ADIK KELAS | PART 09

1K 67 0
                                    

Biasakan vote sebelum membaca
Happy reading♡♡♡


Yumna mengerjapkan matanya, mencoba membiasakan diri dengan cahaya yang masuk lewat jendela yang lupa ia tutup tadi malam. Suara gedoran pintu juga membuatnya mau tak mau harus bangun dari mimpi indahnya.

"Yumna!!! Astaga anak cewek ini udah jam brapa?!!!"

"Bangun!!!!" Ranti berteriak kencang sambil menggedor pintu kamar Yumna. Yumna bangun dan membuka ponselnya, guna melihat sekarang sudah jam berapa.

Mata Yumna melebar saat angka 11 terpampang jelas di layar ponselnya. Pantas saja ibu nya sampai semarah itu. Yumna kemudian berlari tergesa ke arah pintu dan langsung membukanya.

"Bangun juga kamu ya?!!" Ranti terlihat memegang sutil di tangannya.

Yumna tersenyum lebar sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Maaf Mih. Kelolosan soalnya."

"Yaudah sana mandi!! Baju sekolah kamu juga ganti!! Hari ini temenin Mami ke rumah temen Mami ya. Cepet siep siep."

Semalam Yumna memang tidak mengganti bajunya sebelum tidur, alhasil dia tidur menggunakan seragam sekolahnya.

"Tapi Mi. Nanti temen Mami nanya kenapa aku nggak sekolah. Yakali Mami jawab aku di skors. Yang ada Mami malu."

"Udah kamu gausah bawel. Temen Mami ini pengertian. Udah buruan sana siep siep!!!"

Yumna di dorong masuk kamar oleh Ranti dan langsung menutup pintunya. Yumna menghela napas lalu menuju kamar mandi untuk memulai ritual paginya.

.

.

.

"Udah siep?" Ranti melihat penampilan Yumna yang sudah rapi kemudian tersenyum lebar. Mereka berdua keluar dari rumah dan menuju garasi.

"Mami yang nyetir atau kamu?" Tanya Ranti.

"Mami aja deh." Jawab Yumna yang langsung di angguki oleh Ranti.

Mobil hitam itu melesat membelah jalanan dengan kecepatan sedang. Yumna menatap keluar jendela mobil, melihat banyaknya orang yang berkendara.

Mobil mereka berhenti di depan sebuah toko oleh oleh. Ranti keluar sendiri karna Yumna yang sengaja tidak mau ikut turun. Kemudian beberapa saat Ranti kembali dengan parsel buah dan beberapa kue kering di tentengannya.

"Mami belanja boros amat." Protes Yumna.

"Ya biarin. Uang mami kok." Balas Ranti yang membuat Yumna mendengus kemudian kembali menatap jalanan.

.

.

.

Mereka berdua akhirnya sampai pada tempat tujuan. Yumna dan Ranti keluar dari mobil setelah mobil hitam itu terparkir rapi di halaman rumah itu.

Yumna mematung melihat betapa megah dan besarnya rumah teman Maminya. Rumahnya juga memang besar, namun rumah yang berada di depannya ini jauh lebih besar lagi.

Ranti berjalan dahulu lalu di ikuti oleh Yumna dari belakang. Belum sempat mengetuk pintu, pintu utama itu tiba tiba terbuka lebar, menampilkan pemilik rumah dengan senyum merekah yang familiar, membuat Yumna menahan nafas.

"Ranti. Akhirnya dateng juga." Sapaan hangat itu keluar dari pemilik rumah, Dahlia, ibunda Albi.

Yumna mematung untuk yang kedua kalinya. Rasanya sekarang ia sangat ingin sembunyi di lubang semut. Ia sangat malu dan belum siap untuk bertemu tante Dahlia untuk yang kedua kalinya.

Adik KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang