Sudah satu minggu berlalu sejak hari dimana New mengatakan akan menyerah. Dan sudah satu minggu ini juga New bersikap sama.
Saat pagi, New sudah tidak dibangunkan oleh Tay lagi, setiap ke kampus juga tak mencium Tay untuk perpisahan, malam apalagi, Tay hanya bisa mengantar New hingga depan pintu kamar New. New benar-benar serius dengan ucapannya.
Tay yang awalnya mengira ini akan bertahan sementara pun akhirnya mulai panik.
Tay tak bisa melihat sikap New ini. Tay tak biasa.
Dan kini karna sudah tak tahan, akhirnya Tay berjalan menuju kamar New lebih pagi dari biasanya dan berharap New belum bangun dari tidurnya.
Tay menekan kenop pintu kamar New. Tapi tiba-tiba Tay mengerutkan keningnya saat pintu kamar New tak bisa ia buka.
Tay kembali menekan kenop pintu New berulangkali. Namun hasilnya sama, pintu kamar New tak terbuka.
Tay menggertakkan giginya dengan kuat. New mengunci pintu kamarnya, sesuatu yang sepuluh tahun ini tak pernah New lakukan.
Tokkk tokk tokk
Tokk tokk tokk
"NEW!!!!!" teriak Tay dengan kesal.
Tokkk tokk tokk
"NEW! BUKA PINTUNYA!!!!!"
Tokk tokk tok
"New!!!"
Tay terus menggedor pintu kamar New dengan kencang saking kesalnya.
Tak ada jawaban dari New. itu sebenarnya sudah jelas karna ini baru saja jam setengah enam pagi, New pasti belum bangun karna Tay biasa membangun New pukul tujuh pagi.
Tokkk tokk tokk
Tokkk tokk tokk
"New!!!!!!"
Tay kembali menggedor pintu kamar New tak sabaran.
"New—"
Cklekkk
Akhirnya pintu kamar New terbuka, menampilkan New yang kini sedang menguap sambil mengusap matanya.
"Kenapa daddy??"
Tay menatap New tajam. "Kenapa kamu mengunci pintu kamar???"
"Hah??" New menatap Tay bingung.
"Kamu— kenapa kamu kunci pintu kamar kamu?!" Suara Tay mulai meninggi.
"Ohhh.. kan biar aman dari maling dad," jawab New santai
"New, rumah kita aman, ada dua satpam di luar."
"Ya kan siapa tau malingnya lewat jalur belakang, dad."
"New.."
"Daddy gedor pintu cuma karna itu??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Foster 'Daddy' | END✓
Fanfiction⚠️ BOYSLOVE ⚠️ 🔞21+⚠️ TAYNEW 💙 Tentang New yang kehilangan orang tuanya akibat kecelakaan maut dan harus dititipkan ke sahabat orang tuanya, Tay Tawan Vihokratana. Semuanya berjalan normal, awalnya. Tapi bagaimana jika sebuah rasa tumbuh diantara...