Draft 33

5.2K 211 15
                                    

"Apa maksudmu mengatakan itu, Edward," kata Sasha yang berharap bahwa perkataannya terdengar mengancam. Namun dikarenakan kondisinya saat ini, yang mana baru saja merasakan orgasme beberapa saat yang lalu, membuat kalimat itu terdengar seperti sebuah keluhan manja.

Edward yang mendengar perkataan Sasha hanya memandang perempuan itu dengan datar. Seperti tidak mendengar apa pun.

Sasha tidak terkejut melihat reaksi Edward yang seperti itu. Bahkan di telinganya sendiri, kalimatnya bagaikan kaset rekaman yang rusak, karena sudah berkali-kali ia mengucapkannya selama beberapa jam belakangan ini.

Tahu sikap berusaha untuk terlihat kerasnya tidak berhasil untuk membungkam omong kosong Edward, Sasha berusaha menarik diri dari pria itu. Tidak disangka, usaha yang semula ia pikir akan sulit untuk dilakukan, bisa ia lakukan dengan mudah. Edward yang semula mencengkeram tangan Sasha, dengan mudah melepaskannya.

Terkejut mengenai apa yang terjadi, membuat Sasha melempar pandangan tidak percaya ke arah Edward. Lalu melihat alasan kenapa pria itu membebaskannya dengan mudah. Edward kini tengah melucuti pakaian yang ia kenakan.

Setelah berhasil menanggalkan kemeja yang ia kenakan dan memperlihatkan dadanya yang bidang, Edward berlanjut untuk melepaskan celana yang ia pakai.

Sasha tidak mengerti kenapa dirinya masih saja terpaku di tempatnya berdiri dan memandangi Edward dengan lekat-lekat, alih-alih mencoba untuk pergi meninggalkan pria itu. Walau Sasha berpikir seperti itu, sebenarnya ia tahu alasan kenapa ia tetap tinggal. Kewanitaannya yang berdenyut dan basah memberitahunya akan hal itu.

Saat Edward berhasil melucuti semua yang dikenakan. Dengan keadaan tubuh telanjang dan kejantanan yang telah mengeras, Edward menggapai tangan Sasha dan menariknya kembali ke dalam pelukannya.

Sasha mencoba untuk menjauh dan memalingkan kepala dari Edward. Hanya saja sama seperti sebelumnya, pelukan Edward sangatlah erat untuk ia mencoba lepas dari pria itu. Tapi Sasha tahu, seandainya pun Edward tidak mendekapnya dengan kuat, ia tidak akan yakin dirinya benar-benar berniat untuk pergi dari pelukan pria itu.

Edward kembali mencium Sasha sekali lagi.

Jika sebelumnya Sasha memberikan perlawanan terhadap tindakan itu. Kali ini Sasha merasa bimbang, apakah ia harus melawan dan membebaskan diri ataukah membalas ciuman tersebut agar ia semakin larut ke dalamnya.

Keraguan yang Sasha rasa tidak bertahan lama. Di bawah kendali Edward yang mengenal dengan baik tubuh perempuan juga Sasha, dengan piawai ia membuat Sasha merespons seperti yang ia inginkan.

Di antara ciuman mereka yang semakin dalam, Edward pun melucuti pakaian yang Sasha kenakan. Satu persatu Edward menanggalkan pakaian Sasha, mulai dari gaun yang ia kenakan, diikuti pakaian dalam juga stocking. Hingga kini keadaan Sasha sepenuhnya telanjang sama halnya seperti Edward.

Saat bibir Sasha dan Edward yang semula menyatu akhirnya berpisah, Sasha tahu penolakkannya atas keintiman antara ia dan Edward telah sirna.

Namun saat baru saja Sasha berpikir seperti itu, Edward dengan mudahnya melenyapkan perasaan itu tanpa tersisa dengan mengatakan, "Karena pria yang benar-benar kamu inginkan tidak tersedia, maka kamu puas dengan pria yang menyerupainya, Sasha?"

Sasha tidak hanya mendorong Edward dengan keras saat mendengar perkataan itu. Namun juga menyarangkan sebuah tamparan ke wajah Edward.

Tidak ingin mendengar omong kosong Edward lebih jauh, Sasha dengan segera berpaling. Berniat untuk mengambil pakaiannya yang tercecer di lantai dan memakainya. Sekali lagi, Edward menggagalkan niat Sasha dengan menariknya kembali dalam pelukannya.

Sasha yang tidak dalam suasana hati untuk ikut serta ke dalam permainan yang Edward lakukan, mendorong Edward sekali lagi untuk menjauh. Hanya saja, tidak seperti sebelumnya, kali ini Sasha tidak berhasil. Membuatnya tetap bertahan dalam pelukan erat pria itu.

Edward kembali memberikan ciuman ke bibir Sasha. Jika hal itu dilakukan sebelum Edward melontarkan kalimat yang bagi Sasha menghina, Sasha akan dengan senang hati menyambutnya. Namun saat ini, Sasha tidaklah dalam suasana hati yang sama. Oleh itu tanpa ragu Sasha menggigit bibir Edward untuk mengakhiri ciuman mereka.

Secara reflek Edward mengakhiri ciuman yang ia lakukan saat sebuah sengatan rasa sakit menyerang bibirnya. Meninggalkan Sasha yang tersenyum dengan bibir yang dihiasi setitik noda darah Edward.

Melihat reaksi yang diberikan Edward atas serangannya, membuat Sasha merasa sebuah kepuasan. Sasha merasa telah berhasil membalas—meski hanya sebagian, omong kosong yang Edward lontarkan.

Kemenangan yang Sasha rasakan tidaklah bertahan lama. Sebab, saat keterkejutan yang Edward rasa akan serangan yang ia dapat hilang, pria itu melancarkan sebuah serangan balasan. Pria itu tidak membalas Sasha dengan balik menggigit perempuan itu.

Namun dengan menjatuhkan diri dengan Sasha hingga berbaring di lantai dan membuka lebar kedua kaki perempuan itu hingga memperlihatkan dengan jelas kewanitaannya di hadapan Edward. Sebelum Sasha dapat memproses apa yang tengah terjadi, Edward tanpa peringatan, membenamkan diri dalam tubuh Sasha yang basah dan siap berkat orgasme yang ia rasa tidak lama sebelumnya.

"Aaah!" Sebuah erangan Sasha keluarkan saat merasakan diri Edward melesak masuk ke dalam dirinya.

Tanpa menunggu Sasha menyesuaikan diri, Edward bergerak untuk mengeksplor tubuh perempuan itu. Serangan Edward yang pria itu lakukan tanpa henti membuat Sasha menggelinjang di bawah tubuh pria itu.

Sasha bergelut di antara mempertahankan kekesalan yang ia rasakan ataukan ingin menikmati tiap detik diri Edward memenuhi dirinya. Rasa terbelah yang didera Sasha terefleksi sempurna dari tindakan yang ia lakukan saat ini. Di mana tangan Sasha mendorong jauh tubuh Edward, namun kakinya terkait erat di pinggul pria itu.

Percintaan panas yang menyerupai sebuah bergelutan Sasha dan Edward lakukan saat ini, bukan hanya terjadi sekali. Saat kenikmataan telah dicapai keduanya, sebuah letupan membuat mereka kembali menyatukan tubuh untuk menikmati kembali puncak yang sebelumnya mereka raih, jika bukan lebih hebat.

Di tiap tempat, di setiap ruangan yang berada di villa. Yang mana pada kunjungan pertama Sasha mereka lewatkan, kini menjadi tempat bagi mereka untuk mengeksplorasi kenikmatan seksual. Lantai, sofa, meja kopi, tangga, meja pulau, sudut ruangan, bak mandi, tempat tidur dan mungkin masih banyak tempat yang terlewat untuk disebutkan.

Sasha dan Edward terus melakukan persetubuhan panas yang bersimbah penuh bagai hari esok tidak akan muncul. Namun pada akhirnya, saat matahari mulai terbit kembali menandakan hari baru, mereka pun berhenti. Dengan perasaan lelah yang penuh kepuasan, keduanya tertidur.

Saat hari menunjukan waktu siang hari, Sasha terbangun. Secara otomatis Sasha melemparkan pandangan ke sisi lain tempat tidur dan terkejut saat Edward masih berada di sana alih-alih pergi. Namun hal itu sebenarnya tidak mengherankan, mengingat bagaimana liar Edward sebelumnya, hingga ia membutuhkan waktu beristirahat untuk mengisi kembali tenanganya.

Seperti biasa, saat Sasha terbangun dan mendapati Edward tertidur di sisinya, ia menatap lekat pria yang tengah terlelap itu. Lalu dengan lembut mengelus rambut pria itu, hingga tidak membangunkannya. Namun hanya sampai sana kebiasaan yang Sasha lakukan berlangsung.

Karena tidak seperti sebelumnya, dia mana dia kembali tidur dan berharap Edward akan tetap di sisinya saat ia terbangun. Sasha bangkit dari tempat tidur, membersihkan diri dan memakai bajunya kembali.

Lalu ia pun melakukan apa yang pada biasanya Edward lakukan padanya. Meninggalkan pria itu.

Erotica – Draft 33 | 29 Maret 2023

___

Terima kasih atas semua dukungan kalian yang membaca cerita saya, baik  berkomentar, vote, mengikuti saya, memasukan cerita ini ke daftar bacaan, bahkan mempromosikannya.

Maaf karena saya tidak dapat mengucapkan rasa terima kasih satu per satu atas semua itu, juga tidak membalas komentar-komentar tersebut secara personal. Tapi saya membaca semuanya (baik komentar ataupun pemberitahuan) dan sangat berterima kasih atas dukungan-dukungan tersebut.

Ayo kirimkan komentar menarik kalian pada bagian ini, agar pada berikutnya cerita didedikasikan untukmu. Jangan lupa untuk men-follow atau vote untuk mendukung terus cerita ini.

Peluk dan cium dari saya untuk kalian semua,
Carramella

EroticaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang