Part 24

1.9K 127 6
                                    

Tika datang ke rumah Dita dengan kondisi yang jauh dari kata sempurna sebab Tika datang membawa satu botol minuman beralkohol yang dicekiknya dengan tangan kirinya serta baju yang sangat lusuh, bisa dipastikan Tika habis mabuk di club malam.

"Kak Tika!" tegas Dita saat melihat Tika yang sangat berantakan.

"Kakak mau minta uang ke kamu, sini uangnya Kakak mau ke club lagi" kata Tika cengengesan seperti orang gila efek dari minuman alkohol.

"Cukup Kak, Kakak kenapa sih suka banget mabuk-mabukan begini Kakak pikir aku gudang uang? Gak ada aku gak punya uang" Dita meraih tubuh Yarra yang sedang berjalan di lantai ia takut Yarra diapa-apakan oleh Tika yang dalam keadaan tak sadar sepenuhnya.

"Kamu tuh durhaka banget ke Kakak, kamu pelit ya sekarang semenjak nikah sama Tian kamu jadi berubah hidup kamu sesusah itu? Kakak bilang juga apa jangan cerai sama Jonathan tapi kamu ngeyel dan milih nikah sama Tian yang gak ada apa-apanya dari Jonathan" Tika mencengkram lengan Tika, Dita meringis kesakitan.

"Awwss lepas Kak" Dita berusaha memberontak agar cekalan tangan Tika terlepas namun ia kesusahan apa lagi ada Yarra yang berada di gendongannya.

"Serahin uang kamu atau kamu mau Yarra mati?!" ucap Tika dengan nada tinggi.

"Kak Tika lepas" Dita terus memberontak.

"Kamu mau main-main rupanya" Tika merebut paksa Yarra dari gendongan Dita karena tangan Dita yang kesakitan ia tak bisa menahan tubuh kecil Yarr yang kini berhasil diambil alih oleh Tika.

"Kakak lepasin anak aku" Dita menarik tangan Yarra anak itu mulai takut dan menangis.

"Bun... Bun" Yarra merentangkan kedua tangannya seakan ingin terlepas dari Tika namun Tika malah membawanya keluar dengan jalan yang masih sempoyongan.

"Biarin anak ini mati buat apa dia hidup" kata Tika, Dita menggelengkan kepalanya menolak apa yang diinginkan Tika, Dita terus mengejar wanita tersebut kini sudah benar-benar keluar dari rumah dengan membawa Yarra.

Sembari terus menangis dan mengejar Tika yang membawanya anaknya dengan panik Dita meraih ponselnya yang berada disaku celananya untuk memulai panggilan.

"Mas tolong pulang Yarra dibawa Kak Tika"

"Ya gakpapa dong Bunda kan Kak Tika Aunty nya"

"Bukan itu Mas! Masalahnya Yarra mau dibunuh"

"Apa! Oke sayang secepatnya Mas pulang"

Tut

Tian mematikan panggilannya, ia melihat Tika yang mulai jauh dengan Yarra yang terus menangis, Dita lalu mengejarnya untuk bisa meraih tubuh Yarra agar terlepas dari Tika.

Tika berhenti di sebuah jembatan, Dita membulatkan matanya tak percaya bila Tika akan setega ini pada dirinya, Tika memposisikan tubuh Yarra menghadap jembatan dan siap untuk dilepaskan pegangannya.

"Kak aku mohon lepasin Yarra Kak kasian anak aku" Dita meneteskan air matanya bagaimana ia tak lemas melihat anaknya yang akan di jatuhnya ke jembatan yang dibawahnya terdapat jalanan lalu lintas dan jika Yarra dijatuhkan keselamatan hidupnya pun akan tipis.

"Bun... Alla atut" adu Yarra dengan terus menangis.

"Kenapa kamu takut anak kamu ini mati? Padahal kamu yang buat dia mau mati karena kamu yang gak bisa penuhin apa yang Kakak mau sampe Kakak nekat begini" kata Tika yang masih dengan posisi yang sama.

"Kak Yarra itu ponakan Kakak kenapa Kakak tega ke anak sekecil Yarra yang gak tau apa-apa, lepasin Yarra Kak" lirih Dita berharap Tika sadar dan mau melepaskan Yarra untuknya.

Mommy For Handika [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang