Sore harinya setelah terjadi pertempuran ranjang antara Chitta dan Jonathan keduanya masih tertidur pulas, Jonathan menggempur Chitta dengan semangat membuat tenaga Chitta habis hingga Chitta kelelahan alhasil Chitta tertidur pulas dipelukan Jonathan.
Keduanya sama-sama menyelam dialam mimpi hingga deringan telepon sukses membuat tidur Jonathan terusik.
"Siapa sih" kesalnya dengan suara yang masih parau, Jonathan mengambil ponselnya yang berada di atas meja nakas.
"Apa sih?!"
"Huhuhu Daddy dimana? Chaca mau sama Mommy Dad" ternyata itu suara tangisan Chaca.
"Bang lo dimana anjir anak lo nih nangis terus minta ke Chitta"
"Gue di kamar gak jauh dari tempat makan tadi, pokoknya di lantai itu cuma satu kamarnya, lo ketuk aja pintunya"
"Lo habis itu-ituan ya? Baru juga lamaran udah diterobos aja"
"Bacot lo dugong bawa sini anak gue cepet!"
Tut
"Chaca ayok ke kamar Daddy" kata Marcel ia menggendong Chaca yang kini sesenggukan.
Marcel menuju koridor hotel yang berada di lantai 15 atau ruangan VIP yang hanya bisa dipakai jika membooking hotel itu saja karena dari tampilannya kamar yang Jonathan tempati bukanlah kamar biasa melainkan kamar mewah yang berisi furniture kelas atas sebab itu hanya ada satu kamar yang menjadi bonus dari bookingan hotel.
Marcel melihat satu kamar dengan lebar pintu yang begitu lebar ia yakini itu kamar Jonathan, ia mengetuknya pintu tersebut.
"Jonathan" panggil Marcel sembari mengetuk pintu namun tak ada yang keluar.
"Bapak kamu kemana sih katanya ini kamarnya tapi gak keluar-keluar" desis Marcel bukan apa-apa ia kasihan pada Chania yang menangis terus dari tadi.
Marcel mencoba menghubungi Jonathan dan ya diangkat oleh pria jangkung tersebut.
"Lo keluar deh"
"Y" Halah udah dibilang kan Jonathan tuh mirip dakjjal responnya sok cuek banget.
Tak lama pintu terbuka menampilkan Jonathan yang hanya memakai dalaman sebatas paha tanpa baju, Marcel ternganga melihatnya, ck bisa-bisanya kalau yang lain lihat bagaimana?
"Sini sayang" Jonathan mengambil alih Chania dari gendongan Marcel.
"Mommy" lirihnya.
"Lo ada pikirannya gak sih? Ini hotel woi keluar kamar pake gituan kalau ada yang liat gimana?" gila aja si Jonathan.
"Siapa yang mau liat paling juga lo, kenapa kontol berjamur lo tergoda ya liatnya" ledek Jonathan, haduhhh mulutnya.
"Iya apa mau gue perkosa, sini bakal gue penuhi tuh lubang tai lo sama bibit unggul gue" kesal Marcel, Abang nya memang suka membuatnya emosi padahal Marcel hanya mengingat kan tetapi balik lagi Jonathan dan Marcel dari dulu juga jarang akur dan suka adu bacot tentunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy For Handika [ END ]
RomanceSeputar kisah cinta duda beranak satu yang mencintai pengasuh anaknya. ° Genderswitch ° Mature ° Romance ° Word 🔞 ° Nct shipper