ADIK KELAS | PART 17

764 67 16
                                    

ADIK KELAS

"Ngapan lo disini?!"

"Kak Yumna." Albi berdiri di depan kamarnya.

Yumna segera menutup pintu namun dihalangi oleh Albi. "Kak biarin aku masuk." Albi terus mencoba menahan pintu dengan kedua tangannya.

"Gamau! Pergi lo dari sini! Lo gak diterima!" Yumna semakin mendorong keras pintunya agar tertutup.

"Biar kita ngomong dulu."

"Pergi lo gue bilang! Gak ngerti bahasa manusia?!"

Albi akhirnya mendorong pintu itu karna habis kesabaran. Alhasil pintu itu berbenturan kuat dengan tembok dan Yumna terjatuh di lantai.

"Kak Yumna." Albi hendak membantu Yumna berdiri, namun dengan kasar ia menepis tangan Albi dan berdiri sendiri.

"Gausah sentuh!" Yumna hendak berlari keluar kamar, namun dengan sigap Albi menahannya lalu mengunci pintu, memasukkan kunci itu kedalam saku celana.

"Lo gila?!"

"Kita butuh bicara."

"Gue gamau!"

"Kita. Butuh." Albi kemudian menyeret paksa Yumna ke arah ranjang, mendudukannya paksa dengan dia yang duduk berlutut di bawahnya.

"Maaf." Ucap Albi tulus. Ia memegang kedua tangan Yumna yang berada di pangkuan gadis itu. Albi sungguh menyesal karna sudah ikut merahasiakan hal sepenting ini dari Yumna. Dan lihatlah hasilnya, mungkin Yumna malah akan semakin membencinya.

"Lo udah tau kan?" Yumna menatap getir ke arah Albi, membuat Albi terdiam karna rasa bersalah.

"Maaf."

"Kenapa dari awal lo gak kasi tau gue?!Kenapa lo ikut ikutan kaya mereka!" Air mata Yumna mengalir deras. Ia bahkan sudah tidak mementingkan bagaimana penampilannya.

"Maaf." Hanya itu bisa Albi ucapkan.

Yumna tertawa hambar. "Maaf maaf maaf! Batalin pertunangannya!"

"Aku gabisa."

"Kenapa? Lo tinggal minta batalin pasti orang tua lo nurut."

"Kak. Kakak tenang dulu."

"Gue nggak butuh lo Albi! Gue gamau tunangan sama lo!"

"Kak-"

"Gue benci sama lo Albi! Gue gak mau sama lo!"

"Kak-"

Yumna melepas cincin tunangannya, kemudian membantingnya ke lantai.

"KAK YUMNA!!!"

Yumna sontak terdiam, ia bahkan berhenti manangis saking kagetnya. Albi, seorang Albi baru saja membentaknya? Albi? Cowok polos itu berani?

Yumna menatap tak percaya kearah Albi, laki laki itu sedang menatapnya tajam.

"Lo-"

"Apa yang aku tau?! Yang atur ini semua orang tua kita, bukan aku!!" Laki-laki itu berdiri, menatap Yumna yang lebih pendek darinya dengan tajam.

"Gue nggak peduli. Minggir." Yumna kemudian berdiri hendak pergi dari hadapan Albi. Yumna mencoba membuka pintu, namun ia baru ingat jika kuncinya berada pada Albi.

Yumna berbalik namun ternyata Albi sudah berdiri tepat di belakangnya. Albi mendorong Yumna ke tembok, kemudian mengurungnya dengan kedua tangannya yang berada pada sisi kiri dan kanan.

"Lo-" ucapan Yumna terpotong karna tiba tiba Albi menyandarkan kepala di bahunya.

"Aku tau aku salah karna nggak kasih tau kakak. Aku minta maaf soal itu." Suara lirih Albi terdengar di sertai isakan kecil dan bahunya terasa basah.

Adik KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang