Part 15

1.6K 179 9
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*

"Apa yang mengganggu pikiranmu? Kekasihmu, huh?" tanya Andreas sambil menyendok nasi serta lauk dari piring. Lelaki itu menatap Zulaikha yang duduk di depannya.

Mereka baru saja selesai belanja, sekarang berada di restoran food court di mall lantai paling atas. Menunggu antrean di kasir supermarket yang memakan waktu hampir setengah jam, membuat Andreas kesal dan kelaparan. Namun, berbeda dengan Zulaikha yang justru lebih banyak diam. Tidak banyak omong seperti sebelumnya, setelah bertemu dengan seorang pria tadi.

"Untuk apa ingin tahu tentangku? Kalau bukan karenamu, dia tidak akan seperti itu?" Zulaikha mengurak-arik nasinya, tak berniat untuk melahap. Hatinya gundah, tetapi masih menyimpan rasa belum percaya.

"Jangan menyalahkanku. Salahkan keadaan. Salahkan dirimu. Kamu yang mengawali ini semua.”

Zulaikha menggenggam sendok semakin erat. Ia menatap tajam Andreas. Geram. "Tuhan yang membuat rencana ini. Kalau manusia boleh memilih dan akan tahu, tidak ada yang mau terjadi hal seperti kemarin."

"Terserah apa katamu."

"Ya sudah, diam. Jangan banyak omong. Kalau makan, tinggal makan saja. Aku tidak butuh perhatian darimu, apalagi sok basa-basi gitu." Zulaikha meletakkan sendok dan garpunya dengan kasar di piring. Ia bersandar pada kepala kursi sambil bersedekap. Dalam benaknya masih memikirkan ucapan Danang tadi. Hati semakin tersulut emosi. Rasa panas atas api cemburu dan kecewa bercampur jadi satu, membuat ia ingin segera mengetahui kebenarannya.

'Danang, kamu benar-benar berhutang penjelasan dan bukti kepadaku. Pokoknya kalau aku sudah masuk kerja, kamu harus menjelaskan semuanya,' batin Zulaikha, hatinya sangat dongkol.

"Jangan seperti anak kecil, Zul. Kamu pikir dengan mengabaikan makanan seperti itu baik, hah? Di luar sana masih banyak yang membutuhkan makanan, bahkan masih banyak yang kelaparan karena tidak ada yang dimakan. Sedangkan dirimu, malah menyia-nyiakan makanan. Makan sekarang," omel Andreas, tidak suka melihat Zulaikha uring-uringan karena orang lain.

Zulaikha membenarkan ucapan Andreas. Dengan terpaksa ia memakan makanannya yang sudah tercampur jadi satu antara lauk dan nasi. Seharusnya rendang sapi berlumer bumbu itu terasa sangat nikmat. Namun, setelah masuk ke mulut, terasa begitu hambar bagi Zulaikha.

"Aku sudah pernah bilang kepadamu di malam pertama pernikahan kita---."

"Stop, Andreas! Aku tidak ingin mendengar ocehanmu. Jangan menggangguku makan." Hati Zulaikha semakin panas mendengar ucapan Andreas. Lelaki itu seperti lebih tahu banyak tentang Zacky dan Ranti.

"Kamu memata-matainya?" tanya Zulaikha, tanpa menatap Andreas. Ia tetap penasaran dan ingin tahu.

"Habiskan dulu makananmu. Aku akan menjawab di rumah nanti."

FORCED BRIDE [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang