Mendadak Nikah (END)

24. Kejutan

Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah

Happy Reading!!!

Zein dan Riko bersiap untuk terbang ke Bali dari Jakarta, mau tidak mau, suka tidak suka Bumi harus bertanggung jawab atas perbuatannya pada Shabrina.

Zein mendial nomor sahabatnya, "Lo dimana? Gue udah di bandara sama Shabrina"Ucap Zein pada sahabatnya, Riko.

Riko datang sendiri ke Indonesia, tidak bersama dengan Moana, ia hanya ingin dirinya dan Zein saja yang menangani masalah ini tanpa ikut campur tangan baik Moana ataupun Sakista.

"Ze-" Riko melambaikan tangannya melihat keberadaan Zein dan Shabrina.

Riko berdecak, "Gue gak tau lagi, harus minta maaf atas nama Bumi ke lo kaya gimana, Bi. Tapi, gue sama Zein minta maaf telat mengetahui keberadaan lo" Ucap Riko penuh sesal.

Shabrina tersenyum dan menganggukan kepalanya, "Zein dan lo, adalah pahlawan buat gue saat ini. Gue cuma butuh ketenangan Ko untuk saat ini, dan gue butuh-"

Zein dan Riko saling tatap, "Bumi-" Lirihnya.

Zein hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar,n"Gue usahain lo bisa ketemu sama Bumi, gimanapun itu adalah anaknya Bumi, dia harus bertanggungjawab atas lo dan anak yang lo kandung, Bi"Ucap Zein menenangkan.

"Yaudah, kita langsung masuk aja"Ucap Riko.

Shabrina menganggukan kepalanya, ia di bantu oleh beberapa pengawal yang di bawa oleh Zein demi menjaga keamanan Shabrina selama di perjalanan.

---

"Kei-" panggil Bumi pada istrinya yang sedang menonton serial televisi.

"Hmmm"

"Lo tau Mario masuk penjara?"Tanya Bumi mendekati Earth.

Earth tertawa dan mengangguk, "Tau"

Bumi menaikan salah satu alisnya, "Gue tadi ke kantor, dan Daddy juga bilang kalau Mario masuk penjara, dan polisi sedang menangani kasus Mario-"Earth dengan santainya hanya mengangguk.

"Kei, Mario orang yang hampir memperkosa lo pas di bar-"Kunyahan Earth pada cemilannya terhenti dan melihat mata Bumi, ia mencari kebohongan yang berada disana.

"Gue minta maaf, karena saat itu gue gak bisa jaga lo" Ucap Bumi dengan penuh sesal.

Earth menarik Bumi ke dalam pelukannya, "Ga ada yang perlu di sesali Bum, gue percaya lo sebenarnya care itu sama gue, tapi emang saat itu waktunya gak tepat. Lagipula itu salah gue juga-"

Bumi menaikan salah satu alisnya, "Bukan salah lo, itu salah gue, Kei-"

Earth menghela nafasnya dan menangkup wajah suaminya itu, "Gue yang pergi sama Mario tanpa sepengetahuan bokap dan nyokap di malam setelah keluarga kita dinner"

Bumi membelalakan matanya, "Kenapa lo mau aja pergi sama Mario sih Kei? Kan gue bilang dia lebih brengsek daripada gue!"Ucap Bumi penuh penekanan.

Earth tertawa getir, "Gue kira lo bohongin gue soal Mario, sampai suatu ketika, gue datang dan gue diajak minum, dan entah kenapa kepala gue pening banget saat itu. Dan ya, gue gak inget apa-apa lagi setelah itu"Ucap Earth menatap wajah Bumi.

Bumi menarik dagu istrinya dan mengecup singkat bibir ranum itu, "Gue minta maaf selama li jadi istri gue, gue pastikan lo bakalan 24/7 ada dalam pengawasan gue, Kei" Ucap Bumi meyakinkan.

Earth tertawa geli, "Hahahaha, iya suami ku"Balas Earth dengan senyuman manisnya.

'Gue ga nyangka lo bisa manis juga depan gue'