ADIK KELAS | PART 27

578 58 29
                                    

ADIK KELAS

"Yumna."

Yumna menoleh ke sofa yang ada di ruang tamu. Di sana Maminya sedang duduk, dia berdiri dan menghampiri Yumna yang diam mematung di anak tangga.

"Mami kapan pulang?" Yumna mencoba tersenyum walau sekarang Ranti menunjukkan ekspresi yang tidak mengenakan.

"Pagi tadi." Jawab Ranti. "Kamu berulah lagi? Kamu gak jera ya?"

Yumna terdiam, ia jelas tau apa yang Maminya maksud. Itu soal dirinya yang menampar Nara.

"Mih. Nara juga salah. Dia ngomong kasar ke aku, gimana aku nggak marah?" Balas Yumna.

"Kamu kan bisa balas sama kasar. Kenapa harus di tampar? Kamu tau sendiri kan Nara itu anaknya gimana? Dia bakal ngadu bukan cuma ke Sari, tapi ke Dahlia juga. Kamu gak mikir apa? Gimana kalo Dahlia itu bisa kehasut sama cerita- cerita Nara? Mau pertunangan kamu di batalin?!" Ucap Ranti panjang lebar.

"Mami cuma gak mau nama kamu jelek di keluarga Albi." Sambung Ranti jauh lebih lembut.

"Maaf." Sesal Yumna.

"Setelah ini kamu pergi ke rumah Albi. Dahlia nyariin kamu."

. . .

Yumna memarkirkan mobilnya di halaman rumah Albi. Ia keluar dan di sambut oleh Dahlia di teras luar.

"Yumna."

"Bunda."

Dahlia memeluk Yumna sebentar sebelum menggandengnya masuk ke dalam.

"Kamu udah makan?" Tanya Dahlia.

"Udah bunda. Maaf Yumna gak bawa apa- apa buat Albi." Ucap Yumna yang di balas senyuman oleh Dahlia.

"Albi cuma butuh kamu, bukan oleh oleh." Balas Dahlia. "Albi ada di kamarnya, kamu bisa susul ke sana."

Setelah itu Yumna menuju ke lantai atas, di tempat kamar Albi berada. Yumna membuka pintu putih itu tanpa mengetuk. Sampai pintu itu benar- benar terbuka dan menampilkan dua insan manusia sedang berpelukan.

Albi menoleh ke arah pintu. Matanya membulat, terlihat terkejut. Begitupun dengan Nara, dia menoleh dan terkejut singkat, lalu cemberut. Pelukan mereka berdua terlepas begitu saja.

Yumna menghela napas dan tetap berjalan masuk. Ia melirik ke arah Nara yang matanya terlihat bengkak. Terlihat sekali jika Nara sedang cari perhatian dengan pura- pura menangis.

Yumna duduk di tepi ranjang, mengabaikan Nara yang menatapnya kesal.

"Gimana keadaan kamu? Udah enakan?" Tanya Yumna sambil menyentuh dahi Albi.

"Iya." Jawab Albi.

"Kenapa?" Tanya Yumna. Ia heran dengan perubahan sikap Albi.

"Apa?" Albi balik bertanya.

"Kenapa jawabnya gitu?"

"Trus kak Yumna mau Albi jawabnya gimana? Kak Yumba mau di sambut gitu? Iya?" Sarkas Nara yang berada di samping Albi.

Yumna menoleh ke arah Nara. "Lo ngapain di sini? Sopan lo duduk di situ? Lo tau kan Albi tunangan gue?"

"Trus apa masalahnya? Aku ini sahabatnya Albi dari kecil. Kita bakal saling menjaga satu sama lain." Balas Nara dan malah memeluk lengan Albi.

"Minggir lo dari sana." Suruh Yumna.

"Gak mau!"

"Minggir! Lo gak liat tunangan Albi ada di sini?"

Adik KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang