ADIK KELAS | PART 07

767 60 6
                                    

Biasakan vote sebelum membaca ya!
Selamat membaca♡♡♡

"Maafin gue." Ulang Yumna sekali lagi.

Albi hanya diam, lalu kemudian dia menggeleng. Yumna melotot, jika Albi menggeleng bukankah artinya dia menolak permintaan maafnya?

"Lo gak mau maafin gue?!" Yumna meninggikan suaranya.

"Gausah minta maaf kalo kakak bakal ulangin lagi." Jawab Albi.

"Sama kaya tragedi bola voli. Kakak minta maaf waktu itu. Tapi apa? kakak malah lakuin hal yang lebih dari itu." Sambungnya.

Yumna terdiam beberapa saat kemudian bersuara.

"Malam itu juga lo salah. Dengan lo ngatin gue murahan, lo kira harga diri gue nggak jatuh? Lo tuduh gue murahan sedangkan gue gak pernah kasih siapapun nyentuh gue. Gue ngaku, gue banyak mantan. Tapi asal lo tau, pembahasan kita waktu pacaran gak lebih dari tanya jawab soal udah makan udah minum." Yumna menjeda ucapannya.

"Lo juga salah Bi. Ciuman pun gue gak pernah." Sambungnya.

Albi mengangguk. "Maaf udah salah sangka."

"Ya memang!!! Dasar lo." Yumna menjitak kening Albi kuat, hingga membuat sang empu meringis kesakitan.

"Sakit kak."

"Kak kak kak. Gue bukan kakak lo!! Panggil nama gue aja." Pinta Yumna.

"Eh-"

"Panggil nama gue!"

"Iya kak eh- Yumna."

Yumna mengulum senyum. Mengapa Albi bisa terlihat begitu lucu. Yumna berdiri kemudian menarik tangan Albi agar mengikuti langkahnya. Mereka masuk ke dalam kamar.

"Kak-"

"Kamarnya cuma satu. Jadi mari berbagi." Mendengar ucapan Yumna membuat Albi membulatkan mata karna kaget.

"Maksud kakak kita tidur satu ranjang?"

"Yumna dong anjir!!!" Koreksi Yumna.

"Eh iya maksud aku Yumna."

"Yaiyalah seranjang. Gabakal gue apa apain." Yumna berjalan ke arah ranjang dan mendudukkan dirinya, dia menatap wajah Albi yang terlihat bimbang di depan pintu.

"Biar aku tidur di sofa."

"Nggak!!! Di luar masih hujan. Gue gamau lo sakit dan gue gamau gue sakit. Kita tidur seranjang karna terpaksa. Lagian gue gak bakal apa apa in lo anjir!"

Albi menelan ludah susah payah. Dia merasa khawatir, pasalnya ini adalah kali pertama dia sekamar dengan seorang lawan jenis selain bundanya. Dengan terpaksa Albi berjalan mendekat. Albi mengambil tempat di sisi kanan ranjang, sedangkan sisi kiri sudah di isi oleh Yumna.

Saat Albi sudah bergabung di ranjang, Yumna mematikan lampu utama dan menyalakan lampu tidur. Ia kemudian berbaring terlentang dan menarik selimut sampai dada.

Yumna hari ini merasa sangat lelah. Namun ia bingung, perasaan resah yang ia rasakan sejak tadi tidak ia rasakan lagi. Dia tentu bersyukur, karna dengan itu dia bisa tidur nyenyak malam ini.

.

.

.

Sudah 30 menit berlalu sejak Yumna mencoba memejamkan mata. Namun nihil, di saat ia akan masuk kedunia mimpi, ia terganggu dengan pergerakan seseorang di sampingnya.

"Albi lo kenapa si?! Tidur ini udah jam malem!" Tegur Yumna karna ternyata Albi terus saja bergerak gerak gelisah. Albi hanya diam dan langsung menghentikan gerakan tubuhnya.

Adik KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang