Bonus Chapter (S2)

6.4K 328 67
                                    

New berlari masuk ke dalam bandara dengan air matanya yang terus saja mengalir sejak tadi.

New berlari membelah kerumuman orang yang ada disana.

"Tay!!!" Teriak New dengan kencang. Matanya menatap ke sekelilingnya dengan penuh harap.

"Tay???!!"

New terus berlari sambil memperhatikan setiap orang yang ia lewati.

Gedung itu begitu besar dan seperti sangat mustahil untuk New bisa menemui Tay, karna New bahkan tidak tau jam keberangkatan Tay. Apakah Tay sudah berangkat atau belum.

Tapi New tak ingin membuang kesempatan yang ada. Kalaupun sekarang ia tak bisa menemukan Tay, maka New akan pergi ke tempat Tay berada.

"Tay!!!!!"

New menghentikan langkahnya dan berputar, menatap ke sekeliling nya.

"Tay!!!!"

New memperhatikan dengan seksama setiap laki-laki yang lewat dan berjalan ke arahnya.

Namun sayang, New tak menemukan keberadaan Tay.

New kembali berlari mengelilingi gedung itu sambil terus meneriakkan nama Tay berulang kali dengan penuh harap.

Meskipun kaki New mulai terasa pegal dan nafasnya terengah-engah, tapi New terus berlari, mencoba mencari keberadaan Tay.

New sempat bertanya tentang keberangkatan ke Indonesia pukul berapa, dan ada dua jadwal keberangkatan. Satu pesawat sudah berangkat sejak satu jam yang lalu, dan satu lagi akan berangkat dalam satu jam ke depan.

New sangat berharap Tay belum berangkat.

"Tayy!!!!!"

New menghentikan langkahnya karna ia sudah tak kuat lagi untuk berlari. Kakinya mulai terasa lemah.

Dan detik berikutnya New terjatuh di lantai. Air mata New mulai mengalir semakin deras. Sepertinya Tay telah pergi. New terlambat, New sangat terlambat.

"T-tay.." panggil New lemah.

"New?"

Sebuah suara yang sangat New kenal membuat New langsung mendongak dan menatap ke arah sumber suara.

Dan New langsung mendelik kaget sata melihat Tay yang kini berjalan ke arahnya.

"T-tay.."

Tay langsung berlutut di depan New dan menangkup wajah New.

"New? Kenapa disini?? Kenapa kamu nangis??" Tanya Tay dengan khawatir.

Dan saat itu juga air mata New tak bisa di bendung lagi.

"Tay!!!" New langsung menarik tubuh Tay dan memeluk Tay dengan sangat erat.

"N-new.."

"Tay... Aaghh—" New mengeratkan pelukannya.

"Sstt, jangan nangis." Tay mengelus punggung New pelan untuk menenangkan New.

"T-tay.. aku pikir kamu udah pergi." New terus menangis dalam pelukan Tay.

Tay yang sejak dulu benci melihat New menangis pun melepas pelukannya dan menghapus air mata New.

"Udah, New. Jangan nangis lagi, aku paling gak bisa liat kamu kayak gini," ujar Tay lemah.

New menatap Tay dengan pandangan buram. "T-tay.."

"Hmm? Kamu kenapa New??" Tay menghapus air mata yang nyaris jatuh di ujung mata New.

"Tay, maaf.."

"Maaf??"

New mengangguk, "maaf karna aku memilih pergi, maaf karna aku gak berjuang untuk kita dan dengan mudahnya menyerah, maaf karna meninggalkan kamu sendirian, maaf karna membiarkan kamu berjuang sendirian disana, maaf—"

Foster 'Daddy' | END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang