Meski Edward mengatakan sesuatu seperti meminta persetujuan dari Sasha. Kenyataannya sebelum Sasha sempat merespon apa pun, Edward sudah mempersilakan diri untuk masuk ke dalam apartemen Sasha dan berjalan menuju ruang tengah.
Sasha yang masih terpaku di depan pintu depan apartemennya, berpaling ke arah Edward dan melihat pria itu menyapukan pandangan ke seluruh ruang seakan tengah mencari sesuatu. Saat pandangan Edward jatuh pada meja kopi, Edward akhirnya berhenti dengan pencariannya.
Melihat tindakan Edward yang menurutnya aneh, Sasha berjalan mendekati pria itu dan berkata, "Ada apa, Edward?"
Alih-alih menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Sasha. Edward menghampiri meja kopi dan mengambil salah satu benda yang ada di sana dan mengangkatnya setinggi pandangan mata.
Hati Sasha seakan mencelus melihat kartu nama Leonis berada dalam genggaman Edward. Tapi sebisa mungkin Sasha mencoba menghilangkan perasaan bersalah yang tidak menyenangkan di hatinya. Sasha memberikan alasan pada dirinya sendiri bahwa kartu nama Leonis adalah benda polos yang tidak bisa Edward permasalahkan keberadaannya.
Lalu dengan dirinya yang sama sekali tidak pernah menghubungi Leonis sejak memiliki kartu nama tersebut, menguatkan hati Sasha dan berhasil melenyapkan sebagian rasa bersalah yang bercokol. Olehnya, Sasha pun mencoba untuk tidak bersikap aneh dan menampilkan ekspresi senetral mungkin.
Berhadapan dengan Sasha yang seperti itu, Edward melemparkan pandangan menyelidik ke arah Sasha. Menyapukan matanya menyeluruh di sekujur tubuh Sasha seperti mencari tanda-tanda akan sesuatu.
"Sepertinya kau tidak hanya tahu bahwa Leonis telah kembali. Kau bahkan telah melakukan pertemuannya rahasia dengannya, Sasha." Edward pada akhirnya membuka mulut. Meski sepenuhnya tidak mengacuhkan pertanyaan yang Sasha ajukan sebelumnya.
Disudutkan akan sesuatu yang bahkan tidak ia lakukan, membuat Sasha menjadi defensif. "Pertemuan rahasia apa yang kau maksud? Bertemuanku dengan Leonis hanyalah kebetulan semata. Dan bukanlah rahasia sama sekali karena aku bertemu di pesta yang diadakan oleh Archie."
Meski penyangkalan atas 'Pertemuan Rahasia' yang Edward tudingkan adalah benar, perkataan Sasha bahwa pertemuannya dengan Leonis hanyalah kebetulan semata adalah kebohongan sepenuhnya. Karena reuni singkat yang terjadi tiga hari yang lalu bukanlah situasi yang disebabkan oleh sebuah kebetulan. Semua terjadi dikarenakan rancangan Arthur.
Sasha tahu itu, Arthur pun tahu, dan Leonis yang terlibat pun menyadarinya. Tidak hanya it, Sasha pun merasa kini Edward pun tahu bahwa pertemuannya dengan Leonis bukanlah kebetulan. Dalam hati, Sasha mengutuki dirinya sendiri. Karena mengetahui reaksinyalah yang membuat Edward sadar akan hal itu.
"Kebetulan, Sasha?" Itu bukanlah pertanyaan, namun sebuah sindirian yang Edward layangkan atas kebohongan yang begitu terlihat.
"Jika kau tidak percaya, kau bisa menghubungi Archie dan menanyakan kebenaran akan hal ini." Yang Sasha maksudkan untuk dikonfirmasi pada Atrhur adalah fakta bahwa ia menemui Leonis di pesta. Bukan untuk memastikan kebenaran bahwa pertemuannya dengan Leonis adalah kebetulan.
Dikarenakan mengatakan sesuatu yang tidak bisa terbilang sebagai kebohongan, membuat Sasha tidak gentar memandang langsung ke mata Edward. Di lain sisi Edward, seperti biasa, tidak mengacuhkan perkataan Sasha. Malah dengan secara tidak terduga Edward melakukan sesuatu yang tidak terkira.
Tanpa peringatan terlebih dahulu, tangan Edward menggapai bagian bawah Sasha. Untuk menemukan bahwa bagian tersebut tidak tertutupi dan basah oleh cairan yang diproduksi oleh kewanitaan Sasha. Menemui kondisi yang tidak terduga itu, membuat Edward tanpa ampun memasukan jari-jarinya di liang yang saat ini sensitif dan siap untuk menerima dikarenakan pada beberapa menit sebelumnya, Sasha tidak hentinya mengeluar masukkan kejantanan imitasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Erotica
RomanceSasha Millova Jeffrish seorang gadis muda yang mempunyai hasrat menjadi Penulis. Suatu hari datang sebuah tawaran yang membuatnya menjadi Penulis. Sayangnya itu semua hanyalah sebuah jebakan Edward Regulus Marton untuk mencapai keinginannya. Pering...