Jawaban Jonathan tadi membuatnya kesal ayolah serius kali ini aja soalnya Chitta butuh uang banyak dan batas waktunya cuma sampai besok setelahnya hari-hari selanjutnya ia tak tau Ayah nya bisa tertolong atau tidak.
Karena kepalang kesal Chitta menarik tali dress nya untuk dipakai lagi Jonathan terkekeh bibirnya menciumi perut datar Chitta dari luar piyama. "Udah geli tau sana makan terus tidur saya mau ke kamar kasian Dika sendiri disana" ketusnya.
"Gak boyeh Tata disini aja sama Jyani heunggg" Jonathan menggelengkan kepalanya menolak kepergian Chitta dan mengubah cara bicaranya seperti anak kecil.
"Apa sih Bapak sok imut banget" sebenarnya Jonathan memang imut dengan wajah seperti itu hanya saja Chitta benci cara bicara Jonathan bahkan Handika yang anak kecil saja tak begitu, aneh aja mana umurnya udah 29-an.
"Sini naik" Jonathan menepuk-nepuk pahanya.
Chitta menurut wanita itu naik ke paha Jonathan melipat kedua kakinya posisi kaki Jonathan yang selonjoran membuat milik Chitta menyentuh milik Jonathan hanya saja terbalut kain-kain yang menutupi tubuh mereka.
Jonathan bersmirk ketika miliknya terasa basah ia yakini itu cairan dari milik Chitta, tak disangka wanita itu telah klimaks padahal hanya diciumi lehernya saja.
Jonathan menekan kedua pipi Chitta hingga bibirnya memonyong Jonathan ciumi berkali-kali bibir itu sembari terus menekan-nekan gemas pipi Chitta yang gembul.
"Udwah Pwak, sakwit" Chitta menggeplak-geplak lengan Jonathan dengan brutal.
"2 milyar itu buat siapa Nachitta Erina Ahmad? It's my dream not for you! Saya aja gak punya uang sebanyak itu saya kan miskin" ucap Jonathan dengan wajah penuh drama, tidak mungkin seorang Jonathan Margan Suhantara tak punya uang 2 milyar lah wong saham, perusahaan dan bisnis lainnya dimana-mana, itu pembohongan publik.
"Lambemu Pak, ayo bilang sekali lagi Bapak miskin saya sedot itu ubun-ubun kepalanya" desis Chitta, memang merendah lebih baik daripada sombong tetapi Jonathan terlalu merendah membuat Chitta kesal sendiri apa mungkin harus ia menjabarkan semua kekayaan Jonathan?
"Mau dong disedot, buat apa sayang bilang ke saya?" tanya Jonathan dengan lembut dan hati-hati.
"Buat biaya operasi Ayah saya Pak saya mohon banget bantu saya soalnya waktunya sampai besok saya mohon Pak kali ini aja habis itu terserah Bapak mau apa aja saya kasih" Chitta menyatukan kedua tangannya memohon.
"Tapi saya udah gak mau sama kamu" bisik Jonathan tepat ditelinga Chitta, Chitta bersemu merah bukan karena malu namun ia kesal dan memukuli dada Jonathan.
"Ya udah saya mau kerja di club aja biar dapat Om-om oh iya besok saya izin sehari mau jenguk Ayah sekalian mau cari Om-om" Chitta hendak berdiri namun tangannya ditahan Jonathan.
"Yakin berani? Kalau saya kasih kamu 5 milyar beneran mau pergi? Ya udah sana pergi aja" ancam Jonathan, Chitta semakin naik pitam dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Jonathan.
"Bercanda Pak serius loh saya butuh banget apa harus saya ngangkang didepan Bapak?" tanya Chitta lalu turun dari pangkuan Jonathan setelahnya ia duduk di samping Jonathan. "Dih kok gak ditahan sih" rengek Chitta ia sangat-sangat malu bertingkah se-frontal ini demi uang 2 milyar.
"Ya coba aja silahkan saya mau tau upaya kamu demi operasi Ayahmu" lagi-lagi Jonathan meledek ia tertawa puas karena berhasil mengerjai pengasuh anaknya tersebut.
Chitta melepas dress piyama nya wanita itu hanya memakai celana dalam pink sedangkan bagian atasnya terekspos bebas menampakkan lekukan tubuh Chitta yang sangat seksi, gak percaya? Jonathan aja sampe susah nelen ludah karena saking seksinya Chitta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy For Handika [ END ]
RomanceSeputar kisah cinta duda beranak satu yang mencintai pengasuh anaknya. ° Genderswitch ° Mature ° Romance ° Word 🔞 ° Nct shipper