16. Mendadak Lamaran

536 33 0
                                    

Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah

Happy Reading!!!

"Mo, menurut lo kita harus gak sih, bantu Zein untuk cari siapa orang yang udah mencoba melakukan pemerkosaan sama Earth?"Tanya Sakista.

Moana terduduk di ranjangnya, "Kayaknya gak perlu, orang-orang Zein udah bertindak kok untuk mencari siapa pelakunya"Ucap Moana pada sahabatnya.

Sakista mengerutkan keningnya bingung, "Lo sadar gak sih? Dulu Shabrina yang pernah di godain Mario tiba-tiba keluar sekolah-"

"Terus sekarang, Earth deket sama Mario juga kena masalah"Ucap Sakista.

"Maksud lo, Mario punya kutukan pembawa sial gitu?"Tanya Moana bingung.

Sakista memutarkan bola matanya malas, "Efek terlalu bucin nih sama Riko, jadi lemot banget otak lo"Ucap Sakista menoyor kepala sahabatnya.

"Ya terus apa? Lo ngomong setengah-setengah bangke"Balas Moana.

Sakista berdecak, "Ada kemungkinan gak ya, kalau Mario ada hubungan dengan keluarnya Shabrina dari sekolah?"Tanya Sakista.

Moana termenung sejenak, "Apa iya?"

"Bisa jadi kan?"Tanya Sakista curiga.

Moana menggelengkan kepalanya, "Tapi Kis. Sebelum Shabrina dekat sama Mario, dia udah duluan pacaran sama Bumi kan?"Tanya Moana.

Sakista menganggukan kepalanya, "Tapi lo inget kan, kalau Mario masih ngejar-ngejar Shabrina walaupun Shabrina udah sama Bumi?"Balas Sakista.

"Lo bener sih"Jawab Moana.

"Gue coba tanyain ini ke Riko, kali aja dia tau sesuatu tentang mereka berdua"Ucap Moana mengambil ponselnya.

"Good girl"

Tak lama ponsel Riko berdering menandakan ada panggilan masuk di ponselnya.

"Halo baby"Jawab Riko dengan romantisnya.

Moana memutarkan bola matanya malas, "Dimana?"Tanya Moana.

"Kamu gak liat Zenly? Aku lagi di rumah Zein Babe, why?"Tanya Riko serius.

"Bisa ke apart sekarang?"Riko menaikan salah satu alisnya.

"Tumben-"

Moana berdecak sebal, "Udah cepetan ke sini, ajak Zein juga-"Sakista membelalakan matanya.

"Gak usah ajak Zein-"Bisik Sakista pada Moana dengan panik.

"Okay baby, meluncur"

Bip

Sambungan telfon diantara keduanya terputus, "Arghh, kenapa lo suruh Riko ajak Zein?"Tanya Sakista pada Moana.

"Ya terus, gue bakalan tega gitu ngeliat lo jadi nyamuk antara gue dan Riko?"Balas Moana pada Sakista.

Sakista berdecak dan beranjak dari ranjang kasur yang ada di apartemen Moana.

Mendadak Nikah (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang