24.

4.9K 329 50
                                    

Beberapa jam sebelumnya...

Tay membuka matanya perlahan saat matahari mulai masuk ke dalam kamarnya dan mengganggu tidur Tay.

Tay mengernyit saat cahaya matahari menusuk matanya hingga Tay harus mengusap matanya, lalu kembali mencoba membuka mata untuk menyesuaikan pengelihatannya dengan sekitar.

"Aaaghh—" Tay meringis kesakitan saat mencoba bergerak.

Tay langsung menoleh ke sampingnya. Senyuman Tay langsung mengembang melihat New tidur bersamanya, dan alasan kenapa Tay kesakitan adalah karna New menindih tangannya dengan kepalanya.

Tay menunduk dan mengecup puncak kepala New. "Selamat pagi, sayang."

New menggeliat dalam tidurnya dan membuat Tay langsung menepuk pinggul New agar kembali terlelap.

Tapi detik berikutnya Tay langsung mendelik kaget saat ia kini bisa merasakan kulit mulus New.

Deg

Jantung Tay seketika berdegup kencang. Perlahan Tay menatap ke bawah, ke arah tubuh New.

Dan betapa kagetnya Tay saat melihat tubuh polos New yang kini sedang memeluk tubuhnya yang juga sedang dalam keadaan polos, tanpa busana sedikitpun.

Tay menelan salivanya berat dan menutup matanya.

Kini semua bayangan yang terjadi kemarin malam langsung melintas di kepala Tay.

Tay langsung membuka matanya dan menatap New.

"N-new.." panggil Tay lemah.

"G-gak.. apa yang udah daddy lakuin ke kamu??" Tay mendorong tubuh New hingga kini ia bisa melihat wajah New. Tay meraih pipi New, lalu mengelusnya pelan.

Tay menatap New lekat-lekat dengan perasaan bersalah di hatinya.

Tay bisa melihat wajah polos New yang sedang tertidur lelap. New adalah seorang malaikat kecil yang Tuhan kiriman sebagai hadiah di hidup Tay.

"Bagaimana bisa daddy lakuin itu ke kamu, sayang??" Tay terus mengelus pipi New lembut dengan pandangan yang mulai memburam karna air matanya nyaris jatuh.

"New, maafin daddy. Maaf New. Maaf karna daddy udah nyakitin kamu, maaf karna daddy gak bisa menahan diri daddy. Kamu pasti kesakitan, maaf New. " Tay menunduk lemah.

Tay menyesali apa yang ia lakukan tadi malam, Tay menyesal karna gagal menahan dirinya, padahal ia sudah bertekad untuk tidak melakukan itu kepada New sebelum nanti mereka menikah atau setidaknya setelah New menyelesaikan pendidikannya.

Tay mengepalkan tangannya dengan kuat dan perlahan melepaskan pelukan New, lalu bangun dari tempat tidur.

Tay mengambil pakaian New dan memakaikan New pakaiannya kembali.

Setelah selesai, Tay menyelimuti tubuh New dengan selimut agar tak kedinginan dan langsung berjalan menuju kamar mandi

***

Tay berjalan dengan langkah lemah. Tay membawa dua buket bunga berwarna putih di tangannya.

Setelah sampai di tujuan, Tay langsung berlutut di depan makam kembar yang ada di depannya saat ini.

Tay meletakkan bunga yang ia pegang di setiap makam, lalu menghela nafasnya panjang.

"Hai Lee, hai Namtan," sapa Tay.

"Bagaimana kabar kalian disana?" Tay menatap makam Lee Thanat dan Namtan bergantian.

"Gue harap kalian baik-baik aja di atas sama." Tay mencoba untuk tersenyum.

Foster 'Daddy' | END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang