Part 25⚠️

2.7K 128 6
                                    

Jonathan dan Chitta kembali ke rumah dengan membawa beberapa tas berisi baju-baju Chitta dengan Chania Dimas telah mengizinkan Chitta untuk tinggal bersama Jonathan karena itu permintaan si bungsu yang memintanya terus ingin tinggal di rumah Jonathan tetapi Chania juga didoktrin oleh Daddy-nya yang terus memintanya untuk tinggal bersama jadilah Chania merengek tanpa henti dan membuat Chitta mengikuti permintaan Chania.

Jonathan membawa beberapa tas tersebut sedangkan Chitta membawa beberapa mainan Chania yang ikut dibawa, Handika membawa aneka sepatu Chania, Chania? Si bungsu Suhantara tersebut hanya membawa satu boneka beruang pemberian Randy.

"Uncle-Uncle bantu Chaca dong ini bonekanya berat" keluh Chania saat memasuki area rumah kebetulan di ruang tengah ada Marcel dan Wony yang asik menonton televisi, Marcel menengok pada Chania ia buru-buru mengambil boneka Chania, si kecil buntalan lemak itu keberatan rupanya.

"Dedek berat? Terus Daddy yang bawa tas itu namanya apa?" tanya Handika ia melihat Daddy yang keberatan membawa barang-barang Chania yang lebih banyak.

"Ya Daddy kan udah gede jadi gak berat Chaca kan masih kecil jadi berat" ralat Chania.

"Kecil? Kamu gendut begitu loh Cha" ledek Handika ia menaruh barang-barang Chania di lantai dekat sofa sedangkan Chitta membawanya ke kamar utama untuk sementara waktu karena Chania belum memiliki kamar.

"Aunty masa Chaca dibilang gendut sama Mas Dika kan Chaca montok ya kan Aunty" adu Chania sembari merengek-rengek, ia paling tak suka di bilang gendut.

"Utu-utu-utu anak manis yang montok ini, sini sayang sama Aunty" Chania mendekati Wony dengan bibir yang mengerucut.

"Mas Dika gak boleh gitu, Dedek gak gendut Mas tapi gembrot" timpal Marcel, Chania menoleh matanya berkaca-kaca ia sangat sensitif jika mengenai fisiknya, ia menoleh mencari Chitta namun tak ada ia berbalik lalu memeluk Wony.

"Huhuhu, jahat itu Aunty Mas sama Uncle nakal" Chania menangis.

"Lo mah nangis kan itu anak gue, rese banget sih lo" Jonathan kesal namun Marcel membalasnya dengan senyuman meledek.

"Sowwy anak manis nanti Uncle beliin gaun princess, mau?" tanya Marcel ia berjongkok samping Chania yang sedang bersedih di pelukan Wony.

"Gak mau, Uncle nakal" lirih Chania mengeraskan suaranya, Chitta turun ia buru-buru menghampiri Chania.

"Kenapa ini anak cantik?" tanya Chitta, Chania beralih ke pelukan Chitta, pasti ingin memulai drama.

"Chaca gak gendut ya Mom, kata Didi Chaca tuh montok huhuhu" tangis Chania semakin keras, Chania menolak fakta bahwa ia gendut.

"Iya-iya nggak, kamu kan montok udah jangan nangis" Chitta mengusap air matanya yang memenuhi wajah Chania.

"Huhuhu Daddy" Chania malah merentangkan kedua tangannya berharap Daddy nya peka jika si kecilnya itu ingin dipeluk Daddy-nya, Jonathan menghampiri Chania dan menggendongnya.

"Udah dong jangan nangis" bujuk Jonathan sembari mengelus-elusi rambut pendek Chania.

"Mau susu pisang Daddy huhuhu" kata Chania, sontak Handika dan Marcel tertawa lepas.

"Apa sih kamu gendut habis nangis minta beli susu pisang" ledek Marcel lagi, kini ia berdiri dibelakang Jonathan otomatis Chania melihatnya Marcel yang dasarnya suka meledek ia menusuk-nusuk pipi gembul Chania dengan telunjuknya.

"Aku gak gendut!" tegas Chania memelototi Marcel.

"Iki gik gindit tipi iki mintik" Handika pun sama ia menirukan ucapan Chania bahkan bibirnya ia menye-menye kan.

"HUAAAAA DIBILANG CHACA TUH GAK GENDUT! CHACA MONTOK!" teriak Chania menarik-narik baju yang Jonathan pakai, tenaganya yang besar Chania meluapkan kekesalannya lewat tarikan pada baju Jonathan untungnya saja Jonathan kuat menahan tubuh Chania yang terus bergerak ribut kalau tidak bisa-bisa mereka jatuh ke lantai.

Mommy For Handika [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang