Tay melajukan mobilnya menuju kampus New dengan perasaan campur aduk.
Kini Tay mengetahui perasaannya kepada New bukan sekedar perasaan sayang seorang ayah pada anaknya, melainkan perasaan cinta.
Beberapa hari belakangan ini, semenjak New mulai berubah, Tay terus berpikir. Tay berpikir tentang kenapa perasaannya tak nyaman, kenapa Tay merasa gundah saat New berubah, dan masih banyak lagi pertanyaan di kepalanya tentang New.
Dan kini Tay memantapkan hatinya, Tay sudah memantapkan hatinya bahwa ia mencintai New. Ya, cinta. Selama ini Tay selalu menolak untuk menganggap jika perasaan itu adalah cinta karna New anaknya, tapi sekarang Tay tak bisa menolak lagi karna semakin Tay menolak, maka perasaan itu terasa semakin nyata dan membuat Tay merasa uring-uringan.
Sekarang, Tay ingin menemui New. Tay sudah sangat merindukan New. Jika memang ia harus mengungkapkan perasaannya ini, maka akan Tay ungkapkan.
Tay menghentikan mobilnya di depan gedung fakultas New. Mata Tay kini bisa menangkap sosok New yang sedang melambaikan tangannya ke arah Off dan berlari menghampiri mobilnya.
Senyuman Tay langsung mengembang saat melihat New. Bahagia Tay memang sesederhana ini.
"Hai daddy!" Sapa New dengan senyuman lebar di wajahnya.
"H-hai New," balas Tay dengan gugup.
Tay seperti masih belum siap bertemu dengan New, padahal tadi ia sangat menggebu-gebu ingin melihat New.
"Ayo pulang dad, aku laper banget," ujar New dengan wajah cemberutnya.
Tay yang melihat itu pun mengangguk dan melajukan mobilnya.
"Kamu mau makan apa? Biar daddy beliin."
"Mmm, apa ya— pengen burger," jawab New.
Tay yang mendengar itu pun mengangguk, "oke."
Akhirnya Tay membelikan New burger seperti yang New minta dan berjalan pulang.
Selama perjalanan, seperti biasa New bercerita dengan heboh tentang kegiatan kampusnya hingga membuat Tay lupa tujuan utamanya bertemu dengan New.
Bahkan kini hingga New selesai makan pun kata-kata yang telah Tay rangkai dalam kepalanya menghilang entah kemana.
Tay menatap New yang sedang merapikan meja makan dengan sedikit gugup.
"Mmm— New?" Panggil Tay akhirnya.
New yang sedang membersihkan meja pun mendongak. "Kenapa daddy?"
"Mm— gini.. itu—"
"Itu?"
"Kamu—"
"Apa sih dad? Kenapa ngomongnya putus-putus gitu??"
Tay yang mendengar itu pun berdeham. "G-ga, daddy cuma mau tanya besok kamu kuliah jam berapa??"
Ternyata Tay tak bisa. Tay tak bisa mengatakan tentang perasaannya. New adalah anaknya, Tay adalah ayahnya, Tay terhalang dengan kenyataan itu.
"Oh, besok kuliah jam sembilan dad, kenapa? Daddy gak bisa anter? Aku bisa dijemput Off."
"Gak! Daddy bisa. Sama daddy aja!" Balas Tay tegas hingga membuat New terdiam.
New sedikit terlonjak kaget mendengar teriakan Tay. "Iya dad, santai, aku cuma nanya."
Tay berdeham, "Daddy kan udah bilang, daddy gak suka Off."
"Trus daddy sukanya sama siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Foster 'Daddy' | END✓
Fanfiction⚠️ BOYSLOVE ⚠️ 🔞21+⚠️ TAYNEW 💙 Tentang New yang kehilangan orang tuanya akibat kecelakaan maut dan harus dititipkan ke sahabat orang tuanya, Tay Tawan Vihokratana. Semuanya berjalan normal, awalnya. Tapi bagaimana jika sebuah rasa tumbuh diantara...