19.

4.7K 410 114
                                    

Tay menatap New dengan tajam, mata Tay berkilat, dan tangannya masih memegang dagu New dengan kuat.

New yang diperhatikan seperti itu pun mengerutkan keningnya bingung, lalu menghempaskan tangan Tay dari dagunya.

"Daddy ngapain sih?!"

Tay yang sudah tak bisa lagi menahan emosinya pun menarik lengan New hingga tubuh New kini menabrak tubuhnya.

"Ini apa?" Tay menunjuk ke arah leher New.

New yang sedang meringis kesakitan karna genggaman Tay yang begitu kuat di lengannya pun menatap ke arah Tay bingung.

"Apa sih dad?"

"DADDY TANYA INI APA?!!!!!!" bentak Tay.

New terlonjak kaget mendengar teriakkan Tay yang begitu kencang.

Ini pertama kalinya New melihat Tay sangat marah seperti sekarang hingga membuat tubuh New kini gemetar ketakutan.

"D-dad, aku gak ngerti."

Tay menutup matanya sebentar, lalu detik berikutnya kembali menatap New tajam.

"Tanda merah ini, ini apa? Siapa yang ngelakuin ini ke kamu???" Tanya Tay dengan suara seraknya.

New mengerutkan keningnya bingung dan menyentuh lehernya.

"Merah? Ini—" Dan New langsung tersadar apa yang dimaksud Tay.

Itu pasti tanda yang tadi dibuat oleh Off.

New menghela nafasnya panjang dan menurunkan tangan Tay dari lengannya dengan susah payah.

"Ini urusanku, bukan daddy."

"Ini urusan daddy juga!! Kamu anak daddy!"

"Dad, jangan terlalu ikut campur. Ini urusan aku sama pacar aku. Aku bahkan gak ikut campur sedikit pun tentang kehidupan daddy, padahal daddy ayah aku," ujar New ketus.

Tay yang mendengar jawaban New pun memegang kedua pundak New dengan kuat.

"New, kamu kenapa??? Kamu kenapa jadi kayak gini sekarang, hmm? Kenapa kamu jadi berubah gini? Kemana perginya anak daddy yang manis?"

New menggertakkan giginya dengan kuat. "Anak daddy yang manis udah mati. Dia udah pergi jauh karna dia udah terlalu capek."

Tay yang mendengar itu pun menghela nafasnya panjang. "Apa ini semua karna daddy gak membalas perasaan kamu? Apa ini semua karna daddy menyukai orang lain? Apa sikap kamu ini karna kamu kesal daddy gak menyukai kamu balik, hmmm?"

"Dad—"

"Kenapa kamu menjadi egois, New? Gak semua yang kamu suka bisa jadi milik kamu. Kenapa kamu terus aja memaksa daddy untuk menyukai kamu? Jangan egois."

Deg.

New yang mendengar itu pun seketika merasa dadanya sesak dan sakit.

Ya, New akui New egois dengan berharap Tay menjadi miliknya dan marah saat harapannya tak tercapai. Tapi jika memang kenyataannya Tay menyukai orang lain, New tak memaksa lagi, New membiarkan Tay dengan pilihannya. New tak se egois itu.

Dan apa yang Tay katakan ini membuat New merasa hina. New tak menyangka Tay akan menganggapnya seperti itu.

Sebuah bulir air mata akhirnya jatuh dari ujung matanya New.

Tay yang melihat itu pun merasa dadanya sesak. Lagi-lagi New menangis karna dirinya.

New menurunkan tangan Tay dari pundaknya dan menghapus air matanya.

Foster 'Daddy' | END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang