Part 6⚠️

3.1K 155 4
                                    

Yudis turun dari sepedanya ia masuk ke dalam rumah tangan kirinya menenteng satu plastik jajanan serta bubur ayam spesial khusus untuk Dhea, ngomong-ngomong ia sudah memaafkan kesalahan Dhea kemarin meskipun hatinya tak ikhlas namun mau marah bagaimana pun Dhea tetaplah anaknya dan tak sepatutnya ia bersikap egois jadi Yudis memaklumi tingkah Dhea karena Dhea masih anak-anak plus polos pula.

"Mama, Papa bawain jajanan nih" ucap Yudis dengan wajah sumringah.

"Loh Pak Yudis" Bibi pun terkejut melihat Yudis yang setengah tubuhnya keringatan ditambah lelaki itu datang dengan santainya.

"Bibi kenapa kaget gitu saya habis olahraga keliling komplek, Windi mana?" tanya Yudis.

"Bapak gak tau? Non Dhea masuk rumah sakit tadi Ibu Windi gedor-gedor pintu kamar Bapak tapi gak ada jawaban jadinya Ibu perginya sama Mbak Tya" jelas maid itu, jelas Yudis tercengang mendengar kabar itu karena yang ia tau Dhea sehat-sehat saja ditambah ia sama sekali tak tau jika anaknya sakit, Yudis mengambil kunci mobilnya lalu bergegas ke rumah sakit untuk menjenguk Dhea disana.

---

Jonathan dibuat heboh usai kedatangan Tika mantan Kakak iparnya yang sengaja berkunjung di kantor seharusnya Jonathan bertemu dengan Jeffrey namun karena paksaan Tika pria itu tak jadi pergi.

Jonathan duduk di kursi kebanggaannya, lelaki itu bersidakep dada mendengar penuturan Tika yang seolah menyalahkannya.

"Kamu kenapa cerai sama Dita sih Jo kamu gak kasian sama Dika dia masih kecil loh dia butuh orang tua yang lengkap seharusnya kamu bertahan sama Dita, Dika pasti menderita Jo perceraian kalian ini bisa membuat Dika frustasi dan kamu gak mikirin perasaan Dika?!" omel wanita itu.

Jonathan menghela nafasnya secara kasar, "Kalau Kakak kesini mau ngomongin itu mending pulang aja sana aku males bahas itu percuma Kakak gak bakal ngerti."

"Justru demi Handika Kakak ngomong begini Kakak perduli sama dia Jo kalian kenapa sih egois banget didalam rumah tangga kalian itu ada Dika dia korban kalian" Tika mendramatisir keadaan.

"Kak ini keputusan kita jadi suka-suka kita toh tanpa Dita pun Handika bahagia, udahlah ngomong sama Kakak cuma bikin pusing aja" Jonathan lantas bangun lalu pergi meninggalkan Tika yang masih di ruangannya.

"Oke kamu bisa bersikap begini ke Kakak tapi Kakak pastikan kamu rujuk sama Dita" Tika ber-smirk.

---

Yudis berlarian ke area rumah sakit ia bahkan masih mengenakan celana training panjang serta kaos kutang yang membalut tubuhnya sedari pagi.

Yudis berhenti pada resepsionis ia bertanya dimana anaknya ia mendapat petunjuk usai Suster itu bilang Dhea ada di UGD Yudis segera berlari membuat pengunjung rumah sakit yang lain ikutan panik.

Ia melihat Marka dan Tyana masuk ke ruang UGD kemungkinan disitu tempat Dhea dirawat, Yudis menerobos masuk detik itu juga dunia Yudis terasa runtuh melihat anak kesayangannya terbaring dengan selang infus ditangannya.

"Dhea" lirihnya membuat Windi menoleh.

Windi mendekati Yudis ia menatap mata suaminya dapat dilihat Yudis khawatir dengan kondisi anaknya tetapi Windi malah memukuli dada Yudis namun pria itu justru memeluk Windi.

"Ngapain kamu kesini Kak udah puas kamu liat anak Kakak sendiri sakit, iya? Lebih baik Kakak pergi ini kan yang Kakak mau pergi Kak aku bisa jaga Dhea sendiri tanpa bantuan Kakak" Windi membalas pelukan Yudis.

Tyana yang sadar kondisi pun lalu wanita itu meninggalkan keduanya untuk menyelesaikan masalah.

"Mah, Papa minta maaf Papa gak tau Dhea sakit tadi pagi Papa sepedaan dari jam empat pagi ini aja Papa gak sempat ganti baju karena khawatir sama Dhea maafin Papa mah" Yudis meneteskan air matanya, Windi menatap mata Yudis ia bahkan tak bisa melihat kebohongan di mata Yudis,

Mommy For Handika [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang