Sasha hanya terdiam dan menatap Edward melalui pantulan yang ada di cermin. Reaksi yang Sasha keluarkan, sebagian mungkin dikarenakan tawaran tidak terduga yang dilemparkan oleh Edward hingga ia tidak bisa menyusun kata untuk menanggapinya. Alasan lain atas kediaman Sasha yang mungkin mengambil porsi besar adalah rasa konflik atas penawaran tersebut.
Di sisi lain, Sasha merasa dirinya sudah cukup terpenuhi dengan kehadiran Edward. Namun di satu sisi lain, Sasha berbohong jika ia tidak merasa penasaran atas pengalaman yang Edward tawarkan.
Melihat Sasha yang terdiam, membuat Edward mengambil inisiatif mengarahkan kejantanan imitasi yang ia genggam ke depan bagian kewanitaan Sasha. Hingga ujung kejantanan imitasi tersebut bersentuhan langsung dengan bagian menonjol yang berada di sana. Tidak cukup dengan itu, Edward pun menyalahkan fungsi getar yang membuat tubuh Sasha terlonjak dikarenakan sensasinya.
Otak Sasha yang semula masih berpikir untuk mempertimbangkan jawaban atas pertanyaan Edward, kini terpenuhi kabut gairah yang membuat ia kesulitan untuk memusatkan memusatkan konsentrasi. Seluruh indra Sasha seakan dipaksa untuk memusatkan perhatian pada bagian tubuhnya yang terisi oleh Edward. Menikmati sensasinya yang diberkan oleh kejantanan pria itu dalam dirinya juga kejantanan imitasi yang tidak hentinya mengirimkan getaran ke bagian tubuh sensitifnya yang lain.
Di tengah momen gila dan otak yang dipenuhi oleh kabut gairah, Sasha tanpa sadar menganggukkan kepala. Memberikan persetujuan atas tawaran yang semula Edward berikan.
Edward yang mengetahui apa yang dimaksudkan dari tindakan Sasha tersebut, menarik tangan yang memegang kejantanan imitasi. Hingga benda yang semula menyiksa bagian sensitif Sasha dengan getar menjauh. Tangan Edward yang lain mendekat dan dengan jarinya yang bebas, ia menyentuh bagian bagian kewanitaan Sasha yang menonjol. Sebelum merayap turun ke bagian di mana kejantanan pria itu tertanam.
Awalnya, Edward hanya melingkari tepi kewanitaan Sasha yang basah dan terpenuhi. Lalu berlanjut dengan bagian ujung jari Edward mencari cela untuk masuk dari liang yang sudah merenggang karena besar kejantanan pria itu yang ada di dalamnya.
Bagi Sasha, hampir mustahil untuk jari Edward mencari celah untuk masuk--terlebih dengan kejantanan imitasi yang hampir sama besarnya dengan kejantanan pria itu. Namun entah dengan cara apa, jari Edward menemukan jalan untuk masuk. Sasha mengerang saat merasakan invasi lain di bagian bawah tubuhnya yang semula sudah ia kira maksimal.
Edward tidak berhenti sampai sana. Ia terus menambahkan jarinya yang lain ke dalam tubuh Sasha. Membuat Sasha tidak henti-hentinya mengeluarkan erangan yang entah dikarenakan oleh rasa nikmat ataukan dikarenakan rasa sakit. Sasha sendiri merasa di antara campuran kedua rasa itu.
Rasa sakit yang Sasha rasa dikarenakan perenggangan oleh invasi jari Edward, tersamar dengan kenikmatan yang diberikan oleh belaian dari jari Edward yang keluar masuk di kewanitaannya. Kedua rasa itu membuat Sasha dalam waktu singkat merasakan orgasme lain yang membuat ia memproduksi banyak cairan dari kewanitaannya yang melumuri baik kejantanan ataupun jari-jari Edward.
Ketika tubuh Sasha mulai kembali rileks setelah orgasme, tangan Edward yang menggenggam kejantanan imitasi kembali mengarah ke bagian kewanitaan Sasha. Seperti tawaran yang ia lontarkan sebelumnya, Edward mencoba memasuki bagian tubuh Sasha yang sudah terpenuhi oleh dirinya dengan kejantanan imitasi.
Kewanitaan Sasha yang sebelumnya Edward renggangkan memang lebih elastis dari sebelumnya. Namun bagian tersebut tetap merasa kesulitan untuk menerima kejantanan Edward dan kejantanan imitasi yang berada di tangan pria itu. Baru saja bagian ujung permukaan dari kejantanan imitasi mencoba menyerusuk masuk, tubuh Sasha menegang dikarenakan rasa sakit yang ia rasa.
Berbeda saat jari-jari Edward menyusul masuk kejantanan Edward dalam dirinya, di mana Sasha merasakan sakit dan nikmat bersamaan. Saat kejantanan imitasi mencoba masuk untuk medapatkan tempat dalam tubuhnya, Sasha merasakan rasa sakit yang tidak menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Erotica
RomanceSasha Millova Jeffrish seorang gadis muda yang mempunyai hasrat menjadi Penulis. Suatu hari datang sebuah tawaran yang membuatnya menjadi Penulis. Sayangnya itu semua hanyalah sebuah jebakan Edward Regulus Marton untuk mencapai keinginannya. Pering...