Draft 14

14.7K 454 15
                                    

Sasha memandang kejantanan Edward yang terpampang di depannya. Meski berlebihan mengatakan mengenalnya dengan baik, Sasha tidak bisa mengatakan bahwa ia asing sepenuhnya. Mengingat bagian diri Edward tersebut telah memasuki dirinya beberapa kali.

Saat berada dalam dirinya, Sasha merasakan bagaimana kejantanan Edward memenuhi dan menyentuh tiap tempat pada kewanitaannya. Hanya saja pengalaman tersebut berbeda dengan melihatnya secara langsung.

Di depan mata Sasha kini berhadapan langsung dengan kejantanan Edward yang mengeras. Memperlihatkan secara nyata ukuran dari bagian tubuh Edward yang belakangan ini memenuhinya dan saat ini Sasha dambakan.

Besar kejantanan Edward tidak membuat Sasha merasa gentar ataupun takut. Namun kurang lebih membuatnya bertanya, bagaimana bisa kewanitaannya dengan gerbang masuk yang kecil, dapat menerima dan menampung suatu hal yang begitu besar.

Edward yang melihat Sasha hanya diam saja dan memandangi kejantanannya, mengulurkan tangan. Dengan jarinya, yang ia pergunakan untuk mempermainkan kewanitaan Sasha, Edward menyentuh bibir perempuan itu.

Pada awalnya, Edward hanya mengelus lembut bagian tersebut. Namun kemudian jari Edward perlahan memasuki bibir Sasha. Membuat Sasha mengulum jari Edward yang pria itu sodorkan padanya.

Ketika jari Edward mengelus bibirnya dengan lembut, Sasha merasakan adanya getaran yang merambat ke seluruh tubuh. Bukan di sebabkan kejantanan yang masih bersarang di kewanitaannya, karena fungsi vibrasi atau pun piston pada benda itu tidak lagi bekerja. Lebih dikarenakan sebuah listrik statis yang tersulut dari sentuhan yang diberikan Edward.

Hanya saja sensasi yang Sasha rasa itu tidak ada apa-apanya, jika dibandingkan dengan saat jari Edward bergerak menyentuh bagian sensitif pada dalam mulutnya. Suatu hal yang Sasha sendiri tidak tahu, atau lebih tepatnya tidak menyadari. Karena jika dipikir, bagaimana jari Edward bergerak di sana, sama seperti saat lidah pria itu menari saat mereka berciuman.

Beberapa saat, Edward menjelajahi bagian dalam mulut Sasha dengan jarinya. Membiarkan Sasha mengulum jari-jarinya, hingga bagian tersebut dilumuri oleh liur Sasha.

Tentu saja selain memberikan rangsangan pada Sasha, Edward memiliki niat lain melakukan hal itu. Dan tentu saja, tujuan Edward bukan membasahi jari-jarinya dengan liur Sasha, meski dia tidak keberatan akan hal itu. Melainkan mempersiapkan mulut Sasha yang menerima kejantanannya.

Sasha tanpa mengetahui tujuan dari tindakan Edward, menikmati tiap detik di mana mulutnya terpenuhi oleh jari Edward dan memberikan sebuah gelitik menyenangkan di sekujur tubuhnya. Sampai kemudian, Edward menarik jarinya yang semula berada di dalam mulut Sasha. Lalu, menyodorkan kejantanannya yang semakin mengeras ke hadapan Sasha.

Selama beberapa detik, Sasha hanya memandangi kejantanan Edward seperti beberapa saat yang lalu. Hanya saja, setelah jeda singkat tersebut, Sasha berinisiatif membuka mulutnya lebar-lebar. Lalu perlahan, mengarahkan bibirnya pada kejantanan Edward. Untuk menyarangkan bagian tubuh tersebut ke dalam mulutnya.

Mungkin dikarenakan gairah yang meninggi, membuat Sasha tanpa ragu mengecup kejantanan yang sebelumnya Edward gunakan untuk menanggalkan kegadisan yang ia miliki dan memberi siksaan manis padanya. Tidak berhenti sampai di sana, Sasha pun menjulurkan lidah untuk menjilati permukaan bagian tubuh Edward yang ia rasa semakin mengeras. Sebelum akhirnya menempatkan kejantanan Edward ke dalam mulutnya.

Sasha merasakan bibirnya sedikit nyeri dikarenakan harus merentang pada batas maksimal untuk mengakomodasi kejantanan Edward. Mulutnya pun terasa penuh meski hanya ujung dari kejantanan Edward yang masuk ke sana. Sasha merasa suatu hal yang mustahil baginya untuk menerima Edward lebih jauh dalam mulutnya.

Namun, saat Sasha mendengar eluhan yang Edward keluarkan. Saat pria itu merasakan hangatnya bagian dalam mulut Sasha menyelubungi kejantanannya. Sasha yang semula siap menyerah, kembali berusaha untuk mencoba memasukkan kejantanan Edward lebih dalam ke mulutnya.

EroticaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang