2.

6.6K 490 57
                                    

Tay menghentikan mobilnya di depan sebuah sekolah swasta yang sangat besar, tempat New bersekolah.

New masih berusia lima belas tahun, dan masih duduk di bangku kelas satu SMA.

Untuk saat ini Tay masih mengantar jemput New ke sekolah walaupun sebenarnya Tay tak memiliki banyak waktu untuk New karna pekerjaan kantor Tay sangat padat.

New tak mau diantar jemput oleh sopir. Alasan New adalah karna dulu ayahnya selalu mengantar jemput New sekolah, bukan sopir, dan Tay juga enggan membiarkan orang lain mengantarkan New karna Tay takut sesuatu yang buruk terjadi kepada New tanpa pengawasan nya.

Dan beginilah kegiatan pagi Tay, mengantar New ke sekolah.

Tay merogoh saku celananya dan mengambil dompetnya. Tay mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna merah.

"Ini uang jajan nya." Tay memberikan uang itu ke arah New.

New yang sedang memakai tas sekolah nya pun tersenyum

"Dad, gak usah ah. Kan daddy udah transfer tiap minggunya ke rekening aku, itu udah lebih dari cukup kok, dad." Tangan New bergerak mengambil uang di tangan Tay dan memasukkan uang itu ke kantong bajunya.

"Tapi ya kalau daddy maksa sih gapapa, aku mana tega—" New mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Tapi ya kalau daddy maksa sih gapapa, aku mana tega—" New mengerjap-ngerjapkan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tay yang melihat itu pun tertawa, "gak usah tapi masuk kantong ya?"

New tersenyum lebar, "Aku kan menghargai kerja keras daddy untuk aku."

Tay menggeleng heran dengan tingkah New "Ambil aja gapapa, daddy kan kerja juga untuk kamu. Tapi janji jangan jajan sembarangan, jangan beli yang gak berguna, kalau bisa uangnya di tabung untuk hal yang lebih penting—"

"Sssstttt!" New menutup mulut Tay dengan satu tangannya.

"Iya daddy, aku gak pernah jajan sembarangan kok! Jadi jangan ngomel," ujar New kesal.

Tay menghela nafasnya panjang dan menurunkan tangan New.

"Yaudah sana berangkat sekolah, nanti telat," ujar Tay.

New mengangguk, "Aku berangkat sekolah dulu ya dad. Bye byeeeeee!"

New menarik tangan Tay untuk salim, lalu mendekatkan wajahnya ke Tay. Dan detik berikutnya New mengecup bibir Tay singkat.

"Newwww, kebiasaan banget. Kamu udah SMA, gak boleh cium daddy lagi!" Ujar Tay kesal.

"Gak mau, wleeeeee." New menjulurkan lidahnya.

"Nanti daddy marah ya," ancam Tay dengan tatapan tajam nya.

Tapi bukannya takut, New malah tersenyum lebar dan menarik dasi Tay untuk membenarkan nya.

"Daddy mana bisa marah sama aku, ya kan?" New menaik-turunkan alisnya.

"Bisa. Kalau kamu bandel, daddy marah." balas Tay dengan tegas.

Foster 'Daddy' | END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang