New berdiri di depan lemari kaca berisikan banyak sekali makanan penutup sambil tersenyum ke arah para pelanggan yang ada di depannya.
"Terima kasih, selamat menikmati kue nya," ujar New kepada salah satu pembeli dalam bahasa Inggris.
Ya, saat ini New masih berada di London dan mungkin New akan terus menetap disini.
New telah nyaman dengan suasana London. Sudah sembilan tahun lebih New berada disini, dan tempat ini sudah menjadi rumah baru untuk New, bukan lagi tempat persinggahan disaat dirinya hancur.
Hari-hari New berlalu secara normal. New tinggal sendiri di sebuah apartemen yang cukup mewah, bekerja dari pagi hingga malam, lalu akan beristirahat saat malam. Tidak ada yang spesial, namun tidak buruk juga.
Kota ini terlihat sangat indah, apalagi saat musim salju seperti saat ini. Walaupun terasa dingin, tapi pemandangan yang begitu indah ini membuat New merasa nyaman dan bahagia.
New menatap ke luar jendela, menatap salju yang terus turun sejak pagi tadi. New sangat yakin di luar begitu dingin hingga hanya sedikit orang yang berlalu lalang di luar. Para pejalan kaki pun kini menggunakan pakaian yang sangat tebal agar terasa lebih hangat.
"New.." panggil seseorang.
"Hmm? Kenapa Bright?" New menoleh ke arah Bright yang kini berdiri di sampingnya.
"Mau aku buatin coklat panas? Di luar minus sepuluh derajat, dingin," ujar Bright.
New yang mendengar itu pun tersenyum, "gak usah, aku gak kedinginan kok."
Bright yang mendengar itu pun menghela nafasnya panjang. "Yaudah, aku mau pergi sebentar ya? Aku mau beli beberapa bahan yang habis. Kamu mau ikut?"
New menggeleng, "gak deh. Aku jaga toko aja. Kamu bisa pergi sendiri?"
"Bisa kok, tenang aja. Kalau gitu aku pergi ya?"
New mengangguk sebagai jawaban, "hati-hati, di luar dingin—" ucapan New terhenti karna Bright mengecup pipi New singkat.
"Iya-iya, New. Bye." Bright melambaikan tangannya ke arah New sebelum melenggang pergi.
New menghela nafasnya panjang. "Jangan Bright. Aku udah bilang jangan jatuh cinta sama aku," gumam New.
Tingg
Sebuah suara dari pintu toko yang terbuka mengalihkan pandangan New.
"Selamat datang—" tiba-tiba saja New tertegun melihat siapa yang baru saja masuk ke dalam tokonya.
"Kakak cantik?????" Ujar seorang anak laki-laki kecil yang kini berlari ke arah New.
"Hai, New.. apa kabar?"
Deg..
Jantung New seketika seperti berhenti berdetak.
Lagi-lagi New harus melihat wajah yang sangat ia rindukan, lagi-lagi New harus menatap wajah seseorang yang sangat ia cintai meskipun New sudah berusaha sekuat mungkin untuk menghindarinya.
"Kak! Kakak makin cantik pakai baju ini!" Ujar anak laki-laki itu lagi.
New yang mendengar itu pun langsung mengerjap dan mengalihkan pandangannya ke anak laki-laki yang kini sudah berdiri di depannya sambil mendongak menatap New.
Senyuman New langsung mengembang. New berlutut untuk mensejajarkan tubuhnya dengan anak laki-laki itu.
"Hai. Kamu masih ingat kakak?" Tanya New akhirnya.
Anak laki-laki itu pun mengangguk, "inget dong. Kakak cantik temennya ayah."
New yang mendengar itu pun tersenyum, "kamu kenapa bisa ada disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Foster 'Daddy' | END✓
Fanfiction⚠️ BOYSLOVE ⚠️ 🔞21+⚠️ TAYNEW 💙 Tentang New yang kehilangan orang tuanya akibat kecelakaan maut dan harus dititipkan ke sahabat orang tuanya, Tay Tawan Vihokratana. Semuanya berjalan normal, awalnya. Tapi bagaimana jika sebuah rasa tumbuh diantara...