Draft 17

8K 277 12
                                    

Selama beberapa saat, Sasha hanya memandangi Edward yang berdiri di depan apartemennya.  Edward pun melakukan hal yang sama hingga menciptakan keheningan di antara mereka. Alih-alih membuka mulut untuk memecah kesunyian itu, Sasha menyisih untuk memberikan Edward tempat untuk berjalan masuk dan secara langsung mengisyaratkan bahwa Sasha menerima kunjungan pria itu.

Suara langkah Edward yang tercipta saat berjalan menuju ruang tamu Sasha, diikuti oleh perempuan itu sendiri di belakangnya, merupakan hal yang bisa didengar di apartemen Sasha. Tidak lama, keduanya bepisah. Dengan Edward yang tetap berjalan menuju ruang tamu, dan Sasha yang berbelok ke arah dapur.

Saat itu, seperti reka ulang kejadian beberapa hari yang lalu. Di mana saat Edward mendatangi Sasha dan berhubungan seks hingga meninggalkan jejak cukup lama di tubuh ataupun kewanitaan Sasha. Alih-alih membuat teh seperti sebelumnya, Sasha mengambil satu-satunya botol anggur yang berada di lemari pendingin juga sepasang gelas tinggi yang Sasha bawa menuju ruang tamu.

Di sana terdapat Edward yang duduk dengan santai, seakan kedatangannya bukanlah suatu kunjungan yang tidak diharapkan ... tidak. Sasha menyanggah lalu mengoreksi deskripsi yang ia gunakan, kunjungan yang tidak terduga. Tapi tentu saja Sasha tidak mengomentari sikap santai yang ditunjukan oleh Edward, juga tidak dengan kunjungannya.

Meski dalam hati Sasha bertanya-tanya, apa yang membuat Edward datang kali ini. Karena terhitung dari tiga hari lalu sejak kunjungan Edward sebelumnya, Sasha merasa tidak ada satu pun alasan yang membuat pria itu datang mengunjunginya. Bab berikutnya dari cerita yang Sasha kerjakan masih belum menemui tengat. Lalu Sasha memang berniat untuk memprovokasi Edward jika pria itu terus tidak mengacuhkannya. Tapi sebelum Sasha menjalankan recana tersebut, pria itu datang.

Melihat Sasha yang hanya berdiri mengamatinya, membuat Edward melemparkan pandangan pada perempuan itu, untuk menilai rencana atau apa pun di balik kediaman yang Sasha lakukan. Hal itu membuat Sasha tertegun dan gugup selama beberapa detik singkat, karena menyadari ia hanya berdiri menatap Edward dengan kedua tangan penuh dengan botol dan gelas seperti halnya orang bodoh.

Sasha tidak membuka mulut untuk menghilangkan situasi tersebut. Alih-alih meletakkan gelas yang ia bawa ke meja kopi dan menuangkan anggur. Hingga Sasha memberikan gelas pada Edward, Sasha masih tidak menanyakan alasan dari kedatangan Edward yang tidak terduga. Namun pertanyaan itu tidaklah Sasha butuhkan. Ketika tangan Edward meraih pergelangan tangannya, alih-alih gelas yang Sasha sodorkan, seketika Sasha tahu.

Dan situasi yang sebelumnya terjadi tiga hari yang lalu, terulang lagi saat itu. Dari sana, hubungan Edward dan Sasha melangkah ke tingkat lain.

Meski dikatakan hubungan mereka menanjak ke tingkat lain sebenarnya suatu hal yang terdengar berlebihan. Edward tidak mendeklarasikan perasaan mendalam pada Sasha, atau pun seketika Sasha menjadi orang terpenting dan kekasih dari Edward. Status hubungan mereka masih sama seperti sebelumnya. Mereka bukan teman, meski mereka mengenal satu sama lain sangat lama. Juga bukan kekasih, meski kejantanan Edward berkali-kali memasuki kewanitaan Sasha dan memberikan kepuasan pada keduanya.

Kata teman seks mungkin bisa dipilih untuk menggambarkan hubungan mereka. Walau ada suatu selubung yang tidak kasat mata menyelimuti hubungan mereka. Sesuatu baik Edward ataupun Sasha tidak ingin usik dan terus bertahan dalam status quo mereka.

Menikmati tiap detik di mana mereka memuaskan satu sama lain.

Dan tidak seperti sebelumnya, kini Sasha tidak lagi menolak kenikmatan yang Edward berikan. Melainkan ikut berpartisipasi dengan aktif dalam permainan sensual yang Edward lakukan. Seperti saat ini, di mana kewanitaan Sasha menampung alat tulis yang Edward sendiri masukkan ke sana. Keadaan itu bermula dari Sasha yang menceritakan bagaimana ia menuliskan bab yang sebelumnya ia berikan pada Edward.

EroticaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang