ADIK KELAS | PART 22

723 52 6
                                    

ADIK KELAS


"Yumna. Ayo siep siep. Kita ke rumah Nara."

Yumna menoleh ke daun pintu, tempat maminya berdiri sambil menatapnya yang sedang rebahan santai.

"Ngapain si mih ke sana. Ini udah magrib. Udahlah rebahan gini enak." Ujar Yumna dan kembali mengutak atik ponselnya.

"Pokoknya siep siep aja buruan! Sari mau bagi bagi duit karna abis gajian. Buruan!! Gak maen maen lho nominalnya." Bohong Ranti yang membuat Yumna langsung beranjak ke kamar mandi.

"Giliran duit aja. Cepet." Gumam Ranti.

.

.

.

Gerbang rumah Nara terbuka, mempersilahkan Ranti dan Yumna masuk. Seperti rumah sendiri, Ranti dengan santainya masuk kedalam rumah orang dan menuju ke halaman belakang.

"Mah. Bagi duitnya dimana si?" tanya Yumna.

Saat Yumna masuk tadi, ia sempat melihat mobil bunda Dahlia di halaman. Yumna jadi berpikir, apakah Dahlia juga datang untuk bagi bagi duit? Secara kan keluarganya yang paling kaya.

Sampai di pintu belakang. Hidung Yumna langsung di sambut dengan harum daging yang menggugah selera. Yumna melihat ke dekat kolam renang, Sari dan Dahlia sedang memanggang sesuatu.

Ranti menghampiri mereka, membuat Yumna mau tak mau harus mengikuti.

"Kenapa dadakan banget sih?! Kan jadinya gabisa siep siep maksimal." Keluh Ranti tepat saat dia berdiri di samping Sari.

"Gatau. Tiba tiba aja Dahlia ngajakin. Ya mau gak mau ya begini." Sari membolak balik daging.

"Albi katanya ikut? Mana?" Ranti mencari calon menantunya itu.

"Ke kamar mandi sama Nara" Jawab Dahlia.

Yumna membantu memanggang, sesekali mereka bercanda ringan membuat Yumna sedikit lebih nyaman. Tak butuh waktu lama, aneka daging dan sosis  siap di sajikan, namun Nara dan Albi belum memunculkan batang hidungnya sampai sekarang.

Sari membawa hasil panggangannya ke gazebo yang tersedia di sana. Mereka duduk melingkar dengan hidangan berada di tengah tengah, dengan posisi Yumna, Ranti, Sari dan Dahlia.

"Bunda."

"Mama."

Entah sejak kapan mereka berdua tiba dan dengan tidak tau dirinya ikut bergabung. Albi duduk di dekat Dahlia, dan Nara tentu saja duduk di dekat sahabat laki laki nya itu.

'Kaga ikut manggang. Dateng tinggal makan. Gatau diri banget,' batin Yumna.

"Kenapa lama banget. Kasian Yumna gak kalian bantu." Peringat Dahlia.

"Nara bunda. Katanya keluar aja pas udah siap."

"Ihhh Albi boong. Tadi kan katanya Albi yg mau liat koleksi komik aku kan."

"Gapernah. Siapa bilang?"

"Albi kan!"

"Kapan?"

Adik KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang