ADIK KELAS
"Loh katanya kan ke puncak. Kok malah ke bandara sih?"
Albi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Laki laki itu menatap takut ke arah Yumna sebelum menatap Nara, mengkode sahabatnya agar menjawab.
"Jadi kita gak jadi ke puncak." Jawab Nara seolah mengerti arti tatapan Albi.
"Trus kalo bukan puncak kemana?"
"Bali." Jawab Nara enteng.
Yumna membulatkan mata kaget. Ia kemudian menatap Albi tajam seolah mengatakan 'jelasin!'
"Trus bunda mana? Dari baru berangkat sampe sekarang kamu bilang bunda udah duluan. Sekarang bunda mana?!" Perasaannya sedikit jengkel pada duo sahabat ini. Rasanya seperti di permainkan karna hanya ia yang tak tau tujuan liburan sebenarnya.
"Bunda gak bisa ikut kak. Kemarin bunda ke Surabaya karna nenek Albi sakit. Jadi bunda gak bisa ikut." Jawab Nara.
"Kalian seenaknya banget ya? Apa lucu buat kalian liat aku gak tau apa apa sedangkan kalian tau. Kamu sengaja ya mau nyembunyiin ini semua?" Yumna menatap Albi nyalang, namun laki laki itu hanya diam.
"Gak ada orang yg nyembunyiin apapun ke kak Yumna." Balas Nara. "Tante Ranti yang bikin ide ini. Tante Ranti yang usulin kita bertiga liburan ke Bali. Lagian di sana keperluan kita lengkap, gak usah pusing lagi kan?"
"Lo kalo ngomong gampang ya?!" Bentakan Yumna membuat orang di sekitar mereka menatap penasaran.
"Udah deh gue pulang aja." Yumna berbalik dan hendak pergi, namun Albi mencekal pergelangan tangannya.
"Apasih?!"
"Kalo kamu pulang sekarang. Aku nggk yakin kamu selamat dari omelan mami Ranti." Ucap Albi penuh makna.
"Kamu ngancem aku?!"
"Bukan ngancem. Tapi sekali ini aja, tolong ikutin kemauan aku."
.
.
.
"Selamat datang."
Seseorang membukakan pintu mobil untuk mereka. Sedari tadi Yumna tak bisa berhenti untuk takjub dengan apa yang dilihatnya sekarang. Villa milik keluarga Albi ternyata begitu besar dan mewah. Villa ini juga di bangun tak jauh dari pantai.
"Haloo Irish!!!" Nara menyapa riang pada seorang gadis yang berdiri di samping seorang wanita paruh baya. Gadis yang di panggil Irish itu hanya tersenyum sebagai jawaban, bisa Yumna tebak jika usia Irish itu sama dengan Nara dan Albi.
Yumna menoleh saat seorang pelayan tiba tiba membawakan kopernya.
"Eh gausah repot repot. Saya bisa sendiri." Yumna mengambil alih kopernya.
"Tapi non, itu berat. Biar saya saja yang bawain."
"Gausah mbak." Yumna kemudian berjalan masuk ke Villa sambil menyeret kopernya. Namun tiba tiba Albi mengambil paksa koper itu dari Yumna.
"Ini berat. Lagian kamar kamu ada di atas." Ucap Albi membuat Yumna menoleh sekilas. Yumna tak menanggapi, ia masih kesal pada Albi dan Nara. Walaupun Albi pemegang hatinya, bukan berarti dia bisa seenaknya kan?
Sampai di lantai atas, Albi membuka pintu berwarna putih dan masuk. Laki laki itu meletakkan koper Yumna di lantai lalu berbalik menatap Yumna.
"Ini kamar kamu. Kamar aku ada di samping kamar kamu." Ucap Albi memecah keheningan.
Yumna mengangguk malas seolah olah tak tertarik dengan informasi itu. Albi berjalan mendekat kemudian mengacak rambutnya singkat.
"Istirahat." Ucap laki laki itu kemudian berlalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kelas
Teen Fiction[Romance & Teen Fiction] Yumna Putri Kencana, gadis cantik yang memiliki segudang cara menggait laki laki agar tertarik padanya. Fuckgirl, itu adalah julukannya, karna tak jarang ia bergonta ganti pacar. Namun semuanya berubah saat seorang laki laki...