9.

4.7K 406 80
                                    

Brakkk

Tay membanting pintu kamar nya dengan kuat. Tay marah. Tay benar-benar marah dengan kelakuan New, dan yang lebih membuat amarahnya memuncak adalah kenyataan bahwa dirinya yang tak bisa melakukan apapun. Tay tak bisa marah pada New.

Tay hanya bisa mendorong tubuh New dan mengantarkan New kembali ke kamarnya sebelum hal lain yang lebih gila lagi terjadi.

Tadi saat New mencium lehernya, Tay merasa ada sesuatu yang bergetar hebat di tubuhnya. Tay tak tau kenapa bisa tubuhnya bereaksi seperti itu. Tapi yang Tay tau, itu adalah sesuatu yang harus ia hindari.

Tay menarik paksa baju kemejanya hingga terbuka dan membuat beberapa kancing kemejanya terlepas, berjatuhan di lantai.

Tubuh Tay sekarang benar-benar panas. Tay pikir ini semua karna emosinya.

"Sekarang lebih baik mandi," gumam Tay sebelum akhirnya berjalan menuju kamar mandi.

Tay mencoba mendinginkan kepalanya yang terasa sangat panas dengan membiarkan air dari shower membasahi kepala hingga tubuhnya.

Apa yang New lakukan belakangan ini benar-benar tidak masuk akal.

Menyukai Tay? Itu terlalu tidak masuk akal. New adalah anaknya, dan Tay adalah ayah dari New. Cinta yang seperti New katakan itu seharusnya tak pernah ada.

Dan lagi, yang tadi New lakukan itu benar-benar tak boleh terjadi. Bukan hanya kejadian tadi, kejadian kemarin malam, itu juga tidak boleh.

Tay kini benar-benar merasa kesal. Bukan karna New, tapi karna dirinya yang hanya bisa diam saja saat New menciumnya.

"Kenapa aku hanya diam?!!!! Seharusnya aku marah, seharusnya aku mendorong New, seharusnya aku mengatakan itu tidak boleh. Tapi kenapa aku malah diam?!!!!" Umpat Tay.

Tay mengacak rambutnya kasar. "Gak mungkin aku menikmati ciuman New. Gak mungkin kan?"

Tay memegang lehernya yang tadi dicium oleh New.

Kenyal, basah, hangat. Itulah yang tadi Tay rasakan. Bahkan rasa itu masih terasa hingga sekarang hingga membuat tubuh Tay panas dingin.

"Aarrghhh!!!!!" Teriak Tay dengan kesal.

Tay berusaha menjauhkan pikiran gilanya tentang New sekuat tenaga dan berharap New berhenti bermain-main dengannya.

"New, jangan bikin daddy bingung harus melakukan apa dengan sikap kamu yang kayak gini," gumam Tay lemah.

Sepertinya Tay harus banyak menahan diri dan emosinya mulai sekarang jika tak ingin terjadi sesuatu yang diluar dugaannya.

***

Tay menuruni tangga rumahnya dengan lemah. Sejak tadi Tay tak bisa berhenti memikirkan New.

Kini ia harus memasak untuk New, yang berarti sebentar lagi ia akan bertemu dengan New.

Tay tak tau kejadian apa lagi yang akan terjadi kali ini.

"Hai daddy!"

Sebuah suara yang sudah Tay tau siapa pemiliknya membuat Tay mendongak, mencari sumber suara itu.

Dan kini mata Tay menangkap sosok New yang sedang berdiri di dekat meja makan.

Wajah New terlihat begitu cerah, terlalu cerah hingga membuat Tay ikut tersenyum hanya dengan melihat New.

Wajah New terlihat begitu cerah, terlalu cerah hingga membuat Tay ikut tersenyum hanya dengan melihat New

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Foster 'Daddy' | END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang