Part 20

2.2K 139 7
                                    

Jonathan masih berada di rumah Chitta tentu karena Chania tak mengizinkannya pergi ia bahkan harus berganti baju dengan milik Randy meskipun Jonathan menolaknya tetapi ia akan kalah dengan bujukan Chitta

Kegiatannya hanya menemani Chania dan Handika main namun Jonathan lelah sendiri karena kedua anaknya terbilang cukup hyperaktif dan suka bergerak kesana-kemari dengan cepat, Jonathan bahkan tak bisa mengimbanginya ditambah kedua anak Chandra juga yang memiliki sifat yang sama dengan kedua anaknya.

"Cha kemarin Papi beliin aku sepatu kaca" kata Rena, Chania yang dasarnya suka ingin ia menoleh ke arah Jonathan.

"Daddy Rena punya sepatu kaca" adu Chania, Jonathan paham puterinya pasti ingin punya juga.

"Iya Cha, nanti beli ya" kata Jonathan ia justru senang bila anaknya ini meminta sesuatu padanya, bahkan ini lah pertama kalinya Chania meminta sesuatu.

"Daddy?" tanya Rena menatap aneh Chania, sejak kapan Chania punya Daddy? Bukankah Chania anak Papi nya?

"Iya ini Daddy aku Ren, ganteng gak?" tanya balik Chania seraya menunjuk Daddy-nya.

"Kamu dapat Daddy darimana?" Rena masih gak paham nich.

"Darimana ya? Gak tau Ren aku aja dikasih tau sama Mas Dika kalau yang ganteng banget ini Daddy aku" Chania sambil senyum-senyum malu.

"Ganteng ya Cha tapi lebih ganteng Papi aku" ucap Rena dengan bangganya.

"Hmmm iya sih Papi Chan kan putih tapi Daddy aku ganteng juga kok gak jelek-jelek banget ya Ren" ucapan Chania membuat Jonathan menjengit, sejelek itukah dia?

"Tapi Daddy kamu mukanya kayak preman pasar ya Cha" bisik Rena sembari melihat wajah Jonathan yang sok cool.

"Masa sih, ehh iya-ya kok orang kayak gitu jadi Daddy aku" ucap Chania yang didengar langsing oleh Jonathan, jadi Chania?

"Cha Daddy jelek tah?" tanya Jonathan telinganya sudah muak mendengar kata-kata Chania dan Rena yang seolah bilang ia jelek.

"Ganteng kok tapi kata Rena Daddy kayak preman pasar" dasar cepu luh, Rena menunduk takut.

"Gakpapa kok sumpah gakpapa" Jonathan lalu pergi ia kena mental dengan ucapan si kecil Rena.

Beberapa jam kemudian mereka kini berada di mall tentu karena paksaan Chania yang meminta ingin beli gaun princess serta sepatu kaca, Chitta tak menggubrisnya namun Jonathan malah menurutinya dan mau membayari belanjaan Chania.

"Chit kamu kalau mau belanja ambil aja nanti aku yang bayarin" ucap Jonathan, Chitta tersenyum kecil, hmmm kesempatan nih.

"Gak dulu lagian mau belanja apa coba" ucap Chitta sok-sokan nolak.

"Nanti aku anterin ke store baju ya" ucap Jonathan mengelus rambut Chitta, tuh kan tau aja emang Jonathan kalau Chitta lagi pengen shopping.

"Dika mau beli apa?" tanya Chitta pada Handika yang celingak-celinguk seperti mencari sesuatu.

"Time zone aja Mom" Handika menunjuk stan permainan anak-anak, Jonathan membawa mereka untuk masuk ke area time zone.

"Kalian di time zone dulu ya Daddy mau anterin Mom belanja" ucap Jonathan memberikan kartu khusus permainan yang sudah di isi kedua anaknya menganggukkan kepala dan memilih untuk memulai permainan.

"Mbak saya titip anak-anak saya ya kalau mereka mau apapun itu tolong layanin aja nanti saya bayar" ucap Jonathan dengan sopan dan sedikit tersenyum, tak biasa Jonathan tersenyum pada orang biasanya Jonathan angkuh pada siapapun apa benar Jonathan telah berubah?

Mommy For Handika [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang