ADIK KELAS
Yumna terbangun dari tidurnya karna cahaya mentari pagi berhasil menembus tirai tipis yang ada di kamarnya. Ia bangun dan menuju ke arah jendela, membuka tirai yang menghalangi cahaya sembari menguap.
Suasana pagi di Bali memang tidak mengecewakan. Cuaca yang cerah juga seolah mendukung aktivitas apa yang akan ia lakukan hari ini. Yumna menuju ke kamar mandi untuk sekedar membasuh wajah dan menyikat gigi, lalu setelah itu ia turun ke lantai satu untuk menikmati sarapan paginya.
"Selamat pagi kak Yumna!"
Mendengar sapaan itu membuat Yumna mau tak mau menoleh ke sumber suara. Nara, gadis menyebalkan itu tersenyum sumringah ke arahnya. Yumna berjalan mendekat ke arah meja makan yang ternyata sudah di isi oleh tiga orang.
Meja makan itu lumayan besar, dapat menampung enam orang. Yumna duduk di sebelah Nara dan berhadapan langsung dengan Albi yang berada di sebrang meja. Dan gadis bernama Irish itu duduk bersebelahan dengan Albi.
"Sialan"
"Kenapa belum mulai sarapan?" Yumna akhirnya membuka suara.
"Nunggu kamu." Balas Albi.
"Kenapa mesti nunggu? Kalo laper, kamu bisa sarapan duluan."
"Ian gak enak makan duluan kalo temennya belum makan." Sambung Irish di sebrang sana.
Yumna menatap Irish penuh selidik. Siapa yang gadis ini panggil Ian? Albi?
"Ian? Ian siapa?" Yumna mengerutkan dahinya.
"Jadi yang Irish panggil Ian itu Albi kak. Kan nama Albi itu Albian jadi Irish panggil Ian. Kita kan dulu sering liburan ke sini trus ketemu Irish, trus Irish ya biasa manggilnya Ian. Iya kan Al?" Jelas Nara.
Albi mengangguk sebagai jawaban. Melihat reaksi Albi yang terlihat tak ingin membela diri membuat Yumna berdecak. Yumna mengambil piring dan hendak mengambil nasi, namun kalah cepat oleh Irish.
"Ian mau di ambilin nasi?"
Yumna melotot mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Irish.
Sekilas Albi menatap Yumna. "Gausah." Jawabnya.
Yumna tersenyum samar saat melihat mimik wajah kecewa dari Irish. Irish menarik kembali tangannya untuk menuangkan nasi untuk dirinya sendiri.
"Ian mau aku ambilin ayam gak?"
Yumna kembali melotot. Ternyata gadis ini belum menyerah juga.
Albi kembali melihatnya sekilas. "Boleh." Jawabnya.
Yumna berdecak lalu memulai sarapannya dalam diam.
Suasana kembali hening, hanya dentingan sendok yang beradu dengan piring yang terdengar.
Albi tiba tiba terbatuk di tengah sarapannya.
"Astaga Ian minum dulu."
Yumna menaikkan pandangannya, memerhatikan Irish yang terlihat begitu panik karna Albi tersedak. Gadis itu menuangkan air dengan tergesa kemudian memberikannya pada Albi. Namun karna sedikit tergesa, gelas yang berisi air itu terjatuh dan tumpah di pakaian Albi. Jangan lupa dengan gelas yang pecah.
"Astaga maaf!" Irish menunduk hendak mengambil pecahan beling yang ada di lantai. Namun dengan sigap Albi menahan lengannya.
"Gausah di bersihin."
Lagi lagi Yumna berdecak untuk yang kesekian kalinya. "Gerah banget, pengen berenang di pantai. Nara, ada bikini nggak?"
. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kelas
Fiksi Remaja[Romance & Teen Fiction] Yumna Putri Kencana, gadis cantik yang memiliki segudang cara menggait laki laki agar tertarik padanya. Fuckgirl, itu adalah julukannya, karna tak jarang ia bergonta ganti pacar. Namun semuanya berubah saat seorang laki laki...