ADIK KELAS | PART 33

243 34 25
                                    


ADIK KELAS

Yumna menutup lalu mengunci pintu kamarnya. Ia menyentuh dadanya, merasakan detakan kencang dari sana. Yumna menarik napas panjang lalu menghembuskannya agar detak jantungnya kembali normal.

Tapi tidak bisa!

Semakin ia mengingat wajah tunangannya itu, jantungnya semakin menggila.

"Bisa bisanya." Gumam Yumna dan langsung melemparkan tubuhnya ke ranjang.

Suara ketukan membuat Yumna menoleh ke arah pintu.

"Kamu di dalem kan?"

Suara Albi terdengar dari luar. Entah mengapa Yumna mendadak panik dan napasnya tidak teratur. Apakah ia harus menjawab atau tidak? Tapi jika ia menjawab, Albi akan memaksa dibukakan pintu.

Perasaan cemas melanda Yumna. Ia takut, entah mengapa tapi ia merasa takut bertemu Albi. Kejadian tadi masih tertanam jelas di pikirannya, dimana Albi seperti orang lain yang hampir kehilangan kendali.

Yumna tersadar dari lamunannya. Ia diam, tidak bersuara sedikitpun. Meski mungkin Albi tau jika dirinya ada di dalam sini.

"Boleh bukain pintunya? Aku mau ngomong sebentar." Ucap Albi lagi, sambil mengetuk pintu.

Gak gak bisa!

Yumna lapar. Ia belum makan siang hari ini. Tapi di banding ia harus keluar dan bertemu dengan Albi, ia lebih memilih menahannya.

Lama Yumna diam, sampai akhirnya ketukan dan suara Albi tidak terdengar lagi. Terdengar langkah kaki menjauh, membuat Yumna seketika bernapas lega.
Yumna melirik ponselnya, melihat jam yang ternyata sudah pukul dua siang.

Yumna menghela napas. Ia harus menahan lapar sampai kapan?

.

.

.

Nara

Dimana lo?|

Yumna menatap ponselnya lama. Sampai sebuah pesan balasan masuk, dan dengan cepat ia membalasnya.

Nara

|dibawah kak
|kenapa?

Albi dimana?|

|ke minimarket kayaknya
|soalnya tadi aku mau nyemil
|trus gak ada cemilan akhirnya Albi yang beli

Yumna menyerngit membaca pesan itu. Jadi Nara sedang pamer gitu kalo Albi perhatian sama dia? Dih

Tapi tidak apa apa. Ini adalah kesempatan Yumna untuk turun dan makan. Karna sejak tadi siang sampe sekarang jam sudah menunjukan pukul 7 malam, ia belum makan apapun.

Yumna perlahan membuka pintu. Ia berlari menuruni tangga dan menuju ke arah patry.  Benar saja, di sofa hanya ada Nara yang sedang menonton tv.

Yumna mengambil makanan secukupnya dan makan dengan cukup tergesa. Perasaannya was was, takut jika Albi cepat pulang.

"Kak Yumna kenapa si? Kok makan nya kaya orang gak pernah liat nasi gitu." Ucap Nara yang heran karna cara makan Yumna.

"Diem lo. Lagian lo seharian kemana aja si? Gausah keliaran tetep di sini bisa gak lo?" Sarkas Yumna.

"Namanya liburan ya harus di nikmati dong kak." Balas Nara.

Yumna memutar matanya jengah. Ia kembali melanjutkan makan, meski tidak se tergesa tadi.

"Rara. Di minimarket susu coklatnya abis."

Adik KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang