14.

4.7K 408 106
                                    

⚠️ Update kedua😘⚠️
Happy Reading 💙

*

*

Tay menatap New kesal. Entah kenapa mendengar ucapan New tadi membuat emosi Tay memuncak.

"Kamu ngomong apa sih? Daddy gak ngerti," ujar Tay ketus.

New menghela nafasnya dan memegang kedua pundak Tay.

"Dad? Daddy bilang aku udah gede kan?" New menatap Tay lekat.

Tay mengangguk. "Iya, kamu udah besar."

"Daddy nanya, mau sampai kapan aku manja terus sama daddy kan?"

Tay terdiam.

"Yaudah, aku putuskan untuk berhenti jadi manja sampai disini. Mulai hari ini aku gak akan manja-manja lagi sama daddy, semoga aku bisa ya?"

"New—"

"Daddy gak perlu bangunin aku lagi setiap pagi dan tidurin aku tiap malem, aku akan belajar bangun dan tidur sendiri. Tapi kalau masak, itu kewajiban daddy, aku gak bisa soalnya," ujar New dengan cengiran lebar.

"New kenapa tiba-tiba gini??" Balas Tay dengan nada kesalnya.

New menunduk lemah. "Ya aku kasian aja sama daddy, aku terlalu manja."

"New, daddy gapapa. Kamu bisa terus manja sama daddy, daddy gak keberatan."

"Tapi daddy keberatan kalau aku suka daddy?" New menatap Tay lekat.

"New, daddy kemarin udah bilang, Terserah kamu suka daddy atau gak, itu hak kamu—"

"Tapi daddy keliatan gak nyaman," balas New.

"New—"

"Dad, aku tanya sekali lagi ya?"

"Nanya apa, New??"

"Aku suka daddy, aku mau sama daddy terus, aku mau hidup berdua sama daddy, apa daddy mau sama aku?" Tanya New dengan sungguh-sungguh.

Tay yang mendengar itu pun menghela nafasnya panjang. "New, itu gak mungkin. Daddy—"

"Daddy ayah aku? Itu yang mau daddy bilang kan? Jadi.. bener-bener gak ada kesempatan untuk aku nih dad??"

"New.. apa yang kamu mau itu gak mungkin. Kita gak mungkin bersama, daddy ayah kamu, walaupun bukan ayah kandung, tapi di dalam hukum, kamu di bawah asuhan daddy. jadi, daddy adalah ayah kamu."

New yang mendengar itu pun menghela nafasnya panjang, namun kini senyumannya mengembang. "Yaudah, kalau memang gak ada sedikit aja kesempatan untuk aku, berarti aku harus menyerah. Gitu kan dad?"

Deg

Seketika itu jantung Tay seperti berhenti berdetak.

New menyerah. New menyerah atas dirinya. New yang selama ini terus berjuang dengan penuh semangat untuk mendapatkannya, kini mengatakan akan menyerah.

Perih. Hati Tay seketika itu terasa sangat perih. Tay tak mau, Tay tak rela.

Jangan, jangan menyerah New. Batin Tay.

"Dad, New menyerah ya?" Ujar New lagi.

"New..." Tay menatap New yang terlihat sangat serius sekarang.

Tay menutup matanya sebentar, lalu membukanya kembali untuk menatap New.

Tay menurunkan kedua tangan New dari pundaknya, lalu tersenyum. "Ya. Memang itu seharusnya. Perasaan itu— tak seharusnya ada."

Foster 'Daddy' | END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang