Draft 20

8.2K 270 6
                                    

Sasha merasakan getaran yang semula memporak-porandakan kewanitaannya, perlahan mereda untuk kemudian mati seketika. Saat ia mengucapkan permohonan untuk menuruti keinginan Edward yang bahkan sudah tiidak ia ingat lagi saat ini, meski baru beberapa detik berlalu. Meninggalkan bagian intimnya yang basah dan sangat sensitif berkedut dengan ritma yang konstan, menjepit vibrator yang ada di dalam sana.

Edward dengan ekspresi datar mengamati tubuh Sasha yang saat ini masih bergetar dengan pelan dikarenakan siksaan kenikmatan yang ia terima. Seperti yang terjadi sebelumnya, Edward dengan tidak acuhnya mengulurkan tangan untuk meraih untaian kabel yang menjulur dari kewanitaan Sasha dan menariknya.

"Aaah!" Sebuah erangan Sasha keluarkan secara spontan dikarenakan keterkejutan atas gerakan Edward yang begitu tiba-tiba, juga dikarenakan sejumlah besar vibrator menggesek dinding kewanitaannya yang saat ini sangat sensitif.

Terdengar sebuah letupan diikuti oleh percikan cairan kenikmatan, saat sejumlah vibrator yang disarangkan oleh Edward di tubuh Sasha keluar. Getar pada tubuh Sasha yang semula mulai mudar, kini terlihat kembali. Namun Edward tidak memberikan Sasha waktu untuk Sasha merespons lebih jauh atau menenangkan diri.

Setelah Edward mencampakkan vibrator yang semula menempati tubuh Sasha, ia pun memasukkan jari-jari ke tubuh Sasha. Sebuah erangan sekali lagi Sasha suarakan beriringan dengan gerakan jari Edward dalam tubuhnya. Bersamaan jari Edward menyentuh titik sensitif dalam tubuhnya, erangan lembut yang Sasha keluarkan perlahan mengeras dan menjadi sebuah jeritan kecil saat ia mencapai kenikmatan atas tindakan yang Edward lakukan.

Dengan napas tersenggal dan mata nanar, Sasha mengamati Edward yang masih belum merubah ekspresinya yang datar. Melihat pria itu membukan celana yang ia kenakan dan mengeluarkan kejantanannya yang mengeras. Alih-alih merasa gentar atas itu, Sasha yang masih sedikit lemas dikarenakan orgasme yang ia rasa, mengarahkan tangan ke paha. Menahan bagian tersebut dengan kedua tangannya untuk terbuka. Menawarkan dirinya pada Edward seperti yang ia lakukan sebelumnya.

Reaksi Edward pun sama seperti yang ia berikan pada Sasha sebelumnya. Meski dengan kejantanan yang tegak menjulur dari celana yang ia kenakan, Edward tidaklah menyarangkan ke dalam tubuh Sasha. Melainkan menggapai tubuh Sasha dan membantu Sashaa untuk berdiri.

Sedikit banyak Sasha merasa kecewa atas itu. Berpikir bahwa ini adalah salah satu permainan yang Edward lakukan untuk menyiksanya. Oleh itu Sasha hanya bersikap pasif saat Edward membuatnya bangkit berdiri dan memutarkan tubuhnya membelakangi pria itu. Hanya saja, tanpa diduga, Kejantanan Edward menerobos masuk tanpa peringatan terlebih dahulu.

Dikarekanan kewanitaan Sasha yang sangat basah dan sebelumnya terisi, membuat bagian diri Sasha itu dengan mudah menerima kejantanan Edward yang memiliki ukuran yang jauh dari kata kecil itu.

"Ah ...." Sasha mendesah saat merasakan bagaimana kejantanann Edward mengisi tubuhnya dan mengirimkan rasa hangat yang tidak ia dapatkan dari vibrator yang Edward tanamkan sebelumnya.

Edward mengalungkan salah satu tangannya pada pinggang Sasha, sementara satu tangannya yang lain merengkuh bagian atas tubuh Sasha. Tanpa mengatakan apa pun sebelumnya, Edward mengambil sebuah langkah, dengan Sasha dalam pelukannya dan dirinya yang masih terhubung dengan Sasha. Secara reflek, Sasha mencengkram lengan Edward dengan kuat dan mengaitkan kakinya ke belakang untuk membelit kaki Edward. Bergelayut dengan kencang untuk mencegah dirinya jatuh.

"Ah, ah, argh!" seruan yang menandakan kenikmatan Sasha keluarkan saat Edward melangkah kaki yang secara otomatis membuat bagian diri mereka yang terhubung bergesekkan. Edward terus berjalan sampai ia berada di depan sofa di ruang duduk Sasha dan menjatuhkan diri di sana.

EroticaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang