Satu minggu kemudian sudah satu minggu lebih Chitta dan Jonathan memadu kasih dan cinta bahkan perlahan Chitta sudah bisa membuka hatinya untuk Jonathan bahkan Chitta kini mulai romantis pada Jonathan dan Chitta akan sangat manja bila bersama Jonathan.
Seperti hari ini Chitta berusaha dibangunkan namun wanita itu enggan membuka matanya padahal hari ini ada undangan pernikahan Dita dan Tian yang dilaksanakan hari ini beberapa jam lagi, Handika sudah terlebih dahulu di sana karena Handika menginap sudah dua hari di rumah Dita, Handika ikut mempersiapkan pesta pernikahan Dita.
"Mom ayok bangun udah siang katanya kamu mau liat proses janji sucinya, nanti telat loh ayok bangun" Jonathan menepuk-nepuk bokong Chitta tetapi wanita itu malah menutup dirinya dengan menggunakan guling.
"Mom wake up please" Jonathan kini menarik guling yang menutup wajah Chitta.
"Nanti Dad, Mom ngantuk Dad gak ingat semalam Dad gempur Mom loh sampe pagi" ucap Chitta khas bangun tidur, iya semalam mereka bermain sampai pagi kata Jonathan mumpung gak ada Handika.
Mengenai panggil mereka memanggil Daddy-Mommy agar Handika ikut terbiasa memanggil Chitta Mommy, "Iya tapi kan Mom yang minta faster terus apa itu salah Dad?" tanya Jonathan pria itu duduk disebelah Chitta.
"Daddy mah" rengek Chitta dengan manja ia kini memeluk tubuh Jonathan membenamkan wajahnya di dada Jonathan, Jonathan mengelus rambut Chitta yang hampir mirip rambut singa, saking berantakannya.
"Dad punya Mom sakit" lirihnya sambil mendusalkan wajahnya di dada Jonathan.
"Ya udah kalau sakit gak usah dateng ke nikahan Dita, Mom bobo aja disini nanti Dad temenin" Jonathan mencium bibir Chitta.
"Gak mau Dad, Mom mau liat prosesi nya biar nanti Dad belajar kayak Pak Tian, apa Dad gak mau nikahi aku?" tanya Chitta sambil mendongakkan kepalanya menatap Jonathan yang sama-sama masih mirip singa, rambut yang berantakan bekas permainan kuda-kudaan semalam.
"Gak usah liat begitu juga Dad kan pernah nikah ngapain liat Tian mending disini aja Dad males liat Tian" Jonathan memejamkan matanya namun
Plaak!
Itu hadiah dari Chitta yang menggeplak pipi kiri Jonathan, "Ayok Dad mandi nanti kesiangan Mom mau liat Dika pake jas" rengek Chitta menarik-narik pipi tirus Jonathan.
"Katanya sakit gak usah dipaksa sayang" Jonathan mengelus rambut Chitta dengan sayang.
"Gak mau, gak enak sama Bu Dita
Jonathan, Chitta, Gibran dan Marcel sudah sampai di gedung pernikahan Dita dan Tian mereka disambut oleh beberapa sahabat Dita sedangkan Jeffrey dan Yudis bertugas menemani Tian, mengingat sekitar lima belas menit lagi acara dimulai mereka kini mulai bersiap-siap menunggu Dita yang masih dirias.
Dengan setia Jonathan menggandeng tangan Chitta, Jonathan pun tak membiarkan Chitta lepas dari tangannya bahkan Chitta sempat ingin ikut dengan Windi dan Tyana tetapi Jonathan tak mengizinkannya, Chitta hanya bisa mencebikkan bibirnya.
"Mommy!" teriak Handika sambil berlari, ia buru-buru menubruk perut Chitta, menumpahkan rindunya setelah dua hari tak bertemu.
"Anak Mom ganteng banget nih pake jas mirip Daddy kalau mau berangkat kerja" Chitta mengapit kedua pipinya Handika ia menghadiahi kecupan-kecupan kecil di sekitar wajah Handika.
"Perhatian-perhatian semua tamu diwajibkan untuk kembali ke tempat duduk masing-masing karena acara prosesi janji suci akan segera dilaksanakan" ucap MC yang pengatur acara, Jonathan menggenggam tangan Chitta lelaki itu membawa Chitta untuk duduk dibarisan depan bersama Gibran dan Marcel yang sedang bercanda dengan Marka dan Dhea di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy For Handika [ END ]
RomanceSeputar kisah cinta duda beranak satu yang mencintai pengasuh anaknya. ° Genderswitch ° Mature ° Romance ° Word 🔞 ° Nct shipper