Part 27

738 129 27
                                    

Hallo semuaaaa!!!

Masih ada nunggu cerita ini update? Yeah, sekarang aku sudah bisa fokus ke mereka lagi.😂😂

Happy reading and enjoy!!!

***

"Tama dan Edward harus ikut denganmu. Aku tidak rela lelaki itu mencari kesempatan untuk mendekatimu," ucap Andreas sambil mengikat dasi pada kerah kemeja. Hari ini Zulaikha mulai mengerjakan tugas dari Michel, setelah tiga hari lalu melakukan pertemuan.

"Sekhawatir itu kamu denganku, Andreas?" Zulaikha mengulum senyum. Ia meninggalkan kegiatannya yang sedang merapikan peralatan kerjanya. Kemudian, ia menghampiri Andreas, mengambil alih kegiatan lelaki itu untuk membuat simpul dasi.

"Bagaimana tidak? Dia sudah berniat ingin merebutmu dariku. Sering mengirim pesan pribadi yang sok perhatian dan sok manis. Apa-apaan itu." Wajah lelaki  itu tampak kesal. Apalagi saat mengingat pesan singkat dari Michel untuk sang istri, yang benar-benar membuatnya muak saat membaca. Dan entah dari mana Michel tahu nomor pribadi Zulaikha, padahal istrinya tidak pernah memberitahukan.

Sementara Zulaikha yang mendengar kecemburuan Andreas, geli sendiri. Ia terkekeh, lalu menangkup wajah lelaki itu setelah selesai membuat simpul dasi. Memberi kecupan singkat di bibirnya, ia berkata, "Michel bukan tipeku. Jadi, tenang saja. Aku tidak akan tergoda olehnya. Ada Danang dan Angga juga yang membantuku mengambil video."

"Kalau kamu sampai tergoda, aku benar-benar akan mengurungmu di kamar. Jangan harap bisa bebas dan lolos lagi," ancam Andreas, yang justru membuat Zulaikha tegelak.

"Posesif kali Tuan Kejamku ini." Gemas sendiri, Zulaikha mencubit hidung Andreas, menggoyang-goyangkannya cukup kencang.

"Untuk menjaga istriku ini harus posesif. Kalau tidak, bakal direbut sama buaya darat."

Zulaikha mengalungkan tangan ke leher Andreas. Menatap lekat-lekat mata lelaki itu, ia berucap, "Aku masih belum percaya kamu bisa seposesif ini kepadaku."

"Dan aku masih belum percaya bisa jatuh cinta kepadamu. Perempuan barbar yang bikin kesal saat pertama bertemu," balas lelaki itu, lalu mencium bibir Zulaikha, melumatnya lembut.

***

Tuan Andreas:
Bagaimana Zulaikha? Aman?
Tama membaca pesan singkat dari Andreas. Ia memperlihatkan kepada Edward yang berdiri di sebelahnya. Keduanya kompak geleng-geleng karena sedari tadi Andreas terus menanyakan kabar sang istri dengan mengirim pesan singkat berulang kali.

"Aku yakin, pasti si bos lagi tidak tenang sekali pikirannya," ucap Edward lirih. Pandangannya kembali memerhatikan Zulaikha yang sedang mengambil video kamar hotel, ada Michel yang membuntut di belakangnya serta beberapa petugas houskeeping yang menjadi model dalam mengatur posisi barang-barang.

"Ngerjain si bos dosa gak, ya?" tanya Tama asal. Entah mengapa ide itu muncul dalam benaknya.

"Coba saja." Edward terkekeh.

"Aku videoin Nona Zul terus kirim ke dia."

Edward mengangguk setuju.  "Nah, itu momennya lagi pas banget. Lelaki itu lagi deket sama Nona Zul."

FORCED BRIDE [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang