11. Bali

573 39 0
                                    

Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah

Happy Reading!!!

Perjalanan ke Bali dari Jakarta memerlukan waktu yang cukup untuk mereka beristirahat di pesawat.

"Susah kalo punya sahabat orang kaya, perkara pesawat aja cuma ada isi kita doang"Ucap Sakista menyindir.

"Mulut lo bisa di tutup gak sih Kis, gue ngantuk banget lo ceramah aja daritadi"Sungut Earth dengan kesalnya.

Bumi tertawa dan mengelus Puncak kepala Earth, "Yaudah tidur dulu aja, nanti kalau sudah sampai gue bangunin"Ucap Bumi pada Earth.

Sakista dan Moana saling tatap, "Gue jadi ragu kalau mereka sahabatan"Bisik Sakista pada Moana.

Moana menganggukan kepalanya, "Gue juga gitu"Balasnya.

"Ze, lo bisa gak sih, gak duduk bareng gue? Gue mau duduk sama Moana kali, heran"Runtuk Riko pada lelaki yang berada di sebelahnya .

"Bacot lo gede juga ya Ko, diem aja disini sama gue kenapa sih"Balasnya dengan kesal.

"Ya orang cewek gue ikut, gue juga mau kali noh kaya Earth sama Bumi-"Tunjuk Riko pada Earth yang sedang tertidur di lengan Bumi.

Sedangkan Bumi sedang membaca buku majalah yang tersedia disana, "Mereka itu sahabatan, bukan pacaran"Balas Zein memasang kembali earphonenya.

"Bukan itu maksud gue, tapi lo sikapnya Bumi ke Earth, bukan kaya sahabat tapi kaya pasangan kekasih, lo liat aja noh"Ucap Riko.

Seakan-akan tidak mendengarkan ucapan sahabat yang berada di sebelahnya Zein memejamkan mata dan menikmati alunan lagu yang berada di earphonenya.

Moana menghela nafasnya kasar, "Kis, lo gak mau apa duduk deket Zein-"Sakista yang mendengar pertanyaan itu langsung melirik kursi tempat Zein duduk yang tidak jauh darinya.

"Pengen sih, tapi-"

"Nah, lo pindah sana gih, biar gue sama Riko"Ucap Moana bahagia.

Sakista memutarkan bola matanya malas, "Ini mah, sama aja lo ngejadiin gue tumbal biar lo bisa satu seat sama Riko, o'on"Balas Sakista sarkas.

Moana hanya menampilkan deretan gigi puti nan rata miliknya, "Tau aja lo-"

"Udah sana, cepetan"Ucap Moana.

"Sabar bege, nanti kalau tiba-tiba Zein ngebuka mata, terus dia liat sebelahnya bukan Riko tapi gue gimana?"Tanya Sakista meminta jawabab.

Moana berpikir keras, "Udah deh, pikir nanti aja, lagian dia mau marah juga udah terlanjur lo yang duduk di sebelah dia"Jawab Moana.

"Tapi sebenarnya lo seneng kan mau duduk sebelah dia-"Bisik Moana menaik turunkan kedua alisnya meledek Sakista

"Gue getok ya pala lo, Mo"Ancam Sakista sebal.

Padahal, ia sudah pasti tahu bahwa hatinya akan selalu berdegup kencang ketika berdekatan dengan si gunung Everest tersebut.

"Babe, come here"Panggil Moana dan mendorong Sakista untuk beranjak dari sampingnya.

Mendadak Nikah (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang