Part 19

2.2K 150 11
                                    

Saat keempatnya masih berpelukan hangat layaknya keluarga Cemara yang terlihat bahagia tanpa disadari Randy melihat pemandangan keluarga bahagia itu didepan matanya, Randy baru saja pulang dari luar kota karena ada urusan.

"Didi" sapa Chania yang menotice kedatangan Randy, Chitta sontak melepaskan pelukannya dan berlari menuju Randy, Chitta memeluk tubuh Randy seperti lama tak bertemu.

Begitupun Chania, Chania bahkan ikutan Chitta yang memeluk Randy, Jonathan tak percaya dengan yang dilakukan kedua perempuan tersebut namun ia bersikap seolah biasa saja, sepenting itulah Randy?

"Anak Didi katanya sakit hmmm? Sakit apa sayang?" tanya Randy yang kini menggendong Chania dengan satu tangannya.

"Demam Didi, kemarin Chaca hujan-hujanan sama Mas Dika tapi yang sakit Chaca sendiri liat tuh Didi Mas Dika sehat kan curang" Chania menunjukkan wajah sebalnya.

"Gak boleh gitu Cha, kan Mas Dika gak pernah minum es makanya gak gampang sakit gak kayak kamu tiap hari es mulu" Randy menjawil hidung Chania dengan gemas, Randy melirik Jonathan yang terus memperhatikannya.

"Aku capek tau Chania susah banget disuruh makannya sampe aku gak ke cafe, ini aja Ayah lagi nginep di rumah Kakak soalnya Kak Chan pergi ke luar kota" ucap Chitta dengan mengerucutkan bibirnya membuat Randy gemas dan melayangkan satu kecupannya di bibir pink Chitta.

Jonathan membulatkan matanya, WHAT THE FUCK?!!! Apa-apaan ini maksudnya apa mereka bermesraan didepan Jonathan? Hal itu jelas membuat Jonathan cemburu.

"Mas aku titip Chania dulu" Randy melirik sekilas Jonathan yang menatapnya tajam bahkan rahang Jonathan sudah mengeras serta kepalan tangannya siap dilayangkan ke wajah Randy namun ia tahan karena tak enak pada Chitta.

Chitta memeluk lengan Randy serta mendorong koper perlengkapan Randy untuk dibawa ke kamarnya, keduanya sedikit bercanda ria hal itu jelas membuat Jonathan semakin emosi dibuatnya.

"Daddy-Daddy ke kamar Chania yuk, Chania punya banyak boneka beruang tau, ayok Mas" Chania menarik tangan Jonathan dan Handika untuk ke kamarnya, Jonathan pun menurut ia masuk ke kamar Chania yang letaknya bersebelahan dengan kamar Chitta.

"Daddy-Daddy Chania punya piyama couple-an loh Didi yang beliin, buat Mas, Chania Didi, sama Mommy tapi yang punya Mas gak pernah dipake" Chania membuka lemari bergambar kartun princess disney, Chania mengambil beberapa piyama dan di letakkan ke kasurnya untuk menunjukkannya pada Daddy serta Mas nya.

"Ohh yang itu Mas lupa bawa pulang ya Cha" kata Handika, ia baru ingat kalau dulu Randy pernah membelikannya piyama couple tetapi Handika lupa membawanya pulang.

"Daddy sama Mas ayok ganti baju kita pake piyama ini biar samaan" Chania memberikan satu persatu piyamanya.

"Gak mau Cha ini kan punya Didi entar Didi marah kalau di pake Daddy" tolak Jonathan, ia tak sudi memakai pakaian Randy.

"Chania ke kamar Mommy dulu ya" Chania lantas berlari ke luar untuk ke kamar Mommy nya.

Chania mengetuk brutal pintu kamar Chitta, Chitta lalu ke luar, "Ada apa sayang? Ketuk pintunya pelan-pelan aja" ucap Chitta mengelus rambut Chania.

"Mom ayok ke kamar Chania" Chania menarik tangannya untuk membawanya ke kamar Chania yang letaknya bersebelahan.

"Mom Daddy masa gak mau pake piyama itu" Chania menunjuk piyama di atas kasur, Chitta menatap Jonathan, Jonathan terdiam.

"Mas pake aja gakpapa kebetulan itu belum di pake Randy kok, Dika juga pake ya" Chitta duduk di atas ranjang ia melucuti pakaian yang di pakai Chania karena Chania tak bisa memakai pakaian sendiri, begitupun Handika karena ia sudah besar jadi Handika ke kamar mandi sedangkan Jonathan diam saja melihat Chitta yang telaten memakaikan piyama pada Chania.

Mommy For Handika [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang