1.

8.5K 555 80
                                    

Tay mengelus punggung New lembut, membiarkan New memeluknya dengan erat. Tay tau jika saat ini New butuh tempat untuk bersandar.

Kehilangan orang tua di usia yang masih sangat muda seperti New ini pasti lah sangat berat.

"New gak nangis kan?" Tanya Tay akhirnya karna New terus memeluknya tanpa bersuara sedikitpun.

"Gak Om, New kan hebat kayak kata mama papa," jawab New.

Tay yang mendengar itu tersenyum, "Pinter."

New tersenyum dalam pelukan Tay karna mendengar pujian dari Tay.

Perlahan New melepaskan pelukannya dan menatap Tay. "Jadi— aku sekarang tinggal sama Om?"

Tay mengangguk, "Mulai sekarang kamu akan tinggal sama Om. Mama sama papa kamu udah titip kamu ke Om."

New mengangguk mengerti, tapi detik berikutnya memicingkan matanya curiga "Om bukan orang jahat kan?"

Tay yang mendengar pertanyaan New pun tertawa "Gak lah. Om itu sahabat nya mama papa kamu. Om punya foto bertiga juga sama orang tua kamu kalau kamu gak percaya."

"Beneran? Om gak bawa karung atau mobil Jeep kayak penculik di RCTI kan??" New kembali menatap Tay tajam.

Tay pun kembali tertawa, "Gak New. Om gak punya mobil Jeep. Om punya nya mobil kecil, tapi cukup untuk kita berdua."

New yang mendengar itu pun menghela nafasnya lega. "Kata mama sama papa, New gak boleh ikut sama orang yang gak di kenal."

"Tapi kan New udah kenalan sama Om tadi, jadi udah kenal kan sama Om??" Tanya Tay.

New melipat kedua tangannya dan menatap Tay lekat-lekat "Hmm— gimana yaaa."

Tay yang melihat itu pun menggertakkan giginya gemas.

"Yaudah, ini biar Om tunjukin ya foto Om sama mama papa kamu." Tay mengambil handphone nya di saku dan mencari fotonya bersama orang tua New.

"Nih, liat dong. Ini Om, ini mama sama papa kamu." Tay menunjuk ke arah handphonenya.

New berjalan mendekati Tay dan menatap foto yang Tay tunjuk.

Air mata New seketika menetes melihat foto orang tuanya.

"Mama.. papa..." gumam New lemah.

Tay yang sadar itu langsung menoleh dan menghapus air mata New.

"Sssttt, jangan nangis lagi New. Tadi katanya kuat," ujar Tay lembut.

New menggeleng pelan "Ternyata New gak kuat Om, New—gak hebat."

Air mata New mengalir makin deras.

Tay yang melihat itu langsung memeluk New kembali dengan erat. "Siapa bilang gitu? New kuat, New hebat."

"New gak kuat Om, New nangis," ujar New dalam tangisnya.

Tay menghela nafasnya panjang, "Gapapa New. Kalau kamu mau nangis— nangis aja. Nangis bukan berarti lemah kok. Kamu bisa nangis sampai sedih kamu hilang. Om akan temenin New."

Dan benar saja. Tangis New akhirnya pecah. Tadi New sudah berusaha sekuat tenaga agar tak menangis, tapi usahanya ternyata gagal.

Tay mengeratkan pelukannya dan terus mengusap punggung dan kepala New, berharap sedih New takkan berkepanjangan.

***

Tay menatap New yang kini sedang berbaring di atas ranjang rumah sakit dengan lemah.

Tadi New menangis cukup lama hingga sepertinya New kehilangan banyak tenaganya.

Kini New akhirnya harus mendapatkan infus karna kondisinya.

Foster 'Daddy' | END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang