anak tunggal"Ucap Earth menangkan.

"Harta aja pikiran lo, Kei"Balas Bumi seraya menggelengkan kepalanya.

---

Di sisi lain, Zein dan Edward telah menunggu seorang wanita paruh baya dan sesosok perempuan yang diduga di sekap oleh Mario.

"Calm Ze, kita akan masuk tanpa di curigai bodyguard yang di bawa sama mereka"Peringat Edward pada Zein.

Zein mengepalkan tangannya, "Ko, misi berjalan sesuai dengan rencana, please keadaan ini jangan sampai Moana, Sakista, Bumi dan Earth tau dulu"Ucap Zein pada sambungan telfonnya dengan Riko.

"Gue udah nyuruh anak buah bokap juga untuk mengepung rumah Mario dan ikut serta dalam penjagaan lo dan Edward, gue bantu mantau dari sini, be carefull, Ze"Balas Riko lantas mematikan sambungan telfon tersebut.

"Oke, situasi aman, gue maju duluan, setelah di dalam aman gue bakalan kabarin lo"Ucap Edward memakai topi serta masker hitam miliknya dan memasuki supermarket.

"Mbok ipah, kayaknya bikin sup brokoli enak kali ya?"Tanya Shabrina pada Mbok Ipah.

Mbok ipah menolehkan wajahnya dan mengacungkan dua jempol, "Betul, enak sekali, apalagi buat dede yang ada di perut non, pasti dia suka"Ucap Mbok Ipah.

Seakan-akan tidak ada kejadian yang memedihkan hati, Shabrina mengelus perutnya dengan sayang.

"Nanti kita bikin sup brokoli ya sayang, reward untuk kamu yang selama ini sudah kuat atas semua yang Mama alami"Ucap Shabrina mengelus perutnya yang membesar.

"Ze, aman"Ucap Edward pada HT yang ia bawa

Zein bersiap untuk berjalan, dengan menggunakan kacamata hitam serta totebag yang ia kenakan

"Posisi?"

"Bagian ikan laut"Balas Edward

Zein melangkahkan kakinya menuju ke arah Edward, "Dimana mereka?"Tanya Zein.

Mendadak Nikah (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang