Pulang dari Chicago keluarga kecil yang sebulan menetap di negara kelahiran Jonathan itu akhirnya bisa tidur nyenyak kembali dirumah, dimana Jonathan sekeluarga beserta antek-anteknya kini sedang istirahat dikamar masing-masing mengingat ini menunjukkan pukul 00:00 dini hari tentunya mereka ingin beristirahat penuh.
Handika tidur di kamarnya sedangkan Chania dan Sandy tidur bersama itu karena keinginan Chania ya...
Jonathan dan Chitta? Keduanya juga tidur dikamar mereka, siapa sih yang tak mual saat melewati perjalanan hampir seharian? Apalagi Chitta kan lagi hamil muda tentu perutnya mual-mual.
Jonathan sebagai suami siaga tentu tak akan membiarkan istrinya kesakitan sendiri, Jonathan justru memijat bagian-bagian tubuh Chitta yang terdapat rasa nyeri disana, meskipun sendirinya juga lelah tetapi untuk istri tercinta apa sih yang nggak.
Jiwa raganya pun bakal dipertaruhkan kalau untuk Chitta mah... Bucin tolol ya gitu.
Jonathan duduk dibelakang Chitta, tangan besarnya memijat pinggang Chitta yang terasa nyeri.
Chitta mah diam saja menikmati sentuhan lembut tangan besar Jonathan.
"Pinggang nya serasa mau copot Dad, nyeri gitu" keluh Chitta, lagian bandel juga sih suruh siapa di pesawat gak mau rebahan malah sibuk main sama anak-anak yang gak mau anteng saat di pesawat?
Mana Chitta duduk terus gak heran sih kalau otot pinggang nya sakit gara-gara kurang di rileks-in.
"Ya makanya kamu tengkurap aja biar aku kretek dari belakang pinggangnya" Jonathan bisa tuh kretekin badan, soalnya semasa sekolah dia gabung di club bola jadi hal kayak gitu sering Jonathan lakukan ke teman-temannya saat ingin merilekskan tubuh.
"Gak mau nanti Dedek bayi nya ke tindih kalau dia kesakitan gimana?" tuh kan hebat banget pikiran Chitta tuh padahal cebong bibit Jonathan tuh masih bentuk gumpalan darah mana mungkin si janin kesakitan gara-gara ketindihan? Aneh aja, lagian kan belum dikasih nyawa.
"Mom anak kita kan masih sekecil biji kopi, sini biar aku kretek" Jonathan mendorong tubuh Chitta, Chitta reflek nungging, dengan sengaja Jonathan tempatin junior nya di belahan pantat Chitta yang terbalut dress rumahan, modus banget emang!
Jonathan mulai menempatkan tangannya di pinggang Chitta, perlahan-lahan ia teken pinggang itu hingga berbunyi
Kretek
Udah lega banget Chitta saking enaknya matanya merem melek gitu, berasa jiwanya terbang seketika saat pinggang nya di kretek Mas suami.
"Ahhh enak banget Mas" Chitta masih senyum-senyum sendiri, seriusan ini rasanya enak pake BANGET.
"Enak apanya belum aku masukin ini" canda Jonathan.
"Ihh kamu itu istrinya lagi sakit juga masih aja, lagi dong Mas punggung aku juga sakit" sesekali nyuruh suami gakpapa kan? Gakpapa dong Jonathan aja kalau kecapean minta di pijitin Chitta, apa salahnya kan gantian.
Jonathan menuruti perintah istrinya, tangannya merambat naik ke punggung istrinya udah di ancang-ancang nih posisi tangannya dan...
Kretek
"Mas Jo, enak banget tubuh aku serasa plong gitu" hehehe Jonathan gitu loh.
Tapi ya namanya juga Jonathan mana mungkin dia udahan gitu aja apalagi posisinya udah tanggung banget gini dan sayang kalau dilewatkan.
Dengan jahil pria itu menggesek-gesek junior nya di belahan pantat Chitta yang terhalang celana dalamnya, "Heh ngapain kamu! Turun ihh" suruhnya, habis ini laki kalau dibiarin ngelunjak nih pasti!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy For Handika [ END ]
RomanceSeputar kisah cinta duda beranak satu yang mencintai pengasuh anaknya. ° Genderswitch ° Mature ° Romance ° Word 🔞 ° Nct shipper