Adik kelas
Yumna terbangun karena cahaya mentari pagi mengenai wajahnya. Ia mengerjap pelan kemudian terduduk, menyandarkan dirinya di kepala ranjang. Pandangannya menyapu ke segala arah, mencari sosok Albi yang kini sudah tidak ada di sampingnya.
Yumna memijit pelipisnya, sebuah cincin melingkar manis di jari manisnya membuat ia memilih menatap cincin itu sejenak. Bukankah tadi malam ia membuang cincin ini? Lalu kenapa sekarang sudah terpasang di jari manisnya. Yumna menghela napas, ini pasti perbuatan Albi.
Ia kemudian beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Bahkan ia masih memakai dress pesta tadi malam.
.
.
.
"Sayang. Selamat pagi." Perhatian Yumna beralih ke arah Papinya yang sekarang sedang duduk di meja makan, ada Maminya dan juga Albi di sana.
"Pagi." Balas Yumna singkat. Bagaimanapun ia masih kesal dengan kedua orang tuanya. Yumna menarik kursi kemudian duduk di sebelah Maminya.
"Gimana tidurnya? Nyenyak?" Tanya Ranti.
"Biasa aja." Jawab Yumna.
Di kepala meja Purnama terkekeh membuat Yumna keheranan. Apakah orang tuanya tidak ingin meminta maaf padanya? Kenapa mereka terlihat santai santai saja.
"Gimana perasaan kamu? Masih marah?" Pertanyaan Purnama membuat Yumna langsung menoleh.
"Papi masih tanya? Kenapa dari awal nggak ngasi tau aku dulu?"
"Ngasih tau kamu lebih dulu juga pasti kamu keselnya di awal. Nggak menutup kemungkinan kamu kabur juga kan? Jadi udah begini aja. Ya kan Al?" Ranti menatap Albi sambil tersenyum. Laki laki itu hanya mengangguk.
Acara sarapan kemudian di mulai. Namun Yumna tiba tiba merasakan seseorang mencubitnya dari bawah meja, ia segera menoleh dan mendapati Mami nya menatap ke arahnya.
"Gimana tadi malem?" Bisik Ranti agar hanya mereka berdua yang mendengar.
"Gimana apanya?"
"Kata Albi kalian ciuman."
"Yumna tersedak makanan dan langsung terbatuk. Ia menyerngit menatap Maminya yang tersenyum geli ke arahnya.
Yumna kemudian melotot pada Albi yang kini juga menatapnya. Apa benar Albi yang membocorkan rahasia ini? Jika benar, maka Albi benar benar harus di beri pelajaran. Hal privasi seperti ini tidak boleh bocor ke orang lain.
Flashback
Ranti dan Purnama sampai di rumah sahabatnya, Arga dan Dahlia. Mereka langsung masuk karna memang kedatangan mereka sudah di tunggu tunggu.
"Selamat datang." Arga langsung menjabat tangan Purnama sedangkan Dahlia bercipika cipiki dengan Ranti. Diikuti oleh Albi yang menyalimi kedua orang tua dari kakak kelasnya itu.
"Duduk dulu." Mereka kemudian duduk di sofa mewah itu dengan Albi yang duduk di antara kedua orang tuanya.
"Jadi kalian sudah tau?" Pertanyaan Dahlia membuat Ranti mengangguk.
"Maaf. Kami nggak tau kalo kelakuan Yumna seperti itu. Anak itu memang keras kepala." Jawab Ranti.
"Nggak apa apa. Itu nggak akan buat rencana pertunangan ini batal kan." Sambung Arga.
"Kami hanya khawatir jika Yumna kembali melakukan hal seperti itu pada Albi. Bagaimana pun mereka akan bertunangan." Timpal Purnama.
"Saya yakin Yumna bukan orang yang seperti itu. Dia pasti memiliki alasan di balik tindakannya. Dan Albi selalu menceritakan itu pada saya. Yang membuat saya semakin yakin jika Yumna adalah gadis yang baik." Sambung Dahlia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kelas
أدب المراهقين[Romance & Teen Fiction] Yumna Putri Kencana, gadis cantik yang memiliki segudang cara menggait laki laki agar tertarik padanya. Fuckgirl, itu adalah julukannya, karna tak jarang ia bergonta ganti pacar. Namun semuanya berubah saat seorang laki laki...