Draft 13

15.4K 451 13
                                    

Liang kewanitaan Sasha berdenyut dan mencengkram kejantanan imitasi yang berada di sana saat orgasme menerpa tubuhya. Namun berbeda dengan saat ia berhubungan intim dengan Edward, kejantanan imitasi yang terbenam di kewanitaannya tidak mengetahui bahwa ia membutuhkan waktu untuk menyesapi kepuasan yang melandanya terus bergerak. Mengirimkan getaran pada dinding kewanitaan Sasha yang dalam kondisi sangat sensitif.

"Ah! Ah! Ah! Edward!" Sasha berseru dikarenakan rasa nikmat yang terus menyerangnya.

Diri Sasha terbelah di antara ingin terus merasakan kenikmatan yang berlangsung, atau berhenti karena terjangan kenikmatan yang tanpa jeda, yang membuatnya merasa akan kehilangan akal jika tidak berhenti dengan segera.

Edward, orang yang Sasha serukan di antara ricauannya, memandang Sasha yang menggeliat karena bertarung dengan rasa nikmat, dengan tatapan panas dan begitu intens. Seakan ia tengah bercinta dengan Sasha melalui pandangannya.

Dengan pengalaman yang ia lalui dengan banyak wanita, membuat Edward mengetahui dalam seruan kenikmatan yang Sasha kumandangkan, terdapat sebuah permohonan. Meski bergitu, Edward yang mengetahui hal itu, tidak mengacuhkannya. Terus menggerakkan pena yang ia gunakan untuk memainkan bagian kewanitaan Sasha yang menonjol.

Diperlakukan tanpa ampun baik oleh kejantanan imitasi yang berada dalam tubuhnya, ataupun Edward, membuat Sasha tidak membutuhkan waktu banyak untuk mendapatkan orgasme yang keduanya.

Seruan yang semula dengan lantang Sasha suarakan, kini berubah menjadi erangan lirih saat ia mengulangi pengalaman yang sama seperti yang sebelumnya ia rasakan. Distimulasi tanpa jeda, bahkan dalam orgasmenya. Ketika itu, Sasha yang disiksa oleh kenikmatan, memiliki pendapat bahwa jika tidak berhenti merasakan kenikmatan, ia akan berubah menjadi gila dalam detik yang sama.

Oleh itu ia berbisik, "Ed-Edward, tolong ...."

Hanya saja, seperti yang terjadi pada sebelumnya, permintaan tolongnya diartikan hal lain oleh Edward.

Edward, memang mencampakkan pena yang ia gunakan untuk menyiksa Sasha secara sembarang. Hanya saja, tujuan Edward melakukan itu bukan semata-mata ingin menghentikan siksaan kenikmatan yang Sasha rasakan. Melainkan berniat melakukan sesuatu yang membuat perempuan itu menggila.

Dengan jarinya yang kini bebas, Edward menjepit bagian diri Sasha yang semula ia permainkan dengan pena. Lalu tanpa ampun, memelintir bagian menonjol tersebut.

"Agrh!" Rasa sakit bercampur dengan nikmat pada bagian dirinya yang sensitif membuat Sasha meraung dengan keras. Tangan Sasha yang semula perempuan itu tahan di sisinya saat Edward tidak henti menyiksanya, kini melayangkan sebuah pukulan.

Tindakkan yang dilakukan oleh Sasha, tidak memberikan dampak apa pun pada Edward. Dengan ukuran tubuh Sasha, juga orgasme yang mengikis energinya, membuat pukulan Sasha bagaikan hanya sebuah sentuhan di tubuh Edward.

Dengan tidak memedulikan reaksi Sasha, Edward melanjutkan kembali kegiatannya. Kali ini ia menurunkan celana dalam Sasha yang semula ia pergunakan untuk menahan kejantanan imitasi agar tetap di kewanitaan Sasha, dan menanggalkannya. Setelah itu, tangan Edward menyentuh kejantanan imitasi dan menariknya.

Sasha mengira, awalnya Edward akhirnya mendengar permohonannya. Berniat untuk mengeluarkan benda yang memenuhi dirinya dan terus-menerus memberikan siksaan itu. Namun saat setengah dari kejantanan imitasi ditarik keluar oleh Edward, Sasha mengetahui bahwa apa pun yang ingin dilakukan oleh Edward berbanding jauh dengan apa yang ia pikirkan.

Karena tanpa perasaannya, Edward mendorong kembali kejantanan imitasi yang ia keluarkan setengahnya kembali pada ke dalam diri Sasha.

Tubuh Sasha mengejang atas serangan itu.

EroticaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang